Mengapa BAB Berbusa dan Berbuih 4 Gangguan Kesehatan Ini Mungkin Penyebabnya

Jangan sepelekan BAB berbusa, karena hal ini bisa jadi tanda dari suatu gangguan kesehatan tertentu. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja termasuk bayi dan anak-anak. Lalu, apa saja penyebab dari BAB berbusa? Simak penjelasannya berikut ini.
Read Also
Penyebab BAB berbusa
Berikut ini berbagai kondisi kesehatan yang bisa menyebabkan BAB berbusa, yaitu:
1. Infeksi
Infeksi bakteri, parasit, dan virus yang menyerang sistem pencernaan dapat menyebabkan terbentuknya gelembung-gelembung gas. Gelembung gas inilah yang nantinya membuat feses berbusa.
Biasanya, sumber infeksi paling umum yang menyebabkan feses berbusa yaitu parasit Giardia. Biasanya parasit ini menginfeksi orang yang mengonsumsi minuman dan makanan yang telah terkontaminasi. Selain itu, parasit ini juga bisa masuk ke dalam tubuh saat Anda tidak sengaja meminum atau berenang di air yang sudah tercemari oleh parasit Giardia.
Tak hanya feses yang berbusa, biasanya infeksi disertai dengan gejala lainnya seperti:
- Kelelahan
- Kembung
- Mual
- Kram perut
- Berat badan turun secara tiba-tiba
Kondisi ini bisanya berlangsung selama 2 hingga 6 minggu hingga gejala mereda.
2. Penyakit celiac
Penyakit celiac merupakan gangguan sistem kekebalan tubuh yang terjadi sebagai respon tubuh saat seseorang mengonsumsi gluten. Gluten merupakan jenis protein yang ditemukan di dalam gandum.
Saat terkena penyakit celiac, sistem kekebalan tubuh bereaksi negatif terhadap gluten dan merusak lapisan usus kecil yang bisa menyebabkan gangguan penyerapan lemak hingga menyebabkan feses berbusa.
Jika Anda memiliki penyakit celiac, tak hanya feses saja yang mengalami perubahan. Akan tetapi Anda akan merasakan berbagai gejala lainnya di antaranya:
- Anemia
- Sembelit
- Diare
- Kelelahan
- Sariawan
- Kehilangan nafsu makan
- Nyeri sendi

3. Irritable Bowel Syndrome (IBS)
IBS merupakan ketidakmampuan usus besar untuk berfungsi sebagaimana mestinya. Pada orang dengan IBS, usus biasanya mengalami kontraksi yang tidak teratur sehingga bisa menyebabkan masalah pencernaan seperti diare atau sembelit.
Selain itu, orang yang mengalami IBS juga biasanya memiliki feses yang berlendir dan membuat tampilannya tampak seperti berbusa. Gejala lain yang menandakan IBS di antaranya:
- Kram dan nyeri perut
- Perut kembung
- Sering sendawa
- Kelelahan
4. Pankreatitis
Pankreatitis adalah radang kelenjar pankreas yang terbagi menjadi kondisi akut dan kronis. Masalah kesehatan yang satu ini menghalangi kemampuan seseorang untuk mencerna lemak.
Kondisi ini dapat menyebabkan rasa sakit di perut bagian atas hingga menyebar ke belakang perut. Peminum alkohol yang cukup berat, batu empedu, kanker pankreas, dan kelainan genetik bisa menjadi penyebab penyakit pankreatitis.
Pankreatitis dapat menyebabkan tinja berbusa yang disertai dengan gejala lainnya seperti:
- Demam
- Mual dan muntah
- Denyut jantung lebih cepat dari biasanya
- Perut membengkak
Selain masalah kesehatan, prosedur operasi perut juga bisa menyebabkan feses menjadi berbusa. Biasanya operasi ini akan menyebabkan sindrom usus pendek yang bisa menyebabkan seseorang mengalami diare kronis dan busa pada feses. Namun, kondisi ini bersifat sementara dan akan menghilang dengan sendirinya begitu kondisi tubuh telah pulih.
Penyebab feses berbusa pada bayi
Tak hanya orang dewasa yang bisa mengalami masalah pada feses. Akan tetapi, bayi juga sering mengalami feses yang berbusa. Biasanya, bayi yang memiliki busa pada tinjanya menjadi tanda tubuh kelebihan laktosa, yaitu gula yang terkandung di dalam ASI.
ASI terdiri dua bagian, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk yakni ASI yang keluar saat si kecil mulai mengisap payudara ibu. Sedangkan hindmilk merupakan ASI yang keluar setelah foremilk. Hindmilk cenderung lebih kental dan mengandung lebih banyak kalori dan juga lemak.

Foremilk memiliki lebih sedikit nutrisi dibandingkan dengan hindmilk. Nah, jika bayi terlalu banyak mendapatkan foremilk saat menyusui, tubuh tidak mampu mencerna laktosa sehingga kotoran yang dikeluarkannya mengandung busa.
Jika si kecil sering mengalami feses berbusa, maka usahakan untuk menyusuinya selama 20 menit di satu sisi sebelum beralih ke payudara lainnya. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa bayi menerima cukup hindmilk untuk mengurangi keberadaan busa pada fesesnya.
Memindahkan bayi dari payudara satu ke payudara lainnya terlalu cepat akan membuat si kecil terlalu banyak mengisap foremilk.
Kapan harus pergi ke dokter?
Jika feses Anda terus berbusa lebih dari dua kali, maka hal ini menjadi tanda peringatan yang diberikan tubuh untuk Anda sadari. Apalagi jika kondisi ini disertai dengan gejala lain seperti:
- Demam yang melebihi 38.6 derajat celcius.
- Adanya darah pada feses.
- Sakit perut yang cukup parah dan tak tertahankan.
Jika Anda mengalami berbagai gejala di atas tandanya Anda tak perlu lagi menunda-nunda untuk pergi ke dokter. Segera temui dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat sesuai kondisi.
0 Response to "Mengapa BAB Berbusa dan Berbuih 4 Gangguan Kesehatan Ini Mungkin Penyebabnya"
Post a Comment