Beberapa Kebiasaan yang Berisiko Memicu Kanker Payudara




Menurut World Health Organization (WHO), kanker payudara adalah salah satu kanker yang paling sering terjadi pada wanita di Indonesia. Kanker payudara muncul ketika sel-sel kanker tumbuh dari jaringan payudara yang meliputi lobulus (kelenjar susu) dan saluran payudara, beserta lemak dan jaringan ikat.


Mengenal lebih dalam tentang kanker payudara


Kanker payudara bisa terjadi karena beberapa hal, seperti genetik, hormon, dan kebiasaan yang menjadi gaya hidup. Ketika sembuh dari kanker payudara, dokter menyarankan untuk mengubah gaya hidup. Ya, terkadang kebiasaan buruk yang menjadi gaya hidup dapat memicu munculnya kanker. Makan makanan sehat dan berolahraga baik dilakukan untuk mencegah kenaikan berat badan, yang dapat memicu kanker payudara.


Kanker payudara adalah kanker paling umum yang terjadi pada perempuan, setelah kanker kulit. Kanker payudara dapat dideteksi dengan cepat, Anda juga bisa merasakan tanda atau ciri-ciri kanker payudara, sehingga Anda dapat mendapatkan perawatan dengan cepat.


Pada beberapa kasus, tidak ada ciri-ciri kanker payudara yang terlihat pada tahap awal. Meski sebenarnya, semakin dini kanker payudara ditemukan, maka semakin mudah kanker untuk diobati. Inilah sebabnya mengapa deteksi dini merupakan hal yang sangat penting.


Berikut ini adalah beberapa gejala kanker payudara yang dapat ditentukan  secara langsung. Memiliki satu atau lebih gejala kanker payudara di bawah ini tidak selalu menunjukkan Anda pasti mengidap kanker.  Namun, Anda disarankan untuk segera menemui dokter jika mengalami beberapa gejala dan belum pernah menjalani pemeriksaan sebelumnya.


Apa saja gejala kanker payudara?


jerawat di puting payudara


1. Benjolan di payudara


Bagi banyak wanita, benjolan di payudara adalah salah satu gejala kanker payudara di awal. Benjolan ini biasanya tidak menyakitkan, meskipun beberapa orang justru merasakan sebaliknya.


Sebagai tindak antisipasi, sebaiknya Anda memeriksa kondisi payudara sendiri setiap bulan untuk mengenal jaringan payudara. Dengan demikian, Anda akan mudah mendeteksi benjolan asing dan tidak normal.


2. Perubahan kulit payudara  


Beberapa wanita menemukan perubahan pada kulit payudara mereka. Ada beberapa subtipe kanker payudara langka yang menyebabkan perubahan kulit, sehingga gejala kanker payudara kulit ini sering dianggap sebagai infeksi biasa. Perubahan kulit payudara tersebut meliputi:



  • Iritasi

  • Kemerahan

  • Penebalan kulit

  • Lekukan pada jaringan

  • Tekstur kulit seperti jeruk


3. Perubahan kondisi puting


Kondisi puting juga dapat menunjukkan gejala kanker payudara. Temui dokter jika Anda menemukan perubahan bentuk puting, nyeri, atau keluar cairan yang abnormal.


4. Benjolan di ketiak


Jaringan payudara meluas hingga ke bawah lengan, sehingga sel-sel kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening di bawah lengan. Periksakan ke dokter jika Anda menemukan ciri-ciri kanker payudara seperti benjolan atau daerah yang abnormal di sekitar dada Anda.


5. Kanker payudara metastasis


Kanker payudara yang telah menyebar ke bagian tubuh lain disebut dengan kanker payudara metastasis atau kanker payudara stadium 4. Meskipun jarang berhasil disembuhkan, upaya untuk menghentikan penyebaran kanker harus tetap dilakukan.


Organ-organ yang paling mungkin terkena kanker payudara metastatik adalah otak, tulang, paru-paru, dan hati. Gejala Anda akan bervariasi tergantung pada organ yang terkena penyebaran kanker.


Gejala penyebaran (metastasis) tulang adalah nyeri dan rapuh tulang, sedangkan gejala metastasis otak meliputi gangguan penglihatan, kejang, mual, dan sakit kepala yang terus datang. Sementara itu, gejala metastasis hati, di antaranya:



  • Penyakit kuning (pada kulit dan mata)

  • Ruam atau gatal pada kulit

  • Enzim hati yang abnormal

  • Kehilangan nafsu makan atau mual


Pasien pengidap metastasis paru-paru mungkin mengalami nyeri dada, batuk kronis, atau kesulitan bernapas.Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, belum tentu kanker payudara Anda telah menyebar. Depresi atau kecemasan, infeksi, atau penyakit lainnya dapat menyebabkan beberapa gejala serupa. Untuk diagnosis yang lebih akurat, hubungi dokter Anda untuk menjalani tes yang sesuai.


Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, bukan berarti Anda positif mengidap kanker payudara. Infeksi atau kista, misalnya, juga dapat menyebabkan gejala seperti yang telah dipaparkan di atas. Pastikan Anda menghubungi dokter jika ciri-ciri kanker payudara tersebut baru muncul atau belum diperiksa sebelumnya.


nyeri payudara karena PMS


Apa penyebab kanker payudara?


Berikut ini adalah beberapa kebiasaan yang mungkin perlu Anda hindari sebab dapat menimbulkan adanya ciri-ciri kanker payudara:


1. Merokok


Merokok diketahui dapat meningkatkan risiko kanker, termasuk  kanker payudara di usia muda dan pada perempuan premenopause. Selain itu, merokok memicu peningkatan risiko komplikasi saat pengobatan kanker payudara, seperti:



  • Merusak paru-paru dari terapi radiasi

  • Sulitnya penyembuhan pascaoperasi dan rekonstruksi payudara

  • Tingginya risiko penggumpalan darah saat Anda sedang dalam terapi hormon


2. Malas bergerak


Aktivitas fisik yang biasa dilakukan dapat membantu Anda mengurangi risiko kanker payudara. Anda perlu tetap aktif, apalagi setelah menopause. Ada banyak aktivitas fisik yang menjadi pilihan, seperti berjalan kaki, membersihkan rumah, bermain dengan anak-anak, atau berkebun.


Aktivitas fisik yang kurang dapat dikaitkan dengan perubahan indeks massa tubuh. Seperti yang sudah dijelaskan di atas, peningkatan berat badan dikaitkan dengan risiko terhadap kanker payudara.


3. Gemar makan makanan yang bisa bikin berat badan baik


Sebuah penelitian yang dipublikasikan pada jurnal BMI Open, bahwa perempuan yang mengganti ukuran bajunya setiap 10 tahun sekali saat berumur 20-an hingga 60-an, berisiko terhadap kanker payudara sekitar 33 persen lebih tinggi.


Ukuran rok atau celana yang bertambah menjadi tanda kenaikan berat badan. Lemak yang berlebihan akan berdampak pada produksi hormon yang mengganggu sel. Anda perlu memerhatikan beberapa hal berikut ini:



  • Berat badan naik ketika dewasa  atau setelah berumur 18 tahun mengalami peningkatan risiko terhadap kanker payudara setelah menopause

  • Kelebihan berat badan sebelum menopause mengurangi risiko kanker payudara setelah menopause

  • Kelebihan berat badan setelah menopause justru berisiko kanker payudara


4. Suka makan di tengah malam


Bagi Anda yang suka ngemil pada malam hari, berhati-hatilah. Menurut sebuah penelitian pada jurnal Cancer Epidemiology, Biomarkers, and Prevention menemukan makan malam lebih awal dapat mengurangi risiko kanker payudara. Glukosa yang tinggi dapat meningkatkan gula darah dan dapat memicu kanker payudara


Bila Makan pada siang hari, glukosa yang masuk ke aliran darah masih dapat digunakan sebagai energi. Namun, tidak pada malam hari, tingginya glukosa akan menetap dan tidak diubah menjadi energi, sebab metabolisme pada malam hari pasti melambat.


5. Kerja di malam hari


Wanita memiliki pekerjaan dengan jam kerja bergantian alias shift, Anda perlu waspada. Tidak hanya jam tubuh Anda yang terganggu, Anda juga akan merasa cepat lelah dan kurang tidur. Dampak yang paling parah adalah Anda dapat berisiko terhadap munculnya ciri-ciri kanker payudara di tubuh Anda.


Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa perempuan yang memiliki jam kerja di malam hari lebih rentan terhadap kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang tidak bekerja pada malam hari.


Para peneliti berasumsi hal ini disebabkan oleh hormon-hormon, salah satunya hormon melantonin,  yang terganggu akibat jam tidur malam Anda berubah. Rendahnya hormon melantonin sering dijumpai pada pasien yang mengidap kanker payudara.


