Siapa Saja yang Perlu Mendapatkan Vaksin Japanese Encephalitis

loading...



Indonesia adalah satu dari banyak negara Asia yang menjadi daerah endemik infeksi Japanese encephalitis. Manusia bisa terjangkit japanese encephalitis bila tergigit oleh nyamuk Culex tritaeniorhynchus yang terinfeksi virus tersebut. Japanese encephalitis bisa sebabkan kelumpuhan hingga kematian jika terlambat diobati. Sayangnya, sampai saat ini belum ada obat penyembuh untuk penyakit japanese encephalitis. Langkah penanggulangan yang terjamin bisa mencegah penyebaran infeksi adalah lewat vaksin japanese encephalitis. Lalu, siapa saja yang membutuhkan vaksin ini?


Read Also

Sekilas tentang infeksi japanese encephalitis di Indonesia


Hampir 70 persen kasus infeksi japanese encephalitis pada tahun 2016 lalu terjadi di Bali. Nyamuk Culex tritaeniorhynchus banyak terdapat di persawahan, area irigasi, dan peternakan babi. Risiko penyebaran japanese encephalitis pada manusia biasanya meningkat pada musim penghujan dan di malam hari.


Sebagian besar kasus japanese encephalitis tidak menunjukkan gejala berarti. Pada beberapa orang, gejala dapat muncul 5-15 hari setelah digigit nyamuk yang terinfeksi virus. Gejala awal yang muncul dapat  berupa demam, menggigil, sakit kepala, lemah, mual, dan muntah.


Jarang penderita infeksi japanese encephalitis hingga menunjukkan gejala parah. Meski begitu, gejala infeksi yang parah dapat ditandai dengan peradangan otak (encephalitis), yang disertai dengan demam tinggi mendadak, sakit kepala, tengkuk kaku, disorientasi (linglung; kebingungan), koma, kejang, hingga kelumpuhan. Komplikasi terberat adalah kematian, yang terjadi pada 20-30% kasus encephalitis.


Cara kerja vaksin japanese encephalitis


Sama seperti vaksin untuk penyakit menular lainnya, vaksin japanese encephalitis berfungsi melindungi Anda dari penyakit sebelum benar-benar terinfeksi. Vaksin ini terbuat dari virus japanese encephalitis yang dimatikan, bertujuan untuk memicu respon sistem imun tubuh dengan membentuk antibodi. Antibodi tersebutlah yang akan melawan virus sebelum menyebar dan menyebabkan penyakit.


Vaksin ini perlu diberikan 2 kali, dengan jarak antar pemberian vaksin per 28 hari. Vaksin booster bisa diberikan pada orang dewasa (> 17 tahun) minimal setahun setelah 2 dosis vaksin tersebut.


Siapa saja yang membutuhkan vaksin japanese encephalitis?


Vaksin japanese encephalitis sudah mulai dapat diberikan pada bayi yang berusia 2-12 bulan. Meski begitu, anak yang lebih tua dan orang dewasa yang belum pernah divaksin sewaktu bayi tetap amat disarankan untuk sesegera mungkin mendapatkan vaksin ini.


Selain orang-orang yang tinggal di daerah endemik japanese encephalitis, berikut adalah beberapa kelompok orang yang dianjurkan untuk melakukan vaksin japanese encephalitis:



  • Wisatawan dari luar negeri atau dari luar kota (non-endemik) yang akan tinggal selama lebih dari 1 bulan di daerah endemik tersebut.

  • Wisatawan yang menetap kurang dari 1 bulan dan sering berkunjung ke daerah yang menjadi tempat berkembangnya virus.


Pemberian vaksin japanese encephalitis sebaiknya dilakukan dalam 10 hari sebelum keberangkatan.


Akan tetapi, bila memang Anda dan keluarga tidak berencana untuk bepergian ke daerah endemis, maka sebenarnya tidak perlu melakukan vaksin ini. Wanita hamil juga tidak disarankan mendapatkan vaksin ini selama kehamilan.


Efek samping yang mungkin timbul setelah melakukan vaksin japanese encephalitis


Sama seperti jenis obat-obatan lain, vaksin ini memiliki efek samping yang mungkin saja terjadi, seperti:



  • Terasa sakit, kulit memerah, dan bengkak pada area yang disuntikkan vaksin

  • Demam, biasanya hal ini banyak dialami anak-anak. Namun, pada kebanyakan kasus, hal ini bukan hal yang berbahaya.

  • Kepala pusing dan sakit pada otot, biasanya hal ini terjadi pada orang dewasa.


Bila si kecil mengalami efek samping yang berlebihan, maka segera periksakan ke dokter untuk diketahui lebih lanjut.


Pastikan juga Anda dan anggota keluarga Anda tidak memiliki alergi terhadap vaksin japanese encephalitis sebelum mendapatkannya.


Related Posts

loading...

0 Response to "Siapa Saja yang Perlu Mendapatkan Vaksin Japanese Encephalitis"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel