6 Kondisi Kesehatan yang Membuat Anda Sering Mimpi Buruk
Bukan hanya anak kecil yang sering mimpi buruk, tapi orang dewasa juga. Hampir 85 persen orang dewasa masih mengalami mimpi buruk selama tidur. Tiga puluh persen di antaranya dihampiri mimpi buruk sebulan sekali yang sampai membangunkan dari tidur, dan 2-6 persen lainnya mengalami mimpi buruk satu kali setiap minggunya.
Mimpi buruk pada orang dewasa umumnya spontan. Beberapa orang dewasa mengalami mimpi seram setelah makan larut malam atau makan makanan pedas, yang bisa meningkatkan kerja otak. Kurang tidur menyebabkan mimpi buruk. Ketakutan setelah menonton film horor juga bisa menyebabkan Anda bermimpi seram.
Tapi Anda patut waspada jika malam-malam Anda selalu dihiasi oleh mimpi buruk. Sering mimpi buruk pada orang dewasa bisa menjadi pertanda awal dari beberapa kondisi kesehatan yang lebih serius.
Apa penyebab orang dewasa sering mimpi buruk?
1. Narkolepsi
Narkolepsi adalah suatu gangguan tidur kronis. Narkolepsi terjadi akibat kelainan saraf otak sehingga menyebabkan seseorang dapat tiba-tiba tertidur di waktu dan tempat yang mungkin tidak sesuai untuk tidur.
Orang dengan narkolepsi juga dapat mengalami halusinasi seperti mimpi dan kelumpuhan saat mereka tertidur atau terbangun, serta mengganggu tidur di malam hari dan mengundang mimpi buruk yang nyata. Orang dengan narkolepsi mungkin memiliki mimpi buruk yang terkesan lebih nyata daripada orang lain bisa jadi karena kesadaran mereka selalu berada di ambang batas antara bangun dan tidur, sehingga wilayah otak yang bertanggung jawab untuk mimpi bekerja lebih aktif selama mereka tidur daripada pada orang yang tidur normal.
2. Depresi
Depresi bisa berangkat dari trauma atau sebagai efek samping penyakit serius lainnya. Depresi berdampak buruk pada suasana hati, perasaan, stamina, selera makan, pola tidur, dan tingkat konsentrasi penderitanya.
Orang yang depresi biasanya akan merasa hilang semangat atau motivasi, terus-menerus merasa sedih dan putus asa. Bermimpi pada dasarnya adalah sebuah proses berpikir; kelanjutan dari apa yang kita pikirkan selama seharian kita beraktivitas.
Depresi bisa memicu mimpi buruk ketika kita masih berpikir tentang masalah-masalah menyulitkan ini selama berada dalam tahap tidur REM (Rapid Eye Movement) dan mencoba untuk membereskannya. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman hidup kita, baik dulu dan sekarang, tidak hanya memiliki pengaruh pada kehidupan kita tetapi dalam mimpi kita juga.
3. Sleep apnea
Sleep apnea sering menyebabkan tidur penderitanya jadi terganggu. Jalur napas pengidap sleep apnea bisa tersumbat sebagian atau sepenuhnya sehingga Anda tidak mendapatkan cukup aliran oksigen segar ke otak selama tidur.
Otak menafsirkan minimnya kadar oksigen sebagai ancaman nyata Anda bisa tersedak atau tercekik kehabisan udara, dan jika tubuh tidak bereaksi Anda akan mati. Sebagai bagian dari respons tubuh terhadap apnea, jantung Anda akan berdetak lebih kencang dan napas Anda akan terengah-engah, yang membuat Anda terbangun panik ketakutan.
Di sisi lain, sering terbangun di tengah tidur (karena refleks tersedak dengkuran atau sesak napas) bisa meningkatkan daya ingat yang memengaruhi isi mimpi, sehingga memicu mimpi buruk.
4. Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Post-traumatic stress disorder (PTSD) adalah gangguan kecemasan serius yang terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan peristiwa traumatis yang berat, seperti KDRT hingga peperangan.
Konflik yang belum terselesaikan tidak hilang begitu saja dari pikiran. Ingatan akan pengalaman buruk akan terpendam dalam benak dan membentuk kepribadian kita. Trauma masa lalu dapat begitu membekas sehingga menyebabkan Anda terus-terusan merasa khawatir dan tidak aman bahkan dalam situasi aman, atau terus mencari pembenaran diri.
Kita sering mencoba untuk mengabaikan masalah sulit yang mengganggu kita di siang hari. Tapi ketika kita tidur dan dipaksa untuk menyendiri di dalam kepala kita sendiri, otak akan membahas masalah sulit ini dan menafsirkannya sebagai mimpi buruk.
Dilansir dari Medical Daily, Tim peneliti dari University of Turku di Finlandia menemukan bahwa mimpi buruk dapat meningkatkan risiko bunuh diri di kalangan populasi masyarakat umum dan veteran Perang Dunia II.
5. Sakau alkohol atau obat-obatan
Rutin minum alkohol atau menyalahgunakan obat dalam jumlah besar dapat merusak fungsi otak. Dan efek dari melakukannya sebelum pergi tidur bisa membuat Anda langsung melompat ke tahap tidur REM (alam mimpi) tanpa basa-basi.
Begitu efek alkohol atau obat habis di tengah waktu tidur, otak jadi kebingungan dan berusaha mati-matian untuk kembali mengurutkan siklus tidur yang benar. Artinya, aktivitas otak selama tidur berubah tiba-tiba dan tidak teratur, yang membuat Anda sulit tidur nyenyak. Kekacauan aktivitas otak ini bisa terus terjadi bahkan ketika Anda sudah berhenti minum miras atau obat selama berminggu-minggu.
6. Sindrom mimpi buruk
Jika tidak ada penyebab lain yang bisa ditentukan, sering mimpi buruk mungkin merupakan gejala gangguan tidur yang berbeda. Sindrom mimpi buruk, juga dikenal sebagai dream anxiety disorder, adalah gangguan tidur (parasomnia) yang ditandai dengan sering mimpi buruk tanpa sebab yang jelas pada orang dewasa. Baik pengobatan atau gangguan fisik atau mental tidak cukup menjelaskan mengapa Anda bisa bermimpi buruk.
0 Response to "6 Kondisi Kesehatan yang Membuat Anda Sering Mimpi Buruk"
Post a Comment