6. Mengonsumsi pil KB


Estrogen pada pil kontrasepsi (KB) memang dapat mencegah kehamilan, tapi pil KB ini dapat menstimulasi sel payudara. Dosis hormon yang berlebihan dapat meningkatkan risiko terhadap kanker payudara.


Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan pada Cancer Research tahun 2014, yang dikutip Medical Daily, kontrasepsi yang diminum (seperti pil KB) oleh perempuan berumur 20 hingga 49 tahun dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Namun, Anda tidak serta merta menjadi ragu untuk mengikuti program KB, ada kontrasepsi lainnya. Selain itu, pil KB tetap aman kalau dikonsumsi dengan dosis rendah sekitar 0,02 mg.


Adakah makanan penyebab kanker payudara?


Ada beberapa makanan yang dapat memicu kanker pada tubuh. Salah satunya adalah faging yang dibakar. Makanan penyebab kanker payudara ini mengandung bahan kimia yaitu heterocyclic amines (HCAs) dan polycyclic hydrocarbons (PAHs) yang terbentuk akibat proses pemanggangan serta pembakaran dari bahan makanan tersebut. Kedua zat kimia inilah yang meningkatkan risiko kanker karena dapat menyebabkan perubahan DNA di dalam tubuh, serta bersifat mutagenik.


daging bakar


Sebenarnya, kedua jenis bahan kimia tersebut terbentuk dengan sendirinya ketika daging dimasak dengan suhu yang sangat tinggi dan langsung terkena api. HCAs terbentuk dari asam amino, glukosa, dan kreatin yang terdapat pada otot sapi, ayam, atau kambing. Daging-daging tersebut jika dibakar akan bereaksi terhadap suhu tinggi, yang mana juga sebagai risiko makanan penyebab kanker payudara yang harus Anda hindari.


Sedangkan PAHs terbentuk ketika lemak dari daging terkena api secara langsung tanpa ada perantara. Selain pada makanan yang dibakar atau dipanggang, maka HCAs tidak ditemukan dalam jumlah yang banyak di dalam makanan. Sedangkan PAHs bisa ditemukan pada makanan hangus lainnya, pada asap rokok, dan asap knalpot mobil.


Berikut merupakan makanan penyebab kanker payudara lainnya yang harus Anda kurangi dan hindari:


Acar atau makanan yang sangat asin


Asupan tinggi pada ikan asin, sayuran acar, dan camilan asin terkait dengan kanker payudara. Karena pada makanan penyebab kanker payudara ini terdapat zat kanker karsinogen yang cukup banyak di dalamnya. Alangkah lebih baiknya Anda mengurangi makan makanan tersebut demi menjaga kesehatan Anda.


Alkohol


Minuman beralkohol dan bir sudah sejak lama ditetapkan sebagai minuman yang dapat meningkatkan risiko kanker mulut, kolorektal, dan kanker payudara. Batasi asupan minuman beralkohol, dan lebih baik jika Anda sama sekali tidak mengonsumsinya.


Makanan yang hangus


Makanan yang hangus, seperti sayur atau daging yang menghitam karena kelamaan dimasak bisa menjadi makanan penyebab kanker payudara. Panas tinggi pada masakan, terutama daging hewan, dapat menyebab rusakanya DNA heterosiklik zat ini merupakan zat yang dapat memicu timbulnya kanker, termasuk kanker payudara. Baiknya, masak daging, sayuran dan bahan masakkan lain pada suhu rendah untuk menghindari hangus.


Makanan kaleng


Menurut penelitian Environmental Research Journal, makanan penyebab kanker payudara dapat ditemukan pada makanan kaleng yang dilapisi dengan bisphenol-A (BPA). Bahan BPA merupakan bahan kimia yang telah terbukti merusak bisa DNA di dalam tubuh.


BPA bisa meningkatkan Anda terkena risiko kanker payudara, kanker lain dan diabetes tipe 2. Jika Anda berbelanja makanan kaleng, pastikan kalengnya diberi label dengan jelas Bebas BPA, dan batasi konsumsi makanan kaleng Anda, minimal satu kaleng selama 1 minggu.


Minuman panas dan bersoda


Menurut American Cancer Society, minuman panas seperti kopi atau teh, bisa menjadi minuman dan makanan penyebab kanker payudara. Ini karena efek panas pada minuman yang bersuhu lebih dari 65 deraja Celcius tersebut dapat menyebabkan munculnya efek zat karsinogen penyebab kanker di dalam tubuh.


