Merangsang Motorik Anak di Usia 1-5 Tahun

loading...

Perkembangan kecerdasan si kecil bisa dilihat dalam 4 parameter, yaitu Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional, Kecerdasan Motorik, serta Kecerdasan Komunikasi. Keempatnya harus berkembang beriringan dan berkesinambungan, sehingga perkembangan kecerdasan si kecil menjadi optimal. Dari empat parameter itu, kecerdasan motorik tak kalah penting dari lainnya, karena kecerdasan ini sangat dipengaruhi oleh otak. Otak yang mengendalikan setiap gerakan yang dilakukan si kecil. Karena itu, semakin matang perkembangan sistem saraf otak yang mengatur otot, memungkinkan berkembangnya kompetensi atau kemampuan motorik si kecil.

Kecerdasan motorik dapat dibedakan menjadi dua, yaitu motorik kasar dan motorik halus. Motorik kasar adalah kemampuan melakukan gerakan-gerakan yang melibatkan otot-otot besar, seperti duduk, berdiri, berjalan, menendang, dan sebagainya. Sedangkan motorik halus adalah kemampuan yang berhubungan dengan otot halus dan gerakan yang bersifat koordinasi seperti menulis, menjimpit, mengamati sesuatu, dan sebagainya.

Karena pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan si kecil selanjutnya, maka ibu perlu meluangkan banyak waktu untuk memantau perkembangan si kecil dari waktu ke waktu, sekaligus merangsang kecerdasan motoriknya.

Berikut ini perkembangan anak usia 1-5 tahun dan cara menstimulasi motoriknya.

1-2 tahun

Pada usia ini, si kecil sudah bisa berdiri tanpa berpengangan selama 30 detik, berjalan tanpa terhuyung-huyung, menumpuk 4 buah kubus, memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk. Si kecil juga sudah bisa menyebut 3-6 kata yang mengandung arti dan belajar makan-minum sendiri.

Bentuk stimulasi:

- Bacakan si kecil buku setiap hari, pada saat siang ataupun malam hari.

- Memintanya untuk menemukan benda atau bagian tubuh, dan nama benda.

- Bermain permainan yang sesuai dengan usianya, seperti mainan bentuk dan teka-teki sederhana.

- Mendorong si kecil untuk mengeksplorasi dan mencoba hal-hal baru. Misalnya, mengenalkan aneka bentuk, warna dan sebagainya.

- Membantu mengembangkan bahasa si kecil dengan berbicara, dan menambahkan kata-kata yang dia mulai. Misalnya, jika ibu susu memegang botol dan si kecil mengatakan "baba", ibu bisa menjawab, "Ya, kamu benar, nak. Ini botol.

- Mendorong si kecil mandiri dengan membantunya berpakaian dan makan sendiri.

- Mendorong rasa ingin tahu si kecil dan kemampuannya untuk mengenali benda-benda umum, dengan mengajaknya ke taman.

2-3 tahun

Pada usia ini, si kecil sudah bisa jalan naik tangga sendiri, dapat bermain dan menendang bola kecil, mencoret-coret kertas dengan pensil, memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta, makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah, bicara dengan baik menggunakan dua kata.

Bentuk stimulasi :

- Sediakan waktu khusus untuk membaca buku dengan si kecil.

- Dorong si kecil untuk mengambil bagian dalam bermain peran (playing role).

- Bermain kereta-keretaan atau mengikuti pemimpin dengan si kecil. Misalnya Ibu minta si kecil mengikuti gerakan Anda.

- Membantu si kecil untuk mengeksplorasi hal-hal kecil di sekelilingnya dengan membawanya berjalan-jalan atau naik kereta. Misalnya saat ke taman, ajak dia mengenal berbagai macam tumbuhan, warna dan jenis bunga, dan sebagainya.

- Dorong si kecil untuk memberitahu nama dan dan usianya.
- Ajarkan si kecil lagu-lagu si kecil sederhana seperti Bintang Kecil, Balonku, Burung Kakak Tua.

- Berikan perhatian dan pujian ketika dia mengikuti petunjuk dan menunjukkan prilaku positif, dan membatasi perhatian untuk perilaku/emosi yang negatif, seperti marah. Ajarkan si kecil cara yang dapat diterima untuk menunjukkan bahwa dia marah.

