5 Teknik Mengajarkan Bayi Bersabar

















 




Menurut Dr. Jrn Borke, psikolog perkembangan di Universitas Osnabrck, Jerman, saat usia 6 bulan, yaitu ketika bayi mulai mendapatkan makanan tambahan, Anda bisa mengajarkannya bersabar. Caranya, berikan reaksi yang tepat saat ia menangis, Anda memang harus merespons tapi tak perlu berlari-lari hingga tergopoh-gopoh.
            Lagipula, bayi usia 6 bulan ke atas tahu kalau cepat atau lambat Anda pasti mengabulkan kebutuhannya, maka ia tak akan keberatan untuk menunggu sejenak. Dengan begitu, ia tidak akan menjadi anak yang demanding saat besar nantinya. Untuk melatih kesabarannya, lakukan trik ini.
 
1. Respon secara verbal bayi Anda ketika ia menangis: Ya, Sayang,  Bunda sebentar lagi ke situ, ya. 

2. Dekatkan bayi pada Anda, dan pelan-pelan jelaskan apa yang terjadi. Meski belum paham penjelasan Anda, paling tidak ia merasakan orang tuanya memperhatikan dan memerdulikannya. 

3. Beri pengalih perhatian. Misalnya ketika bayi menangis karena ingin makan snack, beri bayi mainan sementara Anda menyiapkan makanannya. Katakan, Bunda siapkan dulu biskuitmu. Kamu bisa menunggu sambil bermain bersama Teddy. 

4. Perlihatkan urutan. Cara mengenalkan urutan adalah dengan membiarkan bayi melihat proses Anda menyiapkan sesuatu. Misalnya, ketika ia menangis minta jus buah, dudukkan di high chair dan pastikan ia melihat Anda mengambil jeruk, membelahnya jadi dua, memeras, lalu menampung perasan ke dalam gelas, barulah jus buah siap. Ceritakan proses itu. 

5. Anda yang memilah keinginan dan kebutuhannya. Anak-anak baru bisa menunggu dengan kesabaran sempurna pada usia 2 tahun. Itu sebabnya, bayi-bayi yang sedang belajar menunggu akan memperlihatkan reaksi frustrasi seperti merengek, cemberut atau menangis. Biarkan bayi menunggu untuk mendapatkan keinginan, tapi penuhi kebutuhannya, seperti ganti popok dan menyusu. 

(RIN)   


BACA JUGA
Agar Bayi Sabar Menunggu
Bayi Perlu Belajar Sabar Menunggu
 


 


 




0 Response to "5 Teknik Mengajarkan Bayi Bersabar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...