ASI Eksklusif Ternyata Bisa Melindungi Anak dari Risiko Penyakit Jantung Ketika Dewasa




Tidak ada asupan makanan yang lebih baik untuk bayi selain ASI. ASI mampu mencukupi semua kebutuhan energi dan nutrisi penting yang diperlukan si kecil semenjak kelahiran sampai 6 bulan pertama kehidupannya. Bukan hanya itu manfaat ASI bagi bayi. Dirangkum dari berbagai penelitian, risiko penyakit jantung pada bayi ASI ekslusif ketika dewasa ditemukan lebih rendah daripada bayi yang terbiasa menyusu formula.


Bayi ASI eksklusif terlindungi dari risiko penyakit jantung saat mereka dewasa


Bayi ASI eksklusif dilaporkan mengalami penurunan risiko penyakit jantung ketika dewasa nanti, jika dibandingkan dengan bayi yang menyusu sufor. Begitu ungkap sebuah penelitian dari University Northwestern, seperti yang dilansir dari Medical News Today.


Kesimpulan ini ditemukan setelah para peneliti mengamati kadar protein C-reaktif atau CRP dalam tubuh orang-orang dewasa yang dulunya merupakan bayi ASI ekslusif. Penelitian ini sendiri melibatkan 7.000 orang dewasa yang berusia 24 sampai 32 tahun. Mereka juga mengevaluasi berat lahir para peserta penelitian dan berapa lama mereka diberi ASI.


Hasilnya menunjukkan bahwa para peserta penelitian yang sewaktu bayi dulu diberikan ASI selama 3 sampai 12 bulan memiliki tingkat protein C-reaktif yang lebih rendah 20 sampai 30 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah diberi ASI. 


Protein C-reaktif adalah protein yang diproduksi oleh hati dan akan meningkat jika terjadi peradangan di dalam tubuh. Kadar CRP yang terlalu tinggi dapat menyebabkan Anda rentan mengalami infeksi. Tingginya kadar CRP dalam tubuh juga diduga dapat meningkatan risiko penyakit jantung dan penyakit metabolik di masa dewasa.


Penelitian ini kemudian menemukan bahwa peningkatan kadar CRP dalam tubuh juga terkait dengan berat lahir rendah dan durasi menyusui yang lebih pendek. Itu sebabnya penting untuk memberikan bayi ASI ekslusif minimal dalam 6 bulan kehidupannya. Seiring waktu, pemberian ASI eksklusif dapat membantu meningkatkan berat badan bayi BBRL hingga ke taraf normal. Bahkan, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menganjurkan ibu untuk menyusui bayi ASI ekslusif hingga berusia 12 bulan.


Bayi ASI eksklusif juga terlindungi dari banyak penyakit berbahaya lainnya


Pemberian ASI eksklusif merupakan bagian penting dalam tumbuh kembang dan kesehatan bayi. Selain menurunkan risiko penyakit jantung ketika dewasa nanti, ASI juga dapat melindungi bayi dari beberapa risiko penyakit lainnya, seperti:



  • Infeksi telinga tengah. Pemberiaan ASI selama tiga bulan atau lebih bisa mengurangi risiko penyakit ini hingga 50 persen. Semakin lama durasi menyusui Anda, semakin menurun risiko si kecil.

  • Infeksi saluran pernapasan. ASI eksklusif selama lebih dari empat bulan bisa mengurangi risiko rawat inap untuk infeksi ini hingga 72 persen.

  • Pilek dan infeksi. Bayi ASI eksklusif selama 6 bulan memiliki risiko 63 persen lebih rendah terkena flu dan infeksi telinga atau tenggorokan.

  • Infeksi usus besar. Menyusui dikaitkan dengan pengurangan risiko sebesar 64 persen penyakit ini.

  • Kerusakan jaringan usus. Pemberian ASI eksklusif kepada bayi prematur dikaitkan dengan pengurangan risiko sebesar 60 persen kejadian enterokolitis nekrosis.

  • Sindrom kematian bayi mendadak. Menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko 50 persen sindrom kematian bayi mendadak setelah 1 bulan, dan 36 persen mengurangi risiko ini pada tahun pertama.

  • Penyakit alergi. Pemberian ASI eksklusif minimal 3-4 bulan dikaitkan dengan 27-42 persen penurunan risiko asma, dermatitis atopik dan eksim.

  • Penyakit radang usus. Bayi yang diberikan ASI, 30% lebih rendah untuk terkena penyakit radang usus pada anak.

  • Diabetes. Menyusui minimal 3 bulan dikaitkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 1 sampai 30 persen dan diabetes tipe 2 sampai 40 persen.

  • Leukemia pada anak. Menyusui selama 6 bulan atau lebih lama terkait dengan penurunan risiko leukemia pada anak berusia 15-20 tahun.


0 Response to "ASI Eksklusif Ternyata Bisa Melindungi Anak dari Risiko Penyakit Jantung Ketika Dewasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...