Praktis dengan Vaksin Kombinasi
Kini, Anda tak perlu bolak-balik ke dokter untuk imunisasi anak. Pemberian beberapa jenis vaksin yang digabung jadi satu suntikan bisa jadi alternatif.
Imunisasi adalah memasukkan virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh. Fungsinya, untuk merangsang tubuh membentuk sistem kekebalan. Dengan demikian, kalau ada bibit penyakit yang masuk, secara otomatis tubuh akan melawannya.
Lazimnya, anak sampai usia 5 tahun harus diimunisasi sebanyak 13 kali dengan jadwal terpisah. Kini, imunisasi bisa dipersingkat dengan vaksin kombinasi.
Apa itu vaksin kombinasi? Vaksin kombinasi atau vaksin kombo adalah gabungan beberapa jenis virus atau bakteri menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. Praktisnya, pemberian vaksin ini cukup dilakukan dalam satu suntikan saja.
Nah, vaksin kombo yang dianjurkan adalah, vaksin yang telah mendapat persetujuan dari pemerintah masing-masing negara. Di Indonesia, vaksin ini harus mendapat izin dari Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan.
Kenali jenisnya. Vaksin kombinasi tertua yang ada adalah DPT (Difteri-Pertusis-Tetanus). Dari penggabungan vaksin DPT yang terbukti aman ini, kemudian timbul ide menggabungkan beberapa vaksin lainnya. Maka jadilah penggabungan vaksin DPT dengan vaksin lain, berupa vaksin kombinasi. Misalnya saja, DPT + Hepatitis B, DPT + Hib ( Haemophilus influenzae tipe-B), dan sebagainya.
Kini, tersedia juga berbagai vaksin kombinasi jenis lain. Misalnya, MMR (Mumps Measles Rubella) + Varisela, DPT + Hepatitis B + Hib + IPV (polio), serta banyak lagi.
Kelebihan dan kekurangannya. Meski banyak kelebihannya, namun vaksin kombinasi masih memiliki kekurangan juga.
Kelebihan:
Imunisasi adalah memasukkan virus yang sudah dilemahkan ke dalam tubuh. Fungsinya, untuk merangsang tubuh membentuk sistem kekebalan. Dengan demikian, kalau ada bibit penyakit yang masuk, secara otomatis tubuh akan melawannya.
Lazimnya, anak sampai usia 5 tahun harus diimunisasi sebanyak 13 kali dengan jadwal terpisah. Kini, imunisasi bisa dipersingkat dengan vaksin kombinasi.
Apa itu vaksin kombinasi? Vaksin kombinasi atau vaksin kombo adalah gabungan beberapa jenis virus atau bakteri menjadi satu jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbeda. Praktisnya, pemberian vaksin ini cukup dilakukan dalam satu suntikan saja.
Nah, vaksin kombo yang dianjurkan adalah, vaksin yang telah mendapat persetujuan dari pemerintah masing-masing negara. Di Indonesia, vaksin ini harus mendapat izin dari Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, Departemen Kesehatan.
Kenali jenisnya. Vaksin kombinasi tertua yang ada adalah DPT (Difteri-Pertusis-Tetanus). Dari penggabungan vaksin DPT yang terbukti aman ini, kemudian timbul ide menggabungkan beberapa vaksin lainnya. Maka jadilah penggabungan vaksin DPT dengan vaksin lain, berupa vaksin kombinasi. Misalnya saja, DPT + Hepatitis B, DPT + Hib ( Haemophilus influenzae tipe-B), dan sebagainya.
Kini, tersedia juga berbagai vaksin kombinasi jenis lain. Misalnya, MMR (Mumps Measles Rubella) + Varisela, DPT + Hepatitis B + Hib + IPV (polio), serta banyak lagi.
Kelebihan dan kekurangannya. Meski banyak kelebihannya, namun vaksin kombinasi masih memiliki kekurangan juga.
Kelebihan:
- Praktis . Lebih menghemat frekuensi kunjungan ke fasilitas kesehatan.
- Ekonomis . Biaya berobat untuk sekali kunjungan saja.
- Mengurangi stres dan rasa sakit akibat tusukan jarum, karena anak hanya sekali disuntik.
- Lebih banyak jenis penyakit yang dicegah.
- Bisa mengejar imunisasi yang terlambat diberikan .
- Hanya perlu waktu yang singkat bagi petugas kesehatan untuk melaksanakan program imunisasi.
Kekurangan:
- Bisa saja terjadi ketidakserasian kimiawi akibat bercampurnya beberapa jenis vaksin. Tapi jangan khawatir, hal ini tetap aman bagi anak.
- Bisa saja membingungkan petugas kesehatan dalam menyusun jadwal imunisasi, khususnya kalau anak pindah-pindah dokter. Itu sebabnya, minta dokter untuk menuliskan namanya, tanggal imunisasi dan nomor batch (nomor vaksin), serta tanda tangannya dalam Kartu Menuju Sehat anak. Dengan demikian, dokter yang melanjutkan vaksinasi tidak kebingungan menentukan vaksinasi selanjutnya.
0 Response to "Praktis dengan Vaksin Kombinasi"
Post a Comment