Solusi Masalah Kulit pada Lansia

Merawat kesehatan kulit tidak pandang usia, termasuk lansia. Menurut dr Adhimukti T. Sampurna, SpKK, FINSDV setiap tahapan usia memiliki masalah kulit yang berbeda sehingga penanganannya pun tidak sama.

Hal yang sama juga dikemukakan dr. Arini Astasari Widodo, SpKK.. Lansia atau lanjut usia menurut WHO dan Kemenkes Indonesia adalah seseorang yang telah berumur 60 tahun atau lebih. Umur yang bertambah tentunya membawa perubahan pada kulit. Hal ini disebabkan oleh proses penuaan. Akibat proses penuaan, akan terjadi sejumlah perubahan pada organ-organ kita termasuk organ terluar pada tubuh kita yaitu kulit, jelasnya.

Perubahan kulit yang terjadi pada lansia, tanda-tandanya seperti berikut:

-Kulit kasar, kering dan kusam

-Terjadi pertumbuhan tumor jinak seperti keratosis seboroik.

-Kulit wajah mengendur, terutama di sekitar mata, pipi, dan rahang.

-Kulit semakin tipis, mudah memar, dan elastisitas kulit menurun.

-Timbul bintik-bintik keunguan atau yang sering disebut purpura senilis. Paling sering muncul di lengan dan tungkai karena kulit orang tua semakin menipis.

-Muncul dermatitis stasis pada tungkai (lebih sering terjadi pada wanita lanjut usia) yang ditandai dengan kulit yang kemerahan, kering serta gatal.

-Mudah Timbul infeksi pada kulit seperti scabies atau infeksi jamur

-Kista milium

Terapi untuk lansia, bergantung pada masalah kulitnya dan masalah kulit yang memberatkan setiap individunya.  Misalnya, ada lansia yang lebih mempermasalahkan kulitnya yang kering, ada juga yang lebih mempermasalahkan flek wajah. Lansia juga memiliki lebih banyak penyakit penyerta.

Pada lansia konsultasi sangat penting, pasien pada lansia dapat menyampaikan keluhan utamanya pada dokter spesialis dan dapat dirundingkan bersama mengenai pilihan terapi yang paling nyaman untuk pasien.  Bamed Skincare menyediakan beberapa terapi antara lain fasilitas chemical peeling yang dapat membantu menyamarkan flek-flek wajah, tambahnya.

Bagaimana perawatan kulit pada lansia?

Secara umum, para lansia memerlukan perawatan kulit khusus karena kulit yang menua sangat tipis dan kering. Jika menjadi terlalu kering, kulit para lansia rawan retak dan mengalami peradangan (dermatitis). Hal ini memudahkan masuknya bakteri yang dapat menyebabkan infeksi. Ini yang harus diperhatikan saat merawat lansia:

-Jangan terlalu sering mandi.

-Apabila mandi air hangat, jangan terlalu lama, cukup 10 menit.

-Gunakan sabun yang kadar pelembapnya tinggi

-Aplikasikan pelembap ke kulit setelah mandi.

-Bagi lansia yang sudah tidak dapat mengontrol kebiasaan buang air kecil dan BABnya, harus sering berubah posisi (miring kanan kiri) untuk menghindari terjadinya borok akibat tekanan.

Selain perawatan kulit yang khusus, para lansia sebaiknya tidak merokok atau sebaiknya berhenti merokok, dan hindari terlalu sering terkena sinar matahari. Selain itu usahakan agar tetap terhidrasi dengan baik dengan minum air putih yang banyak. Diharuskan memperhatikan kemungkinan kondisi kulit yang mengalami infeksi dan konsultasikan langsung pada dokter spesialis kulit dan kelamin

0 Response to "Solusi Masalah Kulit pada Lansia"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...