Inilah Makanan Penambah Darah yang Paling Efektif
Kurang darah atau anemia merupakan keadaan yang disebabkan karena jumlah sel darah merah menurun. Di dalam sel darah merah terkandung komposisi hemoglobin yang berperan sebagai pengantar oksigen ke seluruh sel tubuh. Apabila sel darah merah kurang, maka proses transportasi oksigen serta karbondioksida dalam tubuh menjadi terpengaruh, sehingga akibatnya timbulah gejala atau ciri-ciri kurang darah. Baca juga: Anemia pada ibu hamil
Berikut ini beberapa ciri atau gejala kurang darah atau anemia yang dapat anda kenali.
Ciri-Ciri Kurang Darah
Cepat Lelah
Salah satu ciri kurang darah atau enemia salah satunya yaitu cepat lelah. Lemas, lesu, letih, lunglai dan lalai merupakan gejala umum dari penyakit kurang darah. Gejala ini sering dikeluhkan oleh hampir semua penderita kurang darah. Keadaan seperti ini disebabkan karena fungsi sel darah merah untuk membawa oksigen terganggu. Sel dalam tubuh mengalami metabolisme yang tidak sehat, sehingga akibatnya penderita akan mengalami kelelahan.
Apabila keadaan seperti ini terus dibiarkan, maka akibatnya penderita tidak dapat beraktivitas seperti biasanya. Apabila hal ini dialami oleh anak-anak, maka ia akan mengalami masalah pada pertumbuhan dan proses belajar mengalami gangguan karena ia sulit berkonsentrasi.
Sakit Kepala dan Pusing
Pusing dan sakit kepala akan dialami oleh penderitanya ketika ia berada pada posisi berdiri terlalu lama. Ini disebabkan karena keadaan kurangnya sel darah merah yang membawa oksigen ke otak.
Otak sangat sensitif terhadap keadaan kekurangan oksigen. Apabila sel darah merah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen berkurang, maka sel pada otak akan memberikan respon. Respon yang akan diberikan oleh otak di antaranya yaitu sakit kepala dan rasa pusing. Bahkan rasa pusing dan sakit kepala ini disertai dengan mata yang berkunang-kunang.
Pucat
Ciri anemia yang lainnya yang umum dialami oleh penderitanya yaitu pucat. Keadaan ini bisa anda lihat pada telapak tangan, mata dan ujung jari penderita. Pada penderita anemia dalam tahap serius, telapak tangan dan ujung-ujung jarinya dapat terlihat sangat pucat. Dalam sejumlah kasus, anemia yang dialami oleh penderitanya karena disebabkan oleh penghancuran sel darah merah oleh antibodinya sendiri, penderita sering mengeluh mata dan kulitnya terlihat menjadi kekuningan.
Nafsu Makan Berkurang
Karena keadaan tubuh yang lemas, akan menyebabkan penderitanya kehilangan nafsu makan. Sehingga akibatnya keadaan menjadi menurun dan semakin memperparah keadaannya.
Ciri lain dari kurang darah di antaranya yaitu, jantung berdebar tanpa sebab yang jelas, sering kesemutan pada tangan dan kaki, sulit berkonsentrasi dan kesulitan tidur.
Makanan Penambah Darah yang Paling Efektif
Untuk mengatasi atau mencegah kurang darah atau anemia, salah satu cara yang dapat anda lakukan yaitu dengan mengkonsumsi makanan penambah darah. Beberapa makanan diketahui sangat efektif menambah darah, sehingga penderitanya dapat segera pulih dari keadaan ini. Atau bagi anda yang tidak mengalami masalah kurang darah, anda dapat terhindar dari keadaan ini.
Berikut ini beberapa makanan penambah darah yang paling efektif yang penting untuk diketahui.
Makanan Kaya Akan Zat Besi
Bagi orang sehat, mengkonsumsi makanan kaya akan zat besi berguna untuk mencegah keadaan kurang darah atau enemia dan menjaga agar kebutuhan oksigen sel tubuh tetap terpenuhi. Sedangkan untuk penderita kekurangan darah, terlebih lagi pada penderita anemia defisiensi besi, makanan yang kaya akan zat besi konsumsi makanan mengandung zat besi berperan untuk membantu menambah darah sehingga anemia yang dialaminya dapat teratasi.
Makanan yang menjadi sumber zat besi di antaranya yaitu, daging merah seperti misalkan daging kambing, daging sapi dan daging kerbau. Selain daging merah, daging organ diketahui kaya akan zat besi seperti misalkan hati dan ginjal. Makanan kaya akan zat besi yang lainnya di antaranya sayuran yang memiliki daun hijau seperti bayam dan kangkung, kacang-kacangan, kuning telur dan kismis kering.
