5 Hal Kecil yang Tanpa Disadari Menggagalkan Program ASI Eksklusif Anda




Idealnya, bayi harus diberikan ASI eksklusif semenjak lahir sampai 6 bulan pertama hidupnya. Meski begitu, ada banyak hal yang bisa membuat pengalaman ASI ekslusif tiap ibu dan anak berbeda-beda. Ada ibu yang lancar-lancar saja selama masa ini, tapi ada juga yang merasa kesulitan menyusui buah hatinya. Apabila Anda masuk ke dalam kategori kedua, coba renungkan dulu sejenak. Jangan-jangan, beberapa hal yang Anda selama ini lakukan menyebabkan program ASI eksklusif gagal tanpa disadari.


Beberapa hal yang dapat menyebabkan ASI eksklusif gagal


Menyusu eksklusif selama enam bulan memang tidak mudah. Namun, beberapa hal di bawah ini tak disangka dapat menambah kesulitan Anda sehingga tak disangka-sangka menggagalkan usaha ASI eksklusif Anda untuk si kecil.


1. Memberi madu atau air putih


Banyak masyarakat Indonesia yang masih percaya bahwa mengoleskan madu di bibir bayi dapat memerahkan warna bibirnya, atau untuk mengatasi bibir bayi yang kering. Namun, hal inilah yang tanpa disadari bikin program ASI eksklusif gagal total.


Ingat, ASI eksklusif artinya Anda hanya harus memberikan ASI saja ke bayi selama enam bulan. Bahkan, pemberian air putih saja tidak diperbolehkan. Hal yang masih boleh diberikan pada bayi selama ASI eksklusif adalah seperti obat-obatan, vitamin, atau mineral tetes.


2. Terlalu sering memberikan ASI dari botol


Banyak ibu bekerja yang memberikan ASI perah lewat botol agar anak mereka tetap bisa mendapatkan ASI eksklusif. Meski begitu, terus-terusan memberi ASI botolan pada bayi bisa membuat bayi mengalami bingung puting sehingga ia akan menolak saat ditawarkan menyusu langsung dari payudara ibu.


Bingung puting dapat membuat bayi kesulitan mendapatkan ASI dari payudara ibu.


3. Berpikir bahwa ASI yang keluar sedikit


Ternyata pikiran dapat berpengaruh pada produksi ASI. Jika ibu terus-terusan berpikir bahwa ASI yang keluar sedikit atau ASI tidak lancar (padahal sebenarnya tidak ada masalah), tidak menutup kemungkinan bahwa hal ini akan benar-benar terjadi.


Stres karena ibu terus berpikir produksi ASI-nya sedikit dapat membuat pelepasan hormon kortisol yang merangsang produksi ASI terhambat. Akibatnya, produksi ASI dapat terganggu dan menjadi sedikit. Hal ini tentu dapat mengganggu pemberian ASI eksklusif selama enam bulan.


4. Diet atau membatasi makan saat menyusui


Setelah melahirkan, tentu ibu ingin mendapatkan berat badannya kembali. Hal ini mendorong ibu untuk membatasi makan atau melakukan diet saat menyusui. Padahal selama masa menyusui, ibu tetap perlu banyak asupan makanan bergizi seimbang agar produksi ASI-nya tetap terjaga.


Jika diet sampai mengganggu produksi ASI, hal ini tentu dapat menghambat pemberian ASI eksklusif ke bayi selama enam bulan ke depan.


5. Menggunakan KB terlalu cepat


Setelah melahirkan bayi, tentu ibu belum siap untuk hamil lagi. Hal ini membuat ibu memutuskan untuk segera memasang alat kontrasepsi (atau KB) setelah melahirkan agar tidak kebobolan hamil.


Namun, memakai alat kontrasepsi terlalu cepat justru dapat menghambat produksi ASI. Beberapa alat kontrasepsi tertentu, seperti IUD dan pil KB, dilaporkan dapat mengganggu produksi hormon yang merangsang produksi ASI.


0 Response to "5 Hal Kecil yang Tanpa Disadari Menggagalkan Program ASI Eksklusif Anda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...