3-5 tahun (prasekolah)

Pada usia ini, si kecil sudah bisa melompat dengan dua kaki diangkat, mengayuh sepeda roda tiga, menyebut nama, umur dan tempat, menggambar garis lurus, mendengarkan cerita, mencuci dan mengeringkan tangan sendiri, bermain bersama teman dan mengikuti aturan.

Bentuk stimulasi :

- Lanjutkan kebiasaan membacakan cerita dan ajak si kecil ke toko buku.

- Biarkan si kecil membantu tugas-tugas sederhana, seperti membuang sampah dan mengangkat peralatan makan.

- Dorong si kecil untuk bermain bersama anak-anak lain, hal ini membantunya untuk belajar nilai berbagi dan persahabatan.

- Bersikaplah tegas dan konsisten ketika mendisiplinkan si kecil. Jelaskan dan tunjukkan perilaku yang ibu harapkan darinya. Setiap kali ibu mengatakan tidak kepadanya, tindaklanjuti dengan apa yang harus dia lakukan sebagai gantinya. Misalnya, ketika ibu bilang, tidak boleh coret-coret tembok, dia hanya boleh mencoret di atas kertas atau di tempat yang telah disiapkan.

- Bantu si kecil untuk mengembangkan keterampilan bahasa yang baik dengan berbicara kepadanya dalam kalimat lengkap, dan yang benar. Bantu dia untuk menggunakan kata-kata yang benar.

Bantu si kecil memecahkan masalah ketika dia marah.
Berikan si kecil sejumlah pilihan sederhana (misalnya, memutuskan apa yang akan dikenakan, menentukan permainan yang ingin dilakukan, dan apa yang harus makan untuk snack).

Nutrisi Terbaik Untuk Kecerdasan Otak

Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa otak berperan penting dalam meningkatkan kecerdasan motorik si kecil. Karena itu, selain memberikan stimulasi, si kecil juga perlu mendapatkan asupan bergizi untuk meningkatkan kecerdasan otaknya. Beberapa makanan yang dijuluki sebagai brain food dipercaya dapat meningkatkan konsentrasi dan daya ingat, serta merangsang pertumbuhan sel-sel otak. 

Inilah beberapa di antaranya:

Salmon

Mengandung asam lemak omega-3 dan asam eikosapentanoat (EPA) yang sangat baik untuk otak.

Kacang-kacangan
Mengandung banyak protein dan karbohidrat kompleks yang akan diolah menjadi energi, dan sangat baik untuk aktivitas sel-sel otak. Kacang pinto dan kacang merah mengandung asam lemak omega-3 (khususnya ALA atau asam alfa-linolenat) lebih banyak dibandingkan dengan kacang jenis lainnya.

Oatmeal

Read Also

Serat pada oat memiliki peran untuk menjaga otak si kecil terpenuhi kebutuhannya sepanjang hari. Sumber vitamin E, potasium dan zinc pada oatmeal, membuat tubuh serta otak bekerja dan berfungsi optimal.

Buah berry
Ekstrak pada buah berry (strawberry, blueberry, raspberry) berperan dalam perbaikan fungsi daya ingat. Biji dari buah berry juga mengandung asam lemak omega-3.

Susu
Mengandung protein dan DHA yang tinggi. Keduanya merupakan nutrisi penting untuk membantu pertumbuhan jaringan otak, enzim dan neurotransmitter (salah satu dari kelas zat kimia yang membawa pesan antarotak). Kandungan karbohidrat dan proteinnya juga menjadi sumber energi untuk otak si kecil.

Dengan stimulasi otak yang seimbang serta nutrisi tepat, perkembangan otak si kecil pun akan berkembang optimal. Jangan lupa untuk selalu memantau perkembangan otak dan kecerdasan si kecil di sini, agar kecerdasannya optimal.

Artikel ini dipersembahkan oleh Enfa A+ Smart Center, optimalkan cerdasnya! Untuk konsultasi, tanyakan melalui WhatsApp Enfa A+ Smart Center di 0877-777-00253 setiap Senin-Jumat pukul 9 pagi sampai 5 sore.


loading...

Related Posts

0 Response to "Merangsang Motorik Anak di Usia 1-5 Tahun"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel