Siap-Siap Menyambut Kelahiran Si Kecil Jika Sudah Alami 7 Hal Berikut!
Pada masa kehamilan, akan ada banyak perubahan yang akan Mama alami.
Mulai dari kehamilan trimester pertama yang menyiksa, trimester kedua yang menyenangkan, hingga trimester ketiga yang cukup membuat Mama sedikit panik.
Meskipun mengalami hal-hal yang mengejutkan pada masa kehamilan, namun ternyata hal tersebut dapat menandakan perkembangan bayi yang baik di dalam kandungan.
Sama halnya ketika waktu melahirkan tiba, hal-hal yang Mama alami pada trimester ketiga akan sedikit berubah dari biasanya.
Lalu, perubahan apa saja yang dapat menandakan bahwa Mama sudah siap melahirkan?
Nah, berikut Popmama.com telah merangkum 7 tanda yang akan Mama alami ketika ingin melahirkan Si Kecil.
Simak baik-baik ya, Ma!
1. Mengalami 2 jenis kontraksi
Saat melahirkan anak pertama, maka nantinya Mama akan mengalami kontraksi awal dan kontraksi berima.
Kontraksi awal biasanya ringan dan tidak sering terjadi. Kadangkala beberapa ibu hamil bahkan tidak mengalami jenis kontraksi ini dikarenakan sifatnya yang terlalu ringan sehingga tidak disadari.
Ketika kontraksi begitu terasa, sebagian Mama beranggapan bahwa hal tersebut menandakan bahwa Mama ingin melahirkan.
Namun pada nyatanya, kontraksi seperti ini adalah palsu atau biasa disebut dengan istilah Braxton Hicks.
Kontraksi palsu ini terjadi akibat pengencangan perut saat hamil. Maka dari itu, kontraksi ini cenderung dirasakan di area perut atau panggul.
Durasi kontraksi biasanya terjadi antara 30-120 detik saja. Saat mengalaminya, cobalah untuk mengganti posisi agar lebih rileks dan kontraksinya hilang.
Lain halnya dengan kontraksi berirama. Kontraksi yang satu ini akan muncul berkali-kali secara teratur dan semakin intens.
Biasanya kontraksi ini dirasakan di area bawah panggul lalu pindah ke perut depan.
Inilah kontraksi sebenarnya yang merupakan tanda bahwa Mama sudah sangat dekat dengan waktu persalinan.
2. Mengeluarkan lendir berupa darah
Selama kehamilan, leher rahim dilindungi mucus plug atau lendir kental untuk mencegah infeksi oleh kuman berbahaya.
Seiring dekatnya waktu persalinan, lendir darah ini akan keluar dari vagina karena serviks mulai melunak dan melebar.
Pelebaran serviks ini dapat terjadi seluas 1-2 cm, atau bisa juga kurang dari itu.
Di samping lendir darah, beberapa hari sebelum melahirkan, vagina juga akan mengeluarkan cairan putih dan kental.
Namun jika yang keluar merupakan cairan putih encer yang serupa dengan air, maka besar kemungkinan itu adalah air ketuban.
Jika hal ini terjadi, maka Mama harus bergegas ke rumah sakit karena hal tersebut merupakan tanda ketuban pecah dan siap melahirkan.
3. Mengalami diare
Mendekati waktu persalinan, tubuh menghasilkan prostaglandin untuk membantu otot berkontraksi, terutama otot yang nantinya diperlukan untuk proses persalinan, yaitu area pinggul dan rahim.
Akibat melonjaknya prostaglandin inilah, tubuh ibu hamil biasanya bereaksi, sehingga mengalami diare.
Diare ini sendiri sebenarnya berguna karena bila semua kotoran berhasil dikeluarkan dari tubuh, maka infeksi kuman berbahaya di sekitar organ reproduksi dapat dihindari.
4. Nyeri pada bagian punggung seperti saat datang bulan
Mayoritas ibu hamil memang mengalami sakit punggung selama kehamilan, namun mendekati hari persalinan, intensitasnya akan lebih hebat.
Kondisi ini merupakan tanda kalau bayi sudah bergerak mendekati jalan lahirnya.
Sakit punggung yang dirasakan Mama dapat terjadi akibat kepala bayi yang menekan tulang belakang.
Hal tersebut juga biasanya akan membuat beberapa ibu hamil kesulitan bergerak dikarenakan oleh rasa sakit yang dirasakan dari punggung ke panggul.
5. Meningkatnya frekuensi buang air kecil
Tekanan kepala bayi tak hanya menyebabkan sakit punggung saja.
Frekuensi buang air kecil juga akan meningkat akibat tekanan dari kepala Si Kecil.
Mendekatnya bayi ke jalan lahir membuat kandung kemih tertekan sehingga tak heran jika frekuensi urin Mama meingkat.
6. Pecahnya air ketuban
Tanda yang satu ini merupakan salah satu tanda yang paling akurat saat Mama ingin melahirkan.
Pecahnya air ketuban, biasanya didahului dengan kontraksi, walau ada pula yang mengalami sebaliknya.
Bila air ketubannya sudah pecah, maka bayi harus segera dikeluarkan. Biasanya persalinan terjadi sekitar 24 jam setelah air ketuban pecah.
Beberapa ibu hamil mungkin mengalami air ketubannya pecah sendiri, sedangkan lainnya butuh bantuan dokter.
Hal yang perlu dikhawatirkan adalah kalau air ketubannya sudah pecah tapi kontraksi tak kunjung muncul.
Ini bisa membahayakan bayi karena cairan pelindung atau ketuban bisa habis namun Si Kecil tetap di dalam rahim.
Jika hal ini sampai terjadi, maka dokter biasanya akan melakukan upaya induksi untuk menyelamatkan Sang Bayi.
Baca Juga: Pecah Ketuban Dini, Mama Ini Minum Banyak Air untuk Selamatkan Bayinya
Baca Juga: Lakukan 6 Hal Ini Saat Ketuban Pecah Menjelang Persalinan
7. Memiliki perasaan yang lebih sensitif
Selain gejala secara fisik seperti di atas, perubahan emosional yaitu perasaan yang sensitif dan gampang marah juga dianggap sebagai tanda bahwa Mama ingin melahirkan anak pertama.
Gejala emosionalnya akan sama seperti saat Mama sedang mengalami PMS.
Nah, itulah ketujuh tanda yang perlu Mama ketahui ketika ingin melahirkan anak pertama.
Jika sudah mengalami salah satunya, jangan ragu untuk langsung pergi ke rumah sakit dan mendapatkan pertolongan segera dari dokter ya, Ma!
0 Response to "Siap-Siap Menyambut Kelahiran Si Kecil Jika Sudah Alami 7 Hal Berikut!"
Post a Comment