Mengenal Tipe Biopsi

Biopsi dikenal sebagai salah satu langkah pemeriksaan yang harus diambil saat ditemukan benjolan yang tidak wajar pada tubuh atau untuk mengambil jaringan dari tubuh untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Mungkin Anda pernah mengenal biopsi kanker, biopsi ginjal, dan sebagainya. Biasanya biopsi harus dilakukan saat hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya jaringan dalam tubuh yang tidak normal. Kecurigaan dokter kemudian memerlukan dilakukan biopsi untuk menentukan ada tidaknya jaringan berbahaya yang berpotensi menjadi penyakit kanker, tumor, penyakit kelenjar getah bening dan sebagainya.  

Biasanya, tindakan biopsi akan dilakukan jika ditemukan adanya benjolan pada payudara wanita, tahi lalat pada kulit yang mengalami perubahan bentuk, serta biopsi juga perlu dilakukan pada para penderita hepatitis kronis yang kemungkinan mengalami sirosis. Biopsi dapat membantu orang yang menjalaninya mendapatkan diagnosa untuk terapi selanjutnya atau untuk mengeliminasi adanya kondisi penyakit. 

Berikut ini beberapa tipe biopsi yang perlu Anda ketahui:

1.Biopsi menggunakan jarum
2.Biopsi memakai CT, di mana orang yang menjalaninya harus berbaring di dalam mesin scan CT untuk menuntun tempat jarum harus diletakkan untuk mengambil sampel jaringan organ tubuh.
3.Biopsi yang dituntun oleh ultrasound untuk menempatkan jarum ke jaringan yang membutuhkan biopsi.
4.Biopsi tulang, yang biasanya dilakukan untuk mencari keberadaan kanker dalam tulang dan dilakukan melalui CT scan oleh ahli bedah tulang.
5.Biopsi sumsum tulang belakang yang menggunakan jarum besar, ditusukkan ke tulang panggul untuk mengumpulkan sumsum tulang belakang. Biopsi ini dapat mendeteksi adanya penyakit darah seperti leukemia maupun limfoma.

6.Biopsi liver, di mana jarum dimasukkan ke dalam liver melalui kulit di perut.
7.Biopsi ginjal, jarum juga disuntikkan melalui kulit hingga ke belakang, mengambil sampel ginjal.
8.Biopsi aspirasi, di mana jarum yang dimasukkan menarik keluar cairan atau jaringan yang ada di dalam massa yang ada di dalam tubuh. Prosedur ini dikenal sebagai fine-needle aspirations.
9.Biopsi prostat, yang menggunakan beberapa jarum biopsi pada kelenjar prostat. Jarum akan dimasukkan melalui rektum.
10.Biopsi kulit yang menggunakan pisau melingkar untuk mendapatkan sampel silinder dari jaringan kulit.
11.Biopsi bedah, di mana akan dilakukan operasi laparoskopik atau operasi terbuka untuk mengambil sampel dari jaringan yang sulit dijangkau dari luar. 

Biopsi sendiri memiliki tingkat kesulitan yang berbeda-beda antar prosedurnya. Jika prosedurnya termasuk tidak invasif atau minimally invasive, maka jarum hanya dimasukkan lewat kulit dengan menggunakan obat yang membuat Anda mati rasa. Pada biopsi yang lebih invasif, Anda mungkin harus dirawat di rumah sakit dan harus menjalani beberapa rangkaian prosedur yang melibatkan obat bius dan obat penghilang rasa sakit. 

Area bekas tempat biopsi diambil dapat merasakan sakit selama beberapa hari dan Anda mungkin akan membutuhkan obat penghilang rasa sakit. Setelah biopsi dilakukan, seorang patologis akan melakukan pemeriksaan pada jaringan yang sudah diambil di bawah mikroskop, memeriksa tipe, bentuk dan aktivitas hidup yang terjadi pada sampel jaringan yang sudah diambil. Hasil biopsi biasanya akan keluar dalam waktu seminggu atau lebih. (PA)

Ditinjau oleh: dr. Siti Anita




0 Response to "Mengenal Tipe Biopsi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...