Cara Menyajikan Jus untuk Bayi

Kebanyakan bayi tidak membutuhkan jus karena semua nutrisi, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan sudah terkandung dalam ASI atau susu formula dan makanan padat. Apalagi, banyak produk jus yang sarat akan gula. Sebagai orangtua, tentunya Anda tidak ingin sang anak kecanduan minuman manis dari kecil, bukan? Sebenarnya, memberi jus pada anak sah-sah saja, tapi tunggu sampai anak berusia minimal 8 bulan dan sudah bisa minum dari sippy cup.
Read Also
Berikan jus hanya setelah anak selesai makan. Jika tidak, anak akan terlanjur kenyang dengan jus sebelum makan makanan pokoknya. Pilih jus yang berlabel 100% buah murni (produk ini mungkin mengandung lebih sedikit gula tambahan daripada produk yang lain), dan encerkan jus dengan setengah gelas air minum. Konsumsi jus harian tidak boleh lebih dari 4 ons karena mengonsumsi terlalu banyak jus dapat menyebabkan anak diare.
Dampak mengonsumsi jus berlebihan
Kerusakan gigi
Karena mengandung gula yang tinggi, berlebihan minum jus bisa merusak enamel gigi dan menyebabkan karies gigi. Kebiasaan anak minum jus langsung dari botol atau kardus jus, baik siang hari maupun malam menjelang tidur, mempercepat perkembangan karies gigi.
Perut kembung dan tidak nyaman
Karena sistem pencernaannya belum sempurna, bayi sangat rentan mengalami sakit perut. Saluran pencernaan bayi di bawah 6 bulan belum memiliki cukup enzim yang diperlukan untuk mencerna tingginya gula dalam jus.
Bahkan, sistem pencernaan orang dewasa sekalipun memiliki batasan sendiri untuk mencerna jus pada satu waktu.
Diare
Bayi dan anak-anak juga sangat rentan terserang diare akibat sistem pencernaannya yang belum sempurna. Salah satu faktor yang menyebabkan anak diare adalah konsumsi jus dalam jumlah yang besar (lebih dari 5 ons atau 150 ml per hari). Gula yang lewat ke usus besar menarik cairan tambahan dan bakteri hadir dalam usus untuk fermentasi gula. Hal ini dapat menyebabkan produksi gas berlebih dan membuat feses berair (diare).
Pertumbuhan anak terhambat
Ternyata konsumsi jus yang berlebihan (disertai dengan kurangnya asupan nutrisi organik) dapat menjadi faktor yang dapat menghambat perkembangan anak.
Jika konsumsinya tidak dibatasi, jus akan terus menekan nafsu makan anak. Lama kelamaan, jus dikhawatirkan menggantikan sumber nutrisi yang justru sangat dibutuhkan anak untuk berkembang, seperti ASI, susu formula atau makanan bergizi lainnya.
Obesitas
Jus buah memiliki indeks glikemik tinggi, yang berarti tingginya persentase gula dalam jus dapat meningkatkan kadar gula darah dengan cepat. Akibatnya, kenaikan gula darah memicu tubuh untuk melepaskan insulin ke dalam aliran darah. Tingkat insulin yang tinggi kemudian menyebabkan penimbunan lemak serta peningkatan rasa lapar.
Malnutrisi
Baik jus buah maupun minuman buah mengandung tingkat gula tinggi namun rendah karbohidrat kompleks, protein, lemak dan serat. Selain itu, jus juga mengandung kadar mineral, seperti zat besi, kalsium, dan seng (zinc) yang cenderung rendah.
Jika dibandingkan dengan anak yang sama sekali tidak mendapat asupan makanan bergizi, anak yang minum jus masih mendapatkan kalori dari gula yang terkandung dalam jus. Namun, hal ini tentunya tidak akan seimbang karena tubuh anak membutuhkan asupan nutrisi lainnya. Akibatnya, minum terlalu banyak jus dapat menyebabkan malnutrisi dan/atau anemia.
Dengan kebiasaan minum jus terlalu banyak, anak akan cenderung menolak untuk minum susu. Padahal, susu menyediakan kalsium dan vitamin D yang dapat mencegah penyakit rakhitis (penipisan tulang), di mana jumlah penderitanya terus meningkat di beberapa negara.
Enggan minum air putih
Orangtua mungkin khawatir tentang peningkatan jumlah anak-anak yang lebih memilih jus daripada air putih. Padahal, air putih dikenal baik untuk tubuh.
Air putih diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh bayi yang sudah mulai mengenal makanan padat. Air juga biasa digunakan untuk mengencerkan jus, dan hal ini sangat direkomendasikan oleh penyedia layanan kesehatan.
Enggan makan buah utuh
Dibandingkan dengan jus buah, tentu buah-buahan asli mengandung berbagai gizi (seperti yang sudah dibahas lebih lanjut di atas). Sehingga, asupan harian buah utuh tidak dapat digantikan dengan meminum jus.
Pedoman pemberian jus pada bayi
Jika Anda berencana untuk memberikan jus pada anak, ikuti tips di bawah ini:
- Sajikan 100% jus buah asli, bukan minuman jus atau campuran minuman bubuk (yang manis)
- Batasi jumlah jus, tidak lebih dari 4-6 ons (120-170 ml) per hari
- Sajikan jus dalam gelas, bukan dalam botol
0 Response to "Cara Menyajikan Jus untuk Bayi"
Post a Comment