Panduan Pola Makan untuk Wanita Penderita Endometriosis
Endometriosis adalah kondisi yang umumnya dialami wanita usia 30-40 tahun, meski sebenarnya bisa dialami wanita di usia berapa pun. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah dan mengatasi gejala endometriosis adalah dengan memerhatikan asupan makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Lantas, apa saja asupan makanan untuk endometriosis yang baik dikonsumsi ataupun yang harus dihindari? Ketahui jawabannya dalam artikel ini.
Sekilas tentang endometriosis
Endometriosis adalah kondisi abnormal penebalan jaringan dinding rahim (endometrium). Normalnya, jaringan dinding rahim hanya akan menebal menjelang masa ovulasi untuk mempersiapkan diri agar calon janin dapat menempel pada rahim jika terjadi pembuahan. Namun bila tak ada pembuahan, endometrium yang telah menebal akan meluruh menjadi darah. Saat itulah menstruasi Anda mulai.
Pada kasus endometriosis, penebalan yang menetap tersebut akan mengiritasi jaringan di sekitarnya sehingga menyebabkan peradangan, kista, jaringan parut, dan pada akhirnya menimbulkan gejala-gejala. Biasanya, endometriosis menyebabkan rasa sakit luar biasa saat menstruasi. Selain itu, beberapa wanita juga mengeluhkan rasa sakit saat buang air besar, kencing, ataupun saat berhubungan seksual. Dalam kasus yang serius, endometriosis juga bisa menghambat kehamilan bahkan kemandulan.
Rekomendasi makanan terbaik untuk endometriosis adalah
Selain melakukan terapi pengobatan, penting bagi Anda untuk memperhatikan asupan makanan yang akan dikonsumsi sehari-hari. Pasalnya asupan makanan yang tepat mampu membantu mengatasi peradangan dan rasa sakit yang disebabkan karena endometriosis. Berikut ini beberapa makanan untuk endometriosis yang sangat dianjurkan, yaitu:
1. Serat
Makanan kaya serat membantu melancarkan sistem pencernaan. Makanan tinggi serat juga membantu meringankan perut kembung saat menstruasi. Makanan tinggi serat yang harus ada dalam menu makanan Anda di antaranya apel, pisang, buah beri, alpukat, brokoli, wortel, bayam, gandum (whole grain), kacang merah, dan jenis kacang-kacangan lainnya.
2. Zat besi
Endometriosis menyebabkan Anda mengalami perdarahan hebat, membuat Anda kehilangan banyak zat besi. Nah, untuk menggantikan zat besi yang hilang akibat perdarahan, Anda harus mengonsumsi makanan yang kaya zat besi. Makanan tinggi zat besi yang baik untuk endometriosis adalah daging tanpa lemak, ikan, ayam tanpa kulit, sayuran hijau, aprikot, telur, susu dan produk turunannya, gandum, kacang merah, almond, dan kacang mete.
2. Asam lemak omega-3
Sifat antiradang dari asam lemak omega-3 dapat membantu meringankan gejala rasa nyeri dan sakit akibat endometriosis. Makanan yang kaya akan asam lemak omega di antaranya ikan salmon, ikan tuna, sarden, ikan kod, kerang, minyak biji chia, minyak biji rami, minyak almond, dan lain sebagainya.
3. Antioksidan
Para peneliti telah menemukan bahwa wanita dengan endometriosis cenderung tidak mendapatkan asupan antioksidan dari makanan yang mereka konsumsi sehari-hari. Nah, cara terbaik untuk meningkatkan antioksidan dalam makanan Anda adalah dengan makan lebih banyak sayuran dan buah-buahan yang sehat. Makanan tinggi antioksidan khususnya vitamin A, C, dan E tinggi meliputi ubi, hati sapi, bayam, wortel, blewah, mangga, buah citrus (seperti jeruk dan lemon), dan lain sebagainya.
Untuk memastikan asupan yang tepat, Anda disarankan berkonsultasi dulu ke dokter atau ahli gizi supaya membantu merancanakan asupan pola makan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Makanan untuk endometriosis yang harus dihindari
Berikut ini berbagai makanan untuk endometriosis yang perlu dihindari, yaitu:
- Mengandung lemak trans tinggi. Penelitian telah menunjukkan bahwa wanita yang mengonsumsi lebih banyak lemak trans berisiko tinggi mengalami endometriosis. Lemak trans banyak terkandung dalam gorengan, makanan olahan, dan makanan cepat saji.
- Konsumsi daging merah berlemak. Beragam penelitian menyatakan bahwa wanita yang terlalu banyak mengonsumsi daging merah lebih rentan mengalami endometriosis di kemudian hari.
- Gluten. Sebuah penelitian yang melibatkan sebanyak 207 wanita dengan endometriosis menunjukkan bahwa sebanyak 75 persen dari peserta mengaku mengalami penurunan rasa sakit setelah menjalani diet bebas gluten.
- Alkohol. Wanita yang minum alkohol berisiko lebih tinggi terkena endometriosis. Bahkan, di antara wanita yang mengalami infertilitas (tidak subur), risiko endometriosis justru 50 persen lebih tinggi di kalangan wanita yang minum alkohol dibandingkan mereka yang tidak.
- Kafein. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard School of Public Health, wanita yang mengonsumsi dua cangkir atau lebih kopi per hari, atau empat cangkir minuman ringan berkafein per hari, berisiko dua kali lebih mungkin terkena endometriosis.
0 Response to "Panduan Pola Makan untuk Wanita Penderita Endometriosis"
Post a Comment