Deteksi Dini Memperbesar Peluang Sembuh dari Kanker Payudara
Kanker payudara memang menjadi pembunuh nomor satu kaum wanita setelah kanker serviks. Oleh sebab itu, banyak orang yang bertanya, seberapa besar peluang sembuh pasien yang terkena kanker payudara? Lalu, apa saja sih faktor yang mendorong kesembuhan pasien kanker payudara? Simak penjelasan berikut ini.
Peluang sembuh dari kanker payudara setiap pasien berbeda
Sebagian besar orang mengartikan penyakit kanker payudara adalah penyakit yang memberikan vonis akhir dari hidup. Hal ini yang membuat banyak pasien merasa seperti tidak memiliki harapan untuk sembuh. Padahal, pasien kanker payudara memiliki tingkat kesembuhan yang berbeda-beda berdasarkan usia, kesehatan, dan jumlah reseptor hormon pada sel kanker. Sehingga, peluang sembuh dari kanker payudara pun bisa berbeda-beda berdasarkan tingkat kanker yang sudah diidap.
Berdasarkan data yang didapat dari American Cancer Society, dalam 5 tahun setelah terdiagnosis, pasien stadium awal memiliki peluang untuk hidup sampai mendekati 100 persen, sedangkan pada stadium dua memiliki peluang untuk hidup sekitar 90-80 persen, stadium 3 memiliki peluang hidup 60-70 persen, dan pada stadium akhir peluang hidup akan semakin kecil, yakni sebesar hanya 20-15 persen selama lima tahun.
Deteksi kanker sejak dini meningkatkan peluang sembuh dari kanker payudara
Di Indonesia, kebanyakan pasien kanker payudara datang ke dokter ketika sudah masuk dalam stadium lanjut sehingga membuat penanganan penyakit kanker semakin sulit. Beberapa faktor yang menyebabkan pasien kanker payudara di Indonesia mengalami keterlambatan pengobatan maupun pencegahan adalah:
- Banyak pasien yang masih awam dan tidak sadar akan penyakit yang diderita
- Stigma bahwa mengidap kanker tidak memiliki harapan untuk hidup membuat banyak pasien pasrah dan memilih untuk tidak melakukan pengobatan
- Takut melakukan operasi, kemoterapi, dan radiasi sehingga banyak orang yang masih percaya dengan pengobatan alternatif, dukun, paranormal ataupun orang pintar.
Jika hal itu terus dibiarkan, maka semakin banyak wanita yang terlambat melakukan pengobatan. Padahal, semakin awal penyakit kanker payudara itu terdeteksi, semakin besar tingkat penyembuhannya. Pasalnya, beberapa gejala kanker payudara memang kadang sulit dirasakan. Hal ini membuat tidak ada rasa sakit di tahap awal, sehingga penderita tidak menyadari mengidap kanker payudara.
Cara mendeteksi kanker payudara
1. Konsultasi ke dokter
Anda bisa melakukan deteksi dini dengan melakukan pemeriksaan ke dokter. Nantinya dokter akan merekomendasikan Anda untuk melakukan tes USG, mamografi, ataupun biopsi. Ketika dokter merekomendasikan melakukan tes biopsi, biasanya dokter akan menganjurkan Anda untuk menjalani terapi definitif selama sebulan untuk menghindari penyebaran tumor. Hal yang terpenting saat didignosis menderita kanker, ada baiknya Anda tidak melakukan pengobatan alternatif selain yang direkomendasikan dokter.
2. Pemeriksaan sendiri
Anda juga bisa melakukan pemeriksaan payudara sendiri. Waktu terbaik untuk memeriksa payudara adalah 7 sampai 10 hari setelah menstruasi selesai. Pasalnya pada saat itu, payudara sedang terasa lunak. Tujuan melakukan pemeriksaan payudara sendiri secara rutin ini adalah untuk merasakan dan mengenal lekuk-lekuk payudara sehingga jika terjadi perubahan dapat segera diketahui.
3. Melakukan pengobatan intergratif
Selain itu, menurut praktisi Radiaestesi Medic dan Integrative Medicine, Dr Paulus W Halim yang dikutip dari laman Kompas, terapi kanker tidak cukup dengan obat, operasi, atau kemoterapi. Namun, pasien memerlukan pendekatan integratif dari pihak medis maupun keluarga agar memiliki kesempatan sembuh. Pasalnya, pengobatan integratif memandang manusia seutuhnya, bukan hanya memperhatikan tubuh fisiknya tetapi juga gaya hidup, nutrisi, cara mengelola emosi, dan cara berpikir sang pasien.
0 Response to "Deteksi Dini Memperbesar Peluang Sembuh dari Kanker Payudara"
Post a Comment