Anemia Megaloblastik, Kelainan Darah yang Bisa Memicu Kanker Lambung




Gejala anemia pada umumnya muncul akibat malfungsi sel darah merah. Namun ada banyak jenis penyakit anemia, dan masing-masing memiliki penyebab dan karakterteristik yang bervariasi. Salah satunya adalah anemia megaloblastik, yang ditandai dengan ciri sel darah merah yang lebih besar dari ukuran normal.


Apa itu anemia megaloblastik?


Anemia megaloblastik adalah salah satu jenis anemia yang terjadi saat sel darah merah memiliki ukuran yang lebih besar dari normal. Ia tidak mengalami pembelahan dan tidak berkembang secara sempurna, sehingga berakibat pada penurunan jumlah sel darah merah.


Sama seperti anemia pada umumnya, sel darah merah yang berukuran besar dan tidak matang menyebabkan distribusi hemoglobin dan oksigen mengalami penurunan. Penurunan jumlah sel darah merah terjadi ketika sel darah merah yang berukuran besar tidak dapat memasuki pembuluh darah setelah diproduksi di sumsum tulang.


Defisiensi nutrisi akibat pola makan yang tidak seimbang diduga merupakan penyebab anemia megaloblastik. Namun defisiensi zat besi bukanlah penyebab utama, melainkan defisiensi vitamin B12 dan folat yang menyebabkan sel darah merah tidak berkembang dengan sempurna.


Pembesaran sel darah merah berasal dari kecacatan pada DNA dan menghambat sel darah mengalami maturasi sempurna. Hal ini merupakan dampak langsung dari defisiensi vitamin B12 dan folat pada fungsi sumsum tulang sebagai penghasil darah. Akibatnya sel darah membesar berbentuk oval dengan DNA yang tidak sempurna


Apa penyebab anemia megaloblastik?


Defisiensi nutrisi seperti vitamin B12 dan folat merupakan utama dari anemia megaloblastik namun hal ini dapat dipicu kondisi lainnya, seperti:


Kurangnya asupan vitamin B12 jumlah asupan B12 kurang dari 5-7 g/hari dapat disebabkan karena tidak menyertakan daging merah, ikan, telur dan susu dalam menu makanan, seperti dalam pola makan vegetarian.


Kurang asupan folat kadar kurang dari 0,4 mg/ hari disebabkan tidak menyertakan daging merah dan sayuran hijau, buah, dan berbagai produk olahan hewani. Asupan folat juga dapat berkurang jika cara memasak sayuran hijau menggunakan air yang terlalu banyak dan suhu yang terlalu tinggi sehingga merusak kandungan folat.


Malabsorbsi vitamin B12 meskipun mudah diserap dan dipenuhi, defisiensi vitamin B12 diapat disebabkan berkurangnya protein dalam lambung yang membantu, penyerapan vitamin B12. Selain itu adanya kondisi autoimun, infeksi bakteri, dan cacing parasit akan menurunkan kadar vitamin B12 yang diserap. Secara lebih spesifik anemia megaloblastik akibat defisensi vitamin B12 dikenal sebagai anemia pernisiosa.


Malabsorbsi folat beberapa kondisi konsumsi alkohol berlebih dan kehamilan menyebabkan tubuh menyerap folat lebih sedikit dari biasanya.


Kondisi medis lainnya penyebab lain pemicu anemia megaloblastik, di antaranya:



  • Leukimia

  • Infeksi HIV

  • Sindroma Myelodyspslatic

  • Myelofibrosis

  • Penggunaan obat anti-kejang epilepsi, dilantin

  • Penggunaan obat kemoterapi


Gejala dan dampak anemia megaloblastik


Seperti anemia pada umumnya, penderita anemia megaloblastik mengalami rasa lemas atau kurang bertenaga. Gejala anemia megaloblastik juga dapat bervariasi bagi setiap orang, seperti:



  • Sesak napas

  • Mati rasa di setiap ujung tubuh

  • Lidah terasa licin dan/atau membengkak

  • Diare

  • Mual

  • Keram otot

  • Kulit terlihat pucat

  • Kehilangan nafsu makan dan penurunan berat badan secara singkat

  • Jantung berdebar

  • Tangan dan kaki bergetar


Beberapa gejala anemia megaloblastik berhubungan dengan masalah pencernaan hal ini terjadi karena defisiensi vitamin B12. Selain itu, kekurangan vitamin B12 juga memicu kerusakan saraf dan masalah neurologis  Jika dibiarkan dalam waktu lama kondisi anemia megaloblastik akan memicu penurunan kekuatan tulang dan perkembangan kanker lambung.


Bagaimana cara mengatasi anemia megaloblastik?


Gejala anemia merupakan suatu gangguan yang dapat menurunkan kualitas kesehatan dan kehidupan penderitanya dari waktu ke waktu, sehingga diperlukan penanganan segera. Anemia megaloblastik dikenali dengan pemeriksaan jumlah dan bentuk sel darah merah selain itu pemeriksaan lanjutan seperti riwayat kesehatan dan kadar vitamin B12 dan folat kemungkinan juga diperlukan untuk menegakan diagnosis.


Anemia megaloblastik yang disebabkan pola makan yang tidak seimbang dapat ditangani hanya dengan perbaikan pola makan dan konsumsi makanan bersumber hewan, sayuran dan buah-buahan. Asupan suplemen asam folat juga dapat dikonsumsi untuk meningkatkan kadar folat dalam tubuh. Sedangkan jika anemia megaloblastik dipicu oleh kondisi medis lainnya, diperlukan penanganan kondisi pemicu anemia terlebih dahulu.


0 Response to "Anemia Megaloblastik, Kelainan Darah yang Bisa Memicu Kanker Lambung"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...