Begini 5 Cara Melindungi Si Kecil dari Cedera Olahraga

Olahraga merupakan cara untuk menjaga tubuh agar tetap bugar dan sehat. Aktivitas fisik ini bukan hanya dilakukan oleh remaja atau orang dewasa, tetapi juga anak. Menerapkan olahraga pada anak membuat mereka terbiasa untuk menjalani hidup sehat. Walaupun olahraga sangat bermanfaat untuk perkembangan dan prestasi anak, aktivitas tersebut rentan dengan cedera. Untuk itu, orangtua perlu melindungi dan menghindari anak dari cedera olahraga.
Melindungi anak dari cedera olahraga
Rata-rata anak menyukai olahraga karena mereka bisa bergerak bebas dan berinteraksi dengan teman-temannya. Namun, mereka sering kali tidak berhati-hati dalam melakukan sesuatu. Misalnya, ketika bersepeda atau lari pagi mereka sering terjatuh. Ini juga disebabkan karena koordinasi dan reaksi anak ketika terjadi seasutu yang sifatnya tiba-tiba lebih lambat daripada orang dewasa. Berikut cara melindungi anak dari cedera saat berolahraga:
1. Pahami kondisi dan pilih jenis olahraga yang tepat
Tidak semua anak memiliki kondisi yang normal. Bila anak Anda memiliki kondisi atau penyakit yang memengaruhinya untuk berolahraga, konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter untuk mengetahui jenis olahraga apa yang sesuai dengan kesehatannya.
Untuk anak yang sehat, Anda tentu tidak perlu khawatir dengan jenis olahraga apa yang dilakukan anak. Pada usianya, keterampilan motorik anak berkembang dengan berbagai cara. Jadi, jangan mengkhususkan satu jenis olahraga saja pada anak. Ini bisa menyebabkan stres pada otot dan mental serta menghambat koordinasi dan perkembangan saraf karena satu jenis olahraga hanya akan melatih otot-otot tertentu, tidak semuanya.
2. Siapkan peralatan olahraga dan pelindungnya
Peralatan pelindung olahraga meliputi helm, sepatu, bantalan lutut atau siku, dan masih banyak lagi. Jangan lupa untuk selalu menyiapkan peralatan ini sebelum anak berolahraga. Jelaskan kepada anak fungsi dari peralatan perlindung tersebut dan cara menggunakannya agar anak tidak lupa untuk menggunakannya. Pastikan untuk mengecek kondisi peralatan olahraga dan pelindungnya untuk menghindari adanya kerusakan.
Gunakan pakaian, sepatu, dan alat pelindung yang sesuai dengan ukuran tubuh sehingga tubuh tidak mengalami lecet atau luka karena ukurannya yang tidak sesuai.
3. Jelaskan peraturan dan teknik olahraga yang benar
Setiap jenis olahraga memiliki standar teknik dalam mempraktikannya. Melakukan teknik olahraga dengan benar menghindari anak dari cedera. Misalnya, salah menendang bola bisa membuat anak terkilir. Jadi, penting untuk memberikan pengetahuan kepada anak terlebih dahulu mengenai hal ini. Bila anak Anda mengikuti klub olaharaga, pelatih pasti akan menjelaskan hal ini.
Selain itu, lakukan latihan pemanasan dan pendinginan, sebelum dan sesudah berolahraga. Ini membantu otot untuk mempersiapkan diri ketika harus bekerja keras dan menormalkannya kembali. Lakukan setidaknya lima sampai sepuluh menit.
4. Cukupi kebutuhan nutrisi dan asupan air
Olahraga membutuhkan energi yang lebih. Oleh karena itu, penting untuk menyediakan makanan sebelum dan sesudah berolahraga dengan nutrisi dan porsi yang seimbang. Makan sebelum berolahraga membuat tubuh menjadi lebih bersemangat dan makan setelah berolahraga membantu tubuh memulihkan kembali sel-sel tubuh yang telah rusak.
Jadi, siapkan beberapa makanan yang sehat untuk bekal anak berolahraga dengan teman-temannya. Kemudian, siapkan air mineral yang cukup supaya tubuh anak tetap terjaga keseimbangan cairannya. Setidaknya anak harus minum setiap 20 menit selama berolahraga.
5. Istirahat yang cukup
Selama sesi olahraga, tentukan waktu anak untuk beristirahat. Selain itu, tidur yang cukup juga mencegah anak menjadi kurang tidur dan kelelahan otot. Sebab kedua hal tersebut sering menjadi penyebab anak cedera. Selain itu, perhatikan kondisi anak ketika mereka mulai tidak fokus dan terlihat lelah. Sudah waktunya Anda untuk menghentikan olahraga.
Dilansir dari WebMD, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk membatasi satu olahraga tidak lebih dari lima hari dalam seminggu atau setidaknya satu hari untuk aktif dalam seminggu.
Apa yang harus dilakukan orangtua jika anak mengalami cedera olahraga?
Walaupun sudah melakukan tindakan pencegahan, cedera masih bisa terjadi. Namun, risikonya lebih kecil. Untuk luka ringan seperti lecet, orangtua bisa melakukan pengobatan di rumah dan pastikan lukanya sudah dibersihkan dengan benar. Sementara waktu, anak juga harus beristirahat sampai lukanya membaik.
Namun, untuk luka akut seperti perdarahan hebat atau patah tulang, anak harus mendapatkan pertolongan dokter. Sekalipun tidak muncul luka, cedera di bagian tubuh vital seperti kepala bisa sangat berbahaya.
0 Response to "Begini 5 Cara Melindungi Si Kecil dari Cedera Olahraga"
Post a Comment