Makanan Kaya Akan Vitamin B12
Vitamin B12 dalam tubuh memiliki peran untuk memproduksi sel darah merah pada sumsum tulang belakang dan untuk sintetis DNA. Jika seseorang mengalami kekurangan vitamin B-12, maka akibatnya ia akan mengalami kurang darah. Keadaan ini disebut juga dengan anemia megaloblastik. Penderita yang mengalami anemia megaloblastik, sel darah merahnya belum matang. Akibatnya tidak bisa menyimpan dan mengangkut oksigan pada jaringan. Karena seperti itu, penderitanya membutuhkan makanan penambah darah yang kaya akan vitamin B-12. Makanan yang menjadi sumber vitamin B-12 di antaranya yaitu, daging merah, ikan, hati sapi, telur, susu, sereal, produk susu, dan lain sebagainya.
Makanan Kaya Asam Folat
Asam folat atau dikenal sebagai vitamin B9, adalah vitamin B kompleks yang berperan untuk membantu tubuh dalam membuat sel darah merah baru. Akibat dari kekurangan asam folat yaitu dapat menyebabkan anemia. Makanan penambah darah yang kaya akan asam folat diperlukan untuk menambah darah. Makanan yang kaya akan asam folat di antaranya yaitu roti dan sereal, sayuran berdaun hijau seperti misalkan bayam dan kangkung, kacang polong, kacang kering dan kacang-kacangan yang lainnya.
Makanan Mengandung Protein Tinggi
Sel dalam tubuh membutuhkan protein sebagai bahan utama untuk produksinya, termasuk sel darah merah. Untuk membantu menambah darah, penderita disarankan untuk mengkonsumsi makanan yang kaya akan protein. Makanan yang menjadi sumber protein di antaranya seperti misalkan daging, ikan, telur dan kacang-kacangan.
Makanan Penambah Darah Sesuai Usia
Penurunan sel darah merah dalam tubuh pada umumnya disebabkan karena kurangnya zat besi. Ketika zat besi kurang, maka tubuh tidak dapat memproduksi cukup hemoglobin atau subtansi sel darah merah yang memiliki peran untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Kebutuhan zat besi untuk menambah darah itu sendiri berbeda-beda pada setiap usia. Apabila asupan zat besi disesuaikan dengan kebutuhan akan membuat penyerapan zat besi menjadi maksimal untuk menambah darah. Berikut makanan penambah darah sesuai dengan kelompok usia:
Bayi
- Untuk mencegah kurang darah pada bayi, maka anda dapat memberikan ASI atau susu formula yang diperkaya dengan zat besi. Sebisa mungkin tetap berikan ASI pada bayi anda setidaknya hingga berusia 12 bulan.
- Apabila usia si kecil sudah lebih dari satu tahun, sebisa mungkin hindari si kecil terlalu banyak mengkonsumsi susu. Konsumsi susu akan membuat porsi makannya menjadi berkurang.
- Hindari pemberian susu sapi. Pasalnya, susu sapi bukanlah sumber zat besi yang terbaik untuk anak di bawah usia 1 tahun.
- Apabila usia si kecil sudah 6 bulan, anda dapat mengenalkan makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI). Anda dapat memberikan makanan yang mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan penyerapan zat besi non-heme.
- Dalam perharinya, bayi membutuhkan sekitar 11 mg zat besi.
Balita dan Anak-Anak
- Jika usia anak anda sudah satu tahun, maka ia bisa diberikan susu sapi, susu kedelai atau susu kambing. Namun pemberian susu tersebut sebaiknya tidak lebih dari 0,2 liter dalam perharinya. Jika si kecil sudah berusia 2 tahun, sebaiknya berikan susu rendah lemak sebagai sumber zat besi untuk si kecil.
- Anda dapat memberikan daging yang tidak mengandung lemak, beserta sereal dan roti yang mengandung zat besi.
- Berikan pula buah-buahan yang mengandung vitamin C untuk menyerap zat besi.
- Anak berusia 4-8 tahun membutuhkan kurang lebih 10 mg zat besi. Sedangkan untuk usia 9-13 tahun sekitar 8 mg.
Pria dan Wanita Dewasa
- Konsumsi makanan yang mengandung zat besi seperti ikan, daging merah atau daging unggas.
- Konsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C tinggi.
- Remaja pria membutuhkan sekitar 11 mg zat besi dan remaja wanita membutuhkan 15 mg perhari.
- Pria dewasa membutuhkan sekitar 8 mg dan wanita dewasa membutuhkan sekitar 18 mg dalam per hari.
0 Response to "Inilah Makanan Penambah Darah yang Paling Efektif"
Post a Comment