Cairan Ketuban Merembes Sebelum Waktunya, Berbahaya atau Tidak
?

Perhatikan dengan cermat setiap masalah yang terjadi pada kehamilan Mama. Termasuk ketika terasa ada cairan yang keluar dari vagina, yang mirip seperti urine.
Bisa saja itu adalah perembesan cairan ketuban lho, Ma.
Sebagian besar ibu hamil seringkali tidak menyadari bahwa terjadi hal tersebut. Sehingga pemeriksaan oleh dokter pun dilakukan terlambat.
Oleh sebab itu, penting bagi Mama untuk mengetahui seluk-beluk soal cairan ketuban merembes.
Dengan begitu, apabila memang terjadi demikian, Mama bisa segera mengetahui dan tak menunda untuk memeriksakan diri ke dokter.
Nah, berikut rangkuman informasinya untuk Mama:
1. Apa itu cairan ketuban?
Cairan ketuban adalah suatu jenis cairan yang menemani si Kecil di dalam kandungan, Ma. Ia memiliki fungsi yang sangat penting, yakni melindungi janin selama masa kehamilan.
Keberadaan cairan ketuban membuat janin bebas bergerak dan berada dalam suhu yang tepat.
Apabila cairan ketuban karena sesuatu hal bocor dan merembes keluar, maka tentu kondisi ini akan membahayakan janin, Ma. Biasanya hal ini terjadi ketika selaput ketuban robek atau bisa juga dipicu kondisi lainnya.
2. Seperti apa gejala cairan ketuban merembes?
Bedakan cairan yang keluar dari vagina. Bisa jadi itu adalah urine, keputihan atau justru cairan ketuban, Ma.
Alasannya, seringkali Mama sulit membedakan antara urine akibat tekanan pada kandung kemih dengan cairan ketuban.
Cairan ketuban bisa keluar dari vagina dalam kondisi apapun tanpa bisa diprediksi. Misalnya saat Mama berbaring, duduk atau bahkan sedang berjalan. Cairan ini akan keluar merembes secara terus-menerus.
Maka dari itu, Mama perlu tahu seperti apa ciri-ciri dari cairan ketuban untuk bisa membedakannya. Cairan ketuban umumnya berwarna bening, tidak berbau, seringkali juga disertai lendir atau flek darah.
3. Apa saja faktor penyebabnya?
Saat usia kehamilan Mama sudah mencapai 37 minggu, cairan ketuban bisa saja merembes karena sedang menyiapkan proses persalinan. Namun, kondisi ini juga mungkin terjadi pada waktu sebelum itu.
Ya, cairan ketuban bisa merembes keluar pada usia kehamilan berapa saja. Bahkan pada trimester pertama atau kedua.
Meskipun penyebabnya belum bisa dipastikan, tapi kondisinya bisa berbeda-beda pada tiap ibu hamil.
Risiko cairan ketuban merembes biasanya akan semakin besar apabila sebelumnya Mama pernah mengalami kelahiran prematur. Adanya infeksi seperti pneumonia juga turut meningkatkan risiko Mama mengalami hal ini.
4. Adakah efeknya bagi janin?
Seperti disebutkan sebelumnya, cairan ketuban memiliki fungsi yang sangat vital bagi tumbuh kembang janin dalam kandungan. Apabila jumlahnya terus-menerus menurun, tentu kehidupan janin akan terpengaruh.
Dilansir Healthline, pada trimester pertama dan kedua merembesnya cairan ketuban bisa memicu komplikasi serius. Di antaranya keguguran, cacat lahir, bayi lahir prematur, dan bahkan kematian pada bayi.
Pada trimester ketiga, merembesnya cairan ketuban yang terjadi secara terus-menerus juga bisa berbahaya, Ma. Salah satunya adalah menyulitkan proses persalinan Mama.
Selain itu, risiko dilakukannya operasi caesar juga semakin besar dan bayi bisa mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
5. Kapan cairan ketuban merembes perlu dicek ke dokter?
Segera hubungi dokter jika muncul cairan berwarna kehijauan atau kuning kecoklatan. Ini bisa menjadi tanda bahaya bahwa bayi mengalami komplikasi di dalam kandungan.
Perhatikan juga setiap cairan yang keluar dari vagina, Ma. Perhatikan tesktur dan warnanya, jika dicurigai sebagai cairan ketuban, segera cek ke dokter.
Jangan menunggu hingga lebih banyak cairan yang keluar, karena hal tersebut bisa saja membahayakan Mama dan janin.





0 Response to "Cairan Ketuban Merembes Sebelum Waktunya, Berbahaya atau Tidak"
Post a Comment