3 Mitos Makanan yang Menyesatkan dan Malah Bikin Anak Jadi Kegemukan
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, tingkat obesitas atau kegemukan pada anak-anak mengalami peningkatan dua kali lipat dari 30 tahun yang lalu. Mungkin banyak orang tua termasuk Anda yang merasa bingung mengapa anak mereka semakin bertambah berat badannya. Menurut ahli obesitas spesialis anak-anak, dr. Dyan Hes ada beberapa mitos tentang makanan yang justru membuat anak-anak Anda malah mengalami kegemukan. Apa saja?
Anggapan menyesatkan tentang makanan yang malah membuat anak kegemukan
Beberapa orang tua mungkin banyak yang merasa kebingungan untuk memilih makanan sehat. Begitu banyak produk yang diiklankan dan dipasarkan memberi label makanan sehat pada produk makanan mereka, padahal sebenarnya jika Anda teliti, makanan ini yang menyebabkan anak Anda bertambah berat badannya. Ketahui mitos makanan sehat yang malah membuat si kecil kegemukan.
Mitos 1: Makanan Diet, Bebas Gluten, dan Organik pasti sehat
Tren makanan sehat yang diberi label seperti yang telah disebutkan, memang sedang menjadi tren. Salah satu strategi pemasaran ini, membuat Anda percaya bahwa si kecil sedang mengonsumsi makanan sehat. Memilih makanan untuk si kecil yang sedang dalam masa pertumbuhan, sangat penting bagi Anda untuk melihat kandungan makanan secara keseluruhan.
Anda harus melihat kandungan, sodium, pemanis buatan, nilai gizi, dan kalori, karena hal ini berperan dalam menentukan apakah makanan itu sehat atau tidak. Sodium bisa menyebabkan tekanan darah tinggi, bahkan pada anak-anak. Menurunkan asupan sodium sangat penting bagi anak-anak yang kelebihan berat badan untuk menurunkan risiko penyakit jantung di masa depan.
Anda juga harus memperhatikan kandungan pemanis buatan dalam sebuah makanan. Pemanis buatan terkadang membuat si kecil jadi ketagihan makanan dan membuat anak ingin makan lebih banyak. Akibatnya si kecil mendapatkan asupan kalori lebih banyak dari yang seharusnya.
Selain itu, anak yang sedang dalam masa pertumbuhan membutuhkan nutrisi tertentu dari makanan mereka. Makanan berkalori sedikit lebih tinggi mungkin merupakan pilihan yang lebih sehat jika terdapat kandungan vitamin A, vitamin B, vitamin C, vitamin D, zat besi, atau kalsium dengan jumlah yang lebih besar.
Mitos 2: Jus adalah minuman sehat untuk anak-anak
Banyak orang tua percaya bahwa karena buah itu sehat, jus buah sangat bagus untuk anak-anak mereka. Namun, minuman manis berkalori tinggi ini bisa memberi kontribusi pada penambahan berat badan si kecil. Ada yang berpendapat bahwa minuman tersebut memiliki nilai gizi yang besar karena kaya akan vitamin.
Ada baiknya, jika ingin mendapatkan manfaat buah, Anda bisa menyajikan langsung buah segar untuk dimakan. Kelebihan kalori dari jus berasal dari tambahan gula saat penyajian jus sehingga terkadang membuat si kecil tidak mau makan makanan padat yang memiliki serat, protein, dan lemak sehat karena sudah merasa lebih kenyang.
Mitos 3: Frozen yoghurt adalah pilihan dessert sehat
Banyak orang tua yang lebih memilih frozen yogurt untuk menggantikan es krim, namun bukan berarti frozen yoghurt jadi pilihan terbaik. Meskipun yogurt beku paling rendah kandungan lemaknya, namun yogurt ini mengandung kalori yang sangat tinggi.
Secangkir besar yogurt tanpa topping mengandung 380 kalori dengan 76 gram gula. Sebagian besar anak-anak lebih memilih yogurt beku dengan topping gula, hal ini justru bisa menggemukkan si kecil sama seperti es krim. Menambahkan taburan permen dan sirup buatan juga bisa menyebabkan kadar gula anak jadi naik.
Sebagai gantinya, Anda bisa sajikan yogurt polos rendah lemak bagi anak-anak dengan buah. Buah ini akan mempermanis yogurt tanpa menambahkan gula berbahaya yang tidak perlu. Selain itu, pastikan Anda menyediakan yogurt beku dengan porsi kecil untuk mengurangi penumpukan kalori.
0 Response to "3 Mitos Makanan yang Menyesatkan dan Malah Bikin Anak Jadi Kegemukan"
Post a Comment