Benarkah Terlalu Sering Angkat Beban Bisa Bikin Tubuh Makin Pendek

loading...



Latihan angkat besi menawarkan sejumlah manfaat bagi kesehatan termasuk penurunan berat badan, pembakaran lemak, membentuk otot, serta memerangi osteoporosis. Namun di balik sejumlah manfaat menggoda ini, banyak orang yang masih ragu untuk memulainya karena dihantui oleh bisik tetangga yang bilang bahwa risiko angkat beban bisa bikin tubuh bantet, alias makin pendek. Apalagi jika dilakukan rutin oleh anak-anak dan remaja. Masa, sih, demikian?


Read Also

Kenapa ada anggapan risiko angkat beban bisa bikin tubuh pendek?


Pertumbuhan tinggi badan seseorang di usia remaja dipengaruhi oleh lempeng epifisis, atau dikenal sebagai lempeng pertumbuhan, yang terletak di ujung tulang panjang. Lempeng ini akan membelah dan beregenerasi sepanjang masa tumbuh kembang anak untuk membentuk tulang baru dalam prosesnya. Penutupan lempeng epifisis pada umumnya terjadi di usia antara 17-23 tahun, yang ditandai dengan pemadatan piringan tulang lunak (kartilago) untuk membentuk tulang matang.


Beberapa faktor yang dapat memengaruhi seberapa cepat lempeng epifisis menutup dan menentukan tinggi badan seseorang antara lain adalah genetik dari orang tua, asupan gizi, dan aktivitas fisik saat masa pertumbuhan.


Karena epifisis memegang peran penting terhadap pertumbuhan tulang, banyak orangtua yang khawatir apabila plat ini mengalami kerusakan atau menutup terlalu cepat akibat aktivitas angkat besi yang dilakukan anaknya. Hal inilah yang memicu kepercayaan kalau risiko angkat beban bisa menghambat pertumbuhan tinggi badan seseorang.


Tenang, angkat beban tidak bikin tubuh pendek


Olahraga angkat beban telah lama dikenal dapat meningkatkan kepadatan tulang pada orang dewasa. Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Clinical Medicine Research menemukan bukti bahwa latihan angkat berat justru berdampak positif pada perkembangan pertumbuhan lempeng epifisis.


Dr. Avery Faigenbaum dari University of Massachusetts pun menyatakan hal yang senada. Kekhawatiran tentang angkat besi yang menghambat pertumbuhan anak-anak dan remaja sudah ketinggalan zaman dan menyesatkan. Di samping olahraga angkat beban, ia menyarankan agar Anda terus mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga secara teratur untuk merangsang pertumbuhan tinggi badan.


Tubuh yang makin pendek seiring usia bukan selalu karena risiko angkat beban


Meski begitu, penyusutan tinggi badan bukanlah hal yang mustahil terjadi terlepas dari aktivitas fisik apa yang Anda lakukan. Manusia bisa kehilangan beberapa centimeter tinggi badannya karena piringan sendi antara tulang belakang lama kelamaan aus dan tertekan sehingga melengkung. Tubuh yang makin pendek seiring bertambahnya usia juga bisa dipengaruhi oleh hilangnya kepadatan tulang (osteoporosis).


Hilangnya otot di batang tubuh juga dapat menyebabkan postur tubuh membungkuk. Bahkan pelurusan lengkungan kaki secara bertahap juga dapat membuat Anda sedikit lebih pendek. Penyusutan tinggi badan bisa menjadi pertanda kurangnya kesehatan tubuh secara umum atau gizi buruk.


Manfaat olahraga angkat beban untuk anak-anak dan remaja


Olahraga angkat beban tidak melulu harus dilakukan dengan beban berat. Bisa juga dilakukan dengan gelang penahan, bola fitness atau dengan berat badan anak sendiri, seperti planking.


Seperti dilansir Mayo Clinic, beberapa manfaat angkat beban untuk anak-anak dan remaja antara lain:



  • Memperkuat tulang dan otot

  • Meningkatkan daya tahan fisik

  • Melindungi tendon dan ligamen

  • Meningkatkan kepadatan tulang

  • Membantu mempertahankan tingkat kolesterol yang sehat serta menjaga tekanan darah

  • Membantu mempertahankan berat badan yang sehat

  • Memperkuat performa saat berolahraga dan cedera saat berolahraga

  • Memungkinkan sistem saraf dan otot untuk berinteraksi lebih efisien.


Latihan angkat beban dapat dimulai sejak dini. Usia paling muda yang diperbolehkan adalah 7 atau 8 tahun. Selain itu, latihan beban sebaiknya dimulai sebelum anak-anak mencapai pubertas atau setidaknya pada usia 12 tahun karena tubuhnya lebih fleksibel dan lebih mudah dilatih.


Yang harus diperhatikan jika anak ingin angkat beban


Seperti yang sudah disinggung di atas, angkat beban pada dasarnya tidak menghambat pertumbuhan tinggi badan. Banyak ahli kesehatan saat ini mengakui bahwa manfaat kesehatan dari latihan ketahanan lebih besar dibandingkan risiko kerusakan pelat. Tapi, jangan juga sembarangan melakukan angkat beban jika tidak mau cedera.


Bagi anak-anak, pengawasan adalah kunci. Risiko cedera itu nyata, namun bisa diminimalisir dengan teknik dan pengawasan yang tepat. Beberapa risiko cedera yang sering menghampiri anak-anak adalah patah tulang, dislokasi tulang, spondylolysis, hernia, dan hingga pecahnya otot jantung. Mayoritas cedera tersebut terjadi pada anak-anak yang berolahraga sendiri, tanpa adanya pengawasan dari orang dewasa yang ahli.


Itu sebabnya, jika seorang anak ingin melakukan angkat beban, ataupun aktivitas fisik lainnya, ada baiknya selalu diawasi oleh pelatih dan terapis yang berkualitas sehingga bisa mengurangi risiko terjadinya cedera. Selain itu, pengawasan yang tepat saat anak melakukan aktivitas fisik juga justru akan memaksimalkan potensi manfaatnya.


Related Posts

loading...

0 Response to "Benarkah Terlalu Sering Angkat Beban Bisa Bikin Tubuh Makin Pendek"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel