Amankan Anak-Anak Mengonsumsi Pemanis Buatan

?

Unsplash/Sharon McCutcheon

Makanan dengan rasa manis memang selalu menjadi incaran anak-anak. Apalagi sekarang semakin banyak makanan dan minuman manis yang sedang tampilan kekinian, sehingga akan lebih menggugah selera makan si Kecil.

Seolah perlu mendapatkan perhatian, asupan makan si Kecil harus diperhatikan agar kesehatannya masih tetap terjaga. Lalu, amankah bila anak-anak selalu mengonsumsi pemanis buatan? 

Untuk Mama yang masih bingung mengenai pemanis buatan. Berikut informasi lengkapnya dari Popmama.com

Semoga penjelasan ini berguna ya, Ma. 

1. Perlukah anak-anak mengonsumsi pemanis buatan?

1. Perlukah anak-anak mengonsumsi pemanis buatan
Unsplash/Melissa Walker Horn

Pemanis buatan memiliki dampak jangka panjang terhadap kesehatan si Kecil selama pertumbuhannya. Bahkan bahan makanan yang satu ini perlu dihindari karena dapat memberikan efek tidak baik untuk tubuh. 

Kelalaian orangtua yang tidak membatasi anak-anak dalam mengonsumsi pemanis buatan tentu akan membahayakan perkembangan si Kecil ke depannya. 

Agar si Kecil tetap bisa merasakan rasa manis, orangtua bisa menggantinya dengan bahan yang alami sebagai pengganti gula.

Usahakan agar si Kecil bisa menggunakan bahan-bahan alami untuk tetap mendapatkan rasa manis.

Rasa manis dari bahan alami ini bisa didapatkan dari pisang, pir, apel, wortel atau buah-buah lainnya. Selain memiliki rasa manis, buah-buah ini tentu mengandung banyak nutrisi yang baik untuk kesehatan si Kecil. 

2. Mengenal jenis pemanis buatan pada makanan anak

2. Mengenal jenis pemanis buatan makanan anak
Unsplash/rawpixel

Pemanis buatan memang mengganti gula alami sebagai bahan tambahan, terlebih semakin banyak industri makakan dan minuman dengan berbagai varian rasa termasuk rasa manis.

Sebagai orangtua yang harus berperan untuk menjaga kesehatan si Kecil, perlu sekali mengetahui bahan-bahan pemanis buatan yang sering digunakan dalam produk makanan atau minuman seperti:

  • Aspartam. Pemanis yang satu ini umum digunakan di dalam produk makanan, minuman dan farmasi. Aspartam begitu dekat dengan dunia anak-anak karena bisa ditemui pada permen karet, sereal sarapan, agar-agar hingga minuman berkarbonasi. Konsumsi aspartam yang berlebihan bisa memicu terjadinya obesitas karena menghambat aktivitas enzim usus dari fosfat alkali ke dalam tubuh. Tak hanya itu, pemanis buatan ini juga bisa menyebabkan kanker dan tidak baik dikonsumsi ibu hamil karena akan mengganggu fungsi metabolisme janin saat lahir. 
  • Sakarin. Rasa manis yang dihasilkan sakarin lebih tinggi 200-700 kali daripada gula biasa. Seharusnya pemakaian sakarin dalam sekali penyajian makanan olahan tidak boleh melebihi 30 mg, sedangkan minuman tidak boleh lebih dari 4 mg atau 10 ml cairan. Penggunaan pemanis sakarin yang berlebihan bisa menyebabkan epilepsi fotosensitif, kanker, masalah lambung hingga memicu detak jantung yang bergerak tidak normal. 
  • Sucralose. Pemanis buatan yang jenis ini diketahui menimbulkan efek pahit setelah dikonsumsi. Pemanis ini bisa ditemukan di dalam sereal, minuman diet, saus salad dan permen karet. Bahan ini juga bisa digunakan pada makanan yang dipanggang atau digoreng. Untuk penderita obesitas, sucralose mampu meningkatkan kadar insulin dan glukosa. 

Baca juga: Si Kecil Kok Gemuk Banget? Hati-Hati dengan Obesitas Pada Anak!

3. Bahaya pemanis buatan untuk anak-anak

3. Bahaya pemanis buatan anak-anak
Unsplash/Le Buzz

Pemanis buatan memang digunakan sebagai alternatif pengganti gula karena tidak menambah kalori dalam makanan. Namun, perlu diketahui untuk tetap mengatur asupan hariannya demi menjaga kesehatan. Pemanis buatan yang terus dikonsumsi dalam jumlah banyak dapat menimbulkan berbagai penyakit. 

Berbagai ancaman bisa terjadi pada anak-anak akibat pemanis buatan apalagi jika masih dalam masa pertumbuhan. Kesehatan si Kecil akan terancam dari berbebagai incaran penyakit, seperti:

  • Risiko obesitas. Mengonsumsi pemanis buatan secara berlebihan bisa memicu si Kecil terserang obesitas. Anak-anak perlu dihindari dari pemanis buatan seperti sakarin, aspartam, siklamat atau sukralosa dapat merangsang otak anak, sehingga memiliki keinginan untuk makan secara berlebihan. 
  • Risiko sindrom metabolisme tekanan darah. Sindrom metabolisme bisa terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi pemanis buatan. Gejala-gejala yang bisa terlihat dari sindrom ini seperti kadar gula tinggi, pertumbuhan lemak di area pinggang hingga kadar kolesterol yang tidak stabil. 
  • Risiko diabetes tipe 2. Konsumsi pemanis buatan akan mengalami peningkatan dua kali lipat lebih besar terhadap risiko diabetes tipe 2. Meskipun anak-anak belum bisa merasakan dampaknya secara langsung, namun akan dirasakan saat si Kecil sudah beranjak dewasa.

Itulah beberapa informasi mengenai pemanis buatan yang bisa membahayakan kesehatan si Kecil. Untuk itu, orangtua perlu semakin menjaga asupan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi si Kecil selama masa pertumbuhannya. 

Related Posts

0 Response to "Amankan Anak-Anak Mengonsumsi Pemanis Buatan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...