5 Jenis Penyakit Multiple Sclerosis yang Mirip, Tapi Sebenarnya Beda




Multiple sclerosis, disingkat MS, adalah penyakit kronis yang menyerang fungsi sistem saraf pusat, seperti di otak dan sumsum tulang belakang. Akibatnya, otak pun kesulitan untuk mengirim sinyal ke seluruh tubuh. Penyakit ini dapat dibedakan menjadi beberapa macam jenis, berdasarkan gejala serta kondisi penyakitnya dalam tubuh Anda. Lantas, apa saja jenis penyakit multiple sclerosis? Simak ulasannya berikut ini.


Jenis penyakit multiple sclerosis yang sering dianggap mirip


1. Relapsing-Remitting Multiple Sclerosis (RRMS)


RRMS adalah jenis penyakit multiple sclerosis yang paling umum. Sekitar 85 persen orang dengan MS mengidap jenis penyakit ini. RRMS ditandai dengan fase relaps (kambuh) dan fase remisi (gejala mereda).


Fase relaps pada semua jenis penyakit multiple sclerosis diperkirakan terjadi akibat peradangan pada selubung mielin (pelindung serabut saraf). Selubung mielin memungkinkan berlangsungnya komunikasi yang cepat di antara sel-sel saraf. Ketika selubung mielin saraf rusak, maka saraf tidak dapat berfungsi dengan baik.


Sedangkan selama fase remisi, gejala yang muncul akan hilang sebagian atau bahkan seluruhnya. Sebagian orang bisa mendapatkan fungsi sarafnya kembali, ini artinya perlahan gejala dapat disembuhkan. Namun, pada beberapa orang lainnya gejalanya kambuh hanya sebagian bahkan ada yang tidak kembali sama sekali.


2. Primary Progressive Multiple Sclerosis (PPMS)


PPMS menyumbang sekitar 10 persen kejadian pada penyakit multiple sclerosis. PPMS adalah jenis yang sangat berbeda dengan RRMS di atas. Pasalnya, gejala PPMS biasanya terjadi pada orang berusia 40-60 tahun, sedangkan RRMS kebanyakan diidap oleh orang yang lebih muda, sekitar 20-30 tahun.


Selain itu, hampir semua orang yang mengidap PPMS mengalami gejala awal yaitu susah berjalan. Pasalnya, PPMS memengaruhi sumsum tulang belakang sehingga pasien jadi kesulitan saat berjalan atau beraktivitas. Secara umum, meskipun tingkat keparahannya berbeda pada setiap orang, penurunan fungsi tubuh pada PPMS terjadi secara bertahap dari waktu ke waktu.


3. Secondary Progressive Multiple Sclerosis (SPMS)


SPMS terjadi saat orang dengan RRMS mulai bertansisi ke jenis penyakit multiple sclerosis lainnya. Sekitar 50 persen orang yang mengidap RRMS akan berkembang menjadi SPMS dalam waktu 10 tahun. Pada kasus ini, orang yang telah berhenti mengalami fase remisi akan mengalami gejala yang tambah parah, tapi tetap stabil.


Gejala multiple sclerosis jenis ini biasanya akan semakin memburuk dari waktu ke waktu, tapi tanda-tandanya berbeda pada setiap orang.


4. Progressive Relapsing Multiple Sclerosis (PRMS)


Para ahli memercayai bahwa penderita multiple sclerosis tipe PRMS bisa mengalami cacat lebih cepat dibandingkan orang dengan penyakit multiple sclerosis jenis PPMS. Hal ini bisa terjadi karena pada PRMS, gejalanya bisa kambuh di saat fungsi saraf pasien sudah semakin menurun. Ini membuat pasien PRMS seolah-olah sedang diserang dari dua arah.


5. Clinically Isolated Syndrome (CIS)


Ada juga jenis penyakit multiple sclerosis kelima yang ditandai dengan munculnya gejala seperti fase relaps, tapi orang tersebut belum memenuhi kriteria untuk didiagnosis menderita multiple sclerosis. Maka itu, belum bisa dipastikan penyakitnya akan berkembang menjadi multiple sclerosis atau tidak.


CIS mengacu pada gejala gangguan saraf pertama akibat adanya peradangan pada sistem saraf pusat dan kerusakan selubung mielin yang mengelilingi saraf di otak dan sumsum tulang belakang. Untuk memastikan jenis penyakit multiple sclerosis mana yang Anda alami dan cara penanganannya, segera periksa ke dokter.


0 Response to "5 Jenis Penyakit Multiple Sclerosis yang Mirip, Tapi Sebenarnya Beda"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...