Alasan Mama Sebaiknya Tidak Pangku Bayi Saat Bermain Perosotan

Alasan Mama Sebaik Tidak Pangku Bayi Saat Bermain Perosotan
Pixabay/Wizzer3

Mama mengajak Si Kecil ke tempat bermain, baik di taman maupun di pusat perbelanjaan. Karena Mama menyadari bahwa Si Kecil masih terlalu mungil untuk bermain perosotan sendirian, maka Mama pun memangkunya dan meluncur bersama Si Kecil. Ia berteriak gembira, dan semua akan baik-baik saja karena toh ia berada dalam pelukan orang dewasa yang akan menjaganya.

Setidaknya, itu yang ada dalam benak Mama atau orangtua lain, yang berusaha menyenangkan anaknya saat bermain perosotan, bukan?

Namun, tahukah Mama?

Sebenarnya, orang dewasa yang memangku Si Kecil lah yang justru memiliki potensi paling besar mencederai Si Kecil.

Risiko Cedera Meningkat

Risiko Cedera Meningkat
Pixabay/Vitamin

Charless Jennissen dari University of Iowa Carver College of Medicine, AS, memaparkan penelitiannya dalam American Academy of Pediatrics 2017 Conference.

Menurut Jennissen dan rekan-rekannya, menempatkan anak-anak (khususnya bayi dan balita) dalam pangkuan saat bermain perosotan, justru meningkatkan risiko cedera kaki.

Berdasarkan data yang ia kumpulkan dari unit gawat darurat di sepenjuru AS, ia menemukan bahwa dari tahun 2002 hingga 2015, sebanyak 352.698 anak di bawah enam tahun, cedera akibat bermain perosotan. Hampir 60 persen cedera dialami oleh anak lelaki.

Pada kelompok anak usia 11 bulan ke bawah, lebih dari 80 persen kasus kecelakaan terjadi pada kaki. Dan dua pertiga dari seluruh kecelakaan ini terjadi pada anak usia 12 hingga 18 bulan.

Bahkan menurut Jennissen, 94 persen dari kasus cedera akibat berada dalam pangkuan orang dewasa ini, terjadi pada kaki bagian bawah.

Inilah Penyebabnya

Inilah Penyebabnya
Pixabay/3dman_eu

Jenissen memaparkan, saat bermain perosotan sendirian, tentu saja besar kemungkinannya seorang anak mengalami cedera jika kaki mereka tiba-tiba tersangkut di tepian perosotan, misalnya akibat friksi antara alas sepatu anak yang terbuat dari karet dengan perosotan, dan menyebabkan kakinya tertarik ke belakang atau terpelintir.

Namun, risiko cederanya kecil karena ia hanya terbebani dengan beratnya sendiri.

Akan tetapi, saat anak tersebut duduk di pangkuan orang dewasa dan kakinya tersangkut di tepian perosotan dan terpelintir atau tertarik ke belakang, maka bobot orang dewasalah yang justru membebani kakinya yang kecil dan justru membuat kaki Si Anak berpotensi terkilir parah atau bahkan patah. 

Hal ini tak pernah terungkap sebelumnya dan meresahkan Jennisen sebagai seorang dokter. Karena itulah ia mengadakan penelitian dan merasa perlu untuk memberikan peringatan kepada orang tua.

Bermain perosotan bersama Si Kecil tentunya hal yang menyenangkan. Namun Mama perlu amat berhati-hati, dengan memastikan kakinya tetap lurus sehingga tidak menyangkut dan berisiko cedera.

Senang-senang boleh, tapi keamanan itu yang utama ya!

0 Response to "Alasan Mama Sebaiknya Tidak Pangku Bayi Saat Bermain Perosotan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...