Waspadai Hewan Peliharaan Balita
loading...
Namun bagaimana pun, kisah tragis yang menimpa Eliza-Mae Mullane, berumur 6 hari digigit anjing peliharaannya saat ia tidur di kereta bayi tetap perlu menjadi pelajaran. Anjing Alaska Malamute yang menggigit Eliza sudah lama dipelihara keluarga yang tinggal di Pontyberem, Inggris ini. Selain itu, Anda pun perlu selalu memastikan hewan peliharaan dalam keadaan sehat dengan rutin membawanya ke dokter. Agar hal-hal tak dinginkan tidak terjadi. inilah beberapa hal yang perlu Anda waspadai dari hewan peliharaan.
1. Anjing adalah hewan peliharaan yang dianggap setia. Anda tentu ingat, kisah nyata Hachiko, yang sudah difilmkan, seekor anjing yang selalu menyambut pemiliknya Hidesaburo Uno, seorang professor di Universitas Tokyo, setiap sore si stasiun Shibuya. Bahkan, hingga pemiliknya meninggal dunia.
Read Also
Yang perlu diwaspadai
- Menggigit, terutama jika anjing tidak dipelihara dari kecil. Maka, sebelum memelihara anjing sebaiknya Anda mengenali sifatnya. Ada baiknya juga memelihara anjing dari kecil sehingga memiliki kesempatan untuk mendidikanya agar bersikap baik.
- Kutu yang memiliki sistem pertahanan menggigit. Gigitannya akan terasa gatal di kulit, terutama yang kulitnya sensitif. Namun kutu tersebut, tidak bisa hidup di kulit dan rambut manusia.
- Pembawa virus rabies atau kerap disebut penyakit anjing gila, yaitu penyakit infeksi akut pada pada susunan saraf pusat yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini ditularkan dari hewan ke manusia melalui gigitan anjing.
- Pembawa bakteri Campylobacter jejuni yang menyebabkan sakit perut. Bakteri ini berasal dari kotoran anjing yang menular kepada manusia melalui feses yang terpegang dan masuk ke mulut. Maka, selalu gunakan sarung tangan setiap kali Anda membersihkan kandang anjing.
Jika digigit
Jika gigitan anjing bersifat ringan, segera cuci luka bekas gigitan air hangat dan gosok dengan sabun cair. Sedangkan jika lukanya dalam, korban harus segera dibawa ke dokter untuk memastikan luka dibersihkan dengan benar. Dokter kemungkinan akan memberikan suntikan antirabies dan serum antitetanus. Dokter juga akan memberi antibiotk untuk mencegah infeksi sebab gigi anjing mengandung banyak bakteri.
- Meskipun anjing sudah menjadi anggota keluarga lama, jangan meninggalkan anak sendirian dengan anjing, entah itu bermain atau sedang tidur.
- Latih anak agar tidak mengganggu anjing yang sedang makan atau tidur karena itu akan membuatnya marah.
- Latih anak untuk tidak merebut tulang atau makanan yang ada di mulut anjing.
2. Kucing merupakan hewan yang menyenangkan dan lucu untuk dipelihara karena enak dipeluk dan dibelai. Sikapnya yang kadang lemah lembut juga menggemaskan. Namun kucing senang mencakar, termasuk mencakar perabotan di rumah.
Yang perlu diwaspadai:
- Menggigit atau mencakar jika diganggu. Ada kalanya saat bermain mereka menggigit atau bermain dengan kukunya, tapi bukan untuk menyakiti (hanya bermain) sehingga tidak sampai melukai.
- Toxoplasmam yaitu penyakit yang disebabkan oleh infeksi Toxoplasma gondii (T.gondii). Sumber penyakit ini biasanya ada di kotoran kucing. Penyakit ini mudah menyerang orang memiliki gangguan sistem kekebalan tubuh dengan gejala demam dan pembesaran kelenjar getah being.
- Kudis atau scabis bisa menular pada manusia karena kontak langsung. Penyakit ini menimbulkan rasa gatal. Kadang juga muncul bintik-bintik merah pada kulit yang diserang parasit tersebut. Rasa gatal akan semak in terasa di bawah suhu yang hangat.
- Pembawa bakteri Campylobacter jejuni sama dengan anjing.
- Latih anak untuk tidak mengagetkan kucing, terutama anak kucing, yang sedang makan atau tidur.
- Biasakan anak tidak menarik ekornya.
- Agar cakarannya tidak tajam, potong kuku kucing secara rutin. Anda bisa memotongnya sendiri atau oleh dokter hewan.
3. Kelinci adalah binatang bertelinga panjang dan berbulu tebal yang menyenangkan. Makanya banyak anak tertarik untuk menjadikannya teman.
Kelinci juga termasuk hewan pengerat (lagomorpha) yang membutuhkan makanan yang sekaligus bisa mengasah giginya.
Yang perlu diwaspadai
- Penyakit kelinci yang menular pada manusia sama dengan yang dialami oleh kucing dan anjing, yaitu kudis dan kutu.
- Pembawa bakteria Francisella tularensis yang menyebabkan demam kelinci. Penularan kepada manusia melalui kontak dengan feses, memakan makanan yang mengandung bakteria tersebut atau digigit kutu yang hinggap di binatang tersebut. Gejalanya antara lain, demam, sakit kepala, diare, sakit otot, batuk-batuk, dan kelelahan.
4. Kura-kura berukuran kecil yang termasuk reptil ini mulai banyak yang memelihara. Tempurung bermotif unik dan keras untuk melindungi tubuhnya adalah salah satu yang menjadi daya tariknya. Sementara tingkahnya yang jinak membuat anak-anak suka karena bisa memegangnya.
Yang perlu diwaspadi
- Bisa menggigit jika dipegang kepalanya, meskipun ini jarang terjadi.
- Pembawa bakteri salmonela. Hewan yang terinfeksi tidak akan menimbilkan gejala apapun. Sedangkan pada manusia bagi manusia bisa membuatnya sakit diare, demam, dan kram.
- nak-anak yang senang bermain dengan reptil seperti kura-kura rentan terhadap infeksi salmonela.
Yang perlu diwaspadai
- Flu burung yang diakibatkan oleh Virus H5N1 awalnya dibawa oleh unggas liar, tapi kemudian menular unggas seperti burung. Virus ini dapat menular ke manusia melalui udara dan kontak dengan produk hewan yang dimasak tidak matang, produk daging unggas yang sakit, dan lain-lain). Flu Burung dapat menyebabkan penyakit radang paru-paru.
- Pembawa bakteri Chlamydophila psittaci yang bisa menular ke manusia karena menghirup cairan kering dari hewan yang terinfeksi. Gejala yang muncul adalah demam, nyeri otot, dan batuk kering.
loading...
0 Response to "Waspadai Hewan Peliharaan Balita"
Post a Comment