Kanker esofagus merupakan salah satu kanker yang paling sering terjadi akibat suka minum minuman panas. Meski begitu, tidak menutup kemungkinan kalau penyebab kanker payudara juga bisa disebabkan karena hobi minum minuman panas.


Bagaimana mencegah risiko kanker payudara?


Berikut ini beberapa cara dan langkah hidup sehat yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi risiko kanker payudara :


1. Jaga berat badan Anda


Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko Anda untuk menderita kanker payudara. Lemak yang menumpuk dalam tubuh, terutama di perut, dapat menghasilkan estrogen lebih yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.


Selain itu, kelebihan berat badan juga berhubungan dengan jenis kanker lain, seperti kanker prostat, paru, usus, dan ginjal. Jadi, jika Anda mengalami kelebihan berat badan, usahakan mulai sekarang untuk menurunkan berat badan Anda. Mulai mengubah kebiasaan makan dengan makan makanan sehat Anda dan melakukan olahraga secara teratur.


2. Batasi konsumsi alkohol dan daging olahan


Dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, Anda dapat mengurangi risiko kanker. Cobalah untuk mengonsumsi sayuran dan buah-buahan setiap hari. Pilihlah makanan yang mengandung sedikit lemak dan kalori. Hal ini dilakukan untuk menghindari Anda dari obesitas.


Selain itu, batasi konsumsi daging olahan. Laporan dari lembaga kanker WHO, International Agency for Research on Cancer menyatakan bahwa konsumsi daging olahan dalam jumlah banyak dapat meningkatkan risiko kanker jenis tertentu. Jika Anda suka minum alkohol, sebaiknya batasi atau bahkan hentikan kebiasaan tersebut mulai dari sekarang.


3. Perbanyak aktivitas fisik , setidaknya olahraga 30 menit sehari


Melakukan olahraga secara teratur, selain untuk mendapatkan berat badan normal, juga dilakukan untuk menurunkan risiko kanker, terutama kanker payudara. Saat sel lemak banyak menumpuk dalam tubuh, maka estrogen tambahan akan dihasilkan. Sel kanker payudara yang terpapar dengan estrogen dapat meningkatkan risiko kanker payudara.


Anda disarankan untuk melakukan olahraga setidaknya selama 150 menit per minggu atau 30 menit per hari. Tidak hanya itu, Anda juga disarankan untuk selalu aktif setiap hari. Kurangilah aktivitas sedenter, seperti duduk, tiduran, menonton televisi, main game komputer, dan lain sebagainya.


4. Jangan merokok


Merokok berhubungan dengan berbagai jenis kanker, seperti kanker paru, mulut, tenggorokan, kandung kemih, payudara, leher rahim (serviks), dan ginjal. Bahkan, jika Anda bukan perokok, Anda juga masih berisiko terkena kanker paru dari paparan asap rokok.


Oleh karena itu, jika Anda perokok, maka berhentilah merokok mulai dari sekarang. Dan jika Anda bukan perokok, maka jauhilah asap rokok. Dengan menjauhi rokok, tidak hanya risiko kanker yang Anda hindari, Anda juga menghindari risiko penyakit jantung dan stroke.


5. Menyusui


Jika Anda baru melahirkan, usahakan untuk memberikan ASI eksklusif pada bayi Anda. Menyusui secara eksklusif selama 6 bulan dapat membantu menurunkan risiko kanker payudara. Selain itu, menyusui juga sangat bermanfaat untuk kesehatan bayi Anda.


6. Coba alat kontrasepsi lain


Penggunaan pil KB, terutama jika Anda sudah berusia lebih dari 35 tahun, dapat meningkatkan risiko Anda mengalami kanker payudara. Risiko ini akan hilang saat Anda menghentikan penggunaan pil KB. Jika Anda mempunyai keturunan kanker payudara, sebaiknya Anda memilih alat kontrasepsi lain untuk mencegah kehamilan, seperti kondom contohnya.


7. Lakukan pemeriksaan kesehatan


Untuk mengetahui seberapa besar risiko kanker Anda, ada baiknya Anda memeriksakan diri Anda ke dokter. Dokter akan melihat seberapa besar risiko Anda dari riwayat keluarga Anda yang menderita kanker payudara, siapa yang menderita dan pada usia berapa. Anda mungkin perlu untuk melakukan beberapa tes, seperti mammogram. Wanita usia 40 tahun atau lebih harus melakukan skrining mammogram setiap tahun.


0 Response to "Beberapa Kebiasaan yang Berisiko Memicu Kanker Payudara"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...