Mengenal Tahapan Stadium Kanker Darah (Leukimia)

Kanker darah hanya dapat didiagnosis melalui pemeriksaan sumsum tulang. Tes sumsum tulang berperan penting dalam diagnosis stadium kanker darah, atau yang dalam bahasa medisnya biasa disebut leukimia. Untuk memahami diagnosis dan merencanakan pengobatan kanker, Anda harus tahu dulu seputar stadium leukimia beserta gejalanya. Buatlah catatan mengenai semua gejala dan keluhan yang Anda rasakan, kemudian konsultasikan pada dokter untuk penjelasan yang lebih akurat.
Seperti apa gejala leukimia?
Sebelum Anda mengenal tahapan stadium leukimia, mengetahui gejala kanker darah bisa membantu Anda mendeteksi risiko penyakit mematikan ini lebih cepat. Namun gejala kanker darah bisa sangat beragam antar satu pasien dengan yang lainnya, tergantung pada jenis kanker darah yang diidap. Gejala kanker darah juga ummnya sulit didiagnosis karena cenderung mirip dengan kondisi lain, seperti flu.
Karena itu, Anda perlu mewaspadai gejala-gejala umum leukimia yang tidak kian membaik atau mereda, seperti:
- Lemas atau kelelahan yang berkelanjutan
- Demam
- Menggigil
- Keringat berlebihan, terutama pada malam hari
- Nyeri pada tulang atau sendi
- Penurunan berat badan
- Pembengkakan pada limfa noda, hati, atau limpa
- Muncul infeksi yang parah atau sering terjadi
- Mudah mengalami pendarahan, misalnya sering mimisan atau memar
- Muncul bintik-bintik merah pada pada kulit
Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala-gejala di atas, segera hubungi dan periksakan diri ke dokter. Terutama untuk gejala yang sering kambuh atau tidak kunjung membaik.
Gambaran tahap demi tahap stadium leukemia
Menurut Cancer Research United Kingdom, stadium leukemia limfotik kronis atau chronic lymphocytic leukemia (CLL) memilki 3 tahapan. Tahapan stadium leukemia ini ditentukan menggunakan metode Binet lewat analisis hasil tes laboratorium.
Selama tes untuk menentukan stadium kanker darah, dokter akan melihat jumlah sel darah putih abnormal dan apakah ada kelenjar getah bening atau limpa yang membesar. Mereka juga melihat apakah produksi sel darah normal juga telah terpengaruh. Tujuan mengetahui tahap leukemia limfositik kronis adalah untuk menentukan pengobatan atau perawatan medis yang Anda butuhkan.
Berikut gambaran besar dari tahapan stadium kanker leukimia, mulai dari yang paling ringan sampai akhir
- Stadium A. Pada stadium ini terjadi pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati) di kurang dari tiga kelompok/lokasi dan jumlah sel darah putih yang tinggi.
- Stadium B. Pembeseran kelenjar getah bening pada lebih dari tiga kelompok/lokasi dan jumlah sel darah putih tinggi.
- Stadium C. Terjadi pembesaran pada sekelompok kelenjar getah bening atau limpa di suatu bagian tubuh, jumlah sel darah putih tinggi, dan jumlah sel darah merah atau trombosit yang rendah.
Pada setiap tahap, sekelompok kelenjar getah bening diartikan sebagai kelenjar getah bening di satu area tubuh, misalnya di leher, ketiak atau pangkal paha. Setiap daerah dihitung sebagai satu kelompok bahkan jika kelenjar getah bening di kedua sisi tubuh membengkak. Pada setiap tahap, leukemia memiliki gejalanya sendiri.
- Tahap A. Satu-satunya gejala yang mungkin Anda miliki adalah pembesaran kelenjar getah bening dan biasanya belum dirasakan oleh Anda.
- Tahap B. Anda mungkin akan mudah merasa lelah dan belum memiliki gejala.
- Tahap C. Anda akan mengalami anemia dan cepat merasa lelah. Pada tahap ini Anda akan memiliki tanda-tanda pembekuan darah abnormal, seperti mimisan, atau memar. Anda juga mungkin mengalami infeksi berulang dan terjadi penurunan berat badan serta mudah berkeringat di malam hari.
0 Response to "Mengenal Tahapan Stadium Kanker Darah (Leukimia)"
Post a Comment