Panduan Merawat Anak yang Tertular Flu Singapura




Jika belakangan ini Anda mendapati banyak bintik-bintik merah pada kulit si kecil, terutama di dalam atau sekitar mulut (lidah, gusi, pipi dalam), di telapak tangan dan kakinya, hingga kadang di pantatnya, Anda harus waspada. Pasalnya ini bisa jadi tanda dari gejala flu singapura pada anak. Apa itu dan seberapa bahaya kondisi ini? Simak ulasan lengkap tentang ciri-ciri flu singapura pada anak beserta cara mengatasinya di bawah ini.


Apa itu flu Singapura?


Hand, foot, and mouth disease, atau lebih dikenal dengan flu Singapura adalah infeksi menular akibat virus coxsackievirus, bagian dari keluarga enterovirus.


Virus ini hidup di saluran pencernaan dan menyebar dari orang ke orang, biasanya dari tangan yang kotor dan permukaan yang terkontaminasi oleh tinja (feses). Tidak hanya itu, penyakit ini juga dapat menular melalui kontak dengan air liur, feses, cairan pada ruam kulit, atau sekresi pernapasan (batuk atau bersin) dari orang yang terinfeksi.


Flu Singapura adalah penyakit yang tidak berbahaya, tidak memerlukan perawatan spesifik, dan biasanya hilang dalam 2 minggu. Akan tetapi jika gejalanya dibiarkan dan pasien tidak mendapatkan perawatan yang tepat, penyakit ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti meningitis, polio, dan bahkan kematian.


Siapa saja yang berisiko terkena penyakit ini?


Penyebaran penyakit ini paling umum terjadi pada anak-anak, risiko paling tinggi terutama dihadapi oleh anak di bawah lima tahun. Meski begitu penyakit ini tetap bisa dialami oleh anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa juga.


Wabah flu Singapura paling rentan menyebar selama musim panas dan awal musim gugur di negara-negara empat musim, tapi dapat terjadi sepanjang tahun di daerah beriklim tropis, dan terutama di kawasan komunitas tertentu (misalnya tempat penitipan anak).


Beberapa faktor lainnya yang membuat seseorang lebih rentan terkena flu Singapura adalah:



  • Kebersihan diri yang buruk. Hal ini akan memberi lebih banyak peluang bagi virus untuk menginfeksi tubuh.

  • Sering berada di tempat umum. Flu Singapura adalah penyakit menular sehingga jika Anda atau anak Anda melakukan kontak dengan banyak orang dalam waktu yang lama, risiko terkena penyakit akan lebih tinggi.


Tidak memiliki faktor risiko bukan berarti Anda tidak bisa sakit. Faktor risiko ini hanya sebagai referensi. Anda perlu bertanya kepada dokter untuk informasi lebih lanjut.


Apa saja ciri-ciri flu Singapura pada anak?


Flu Singapura adalah salah satu penyakit yang mudah menular. Anak Anda bisa saja langsung tertular virus dari orang lain yang masih sakit. Oleh sebab itu, Anda dituntut tanggap ketika anak mengembangkan salah satu dari gejala atau ciri-ciri flu Singapura.


Flu Singapura pada bayi dan anak awalnya ditandai dengan gejala flu umum. Misalnya anak yang merasa lemas/tidak enak badan, mengeluh sakit tenggorokan, dan demam ringan berkisar 38-39 derajat celcius.


Kemudian satu atau dua hari selanjutnya baru muncul ciri-ciri flu Singapura lainnya, yaitu mulai timbul ruam kemerahan di dalam dan/atau sekitar mulut (lidah, gusi, pipi dalam), di telapak tangan dan kaki, hingga pantat. Ruam kemerahan ini adalah ciri-ciri flu Singapura pada bayi dan anak yang paling khas terlihat lainnya.


Hal yang membedakan ruam kemerahan karena gejala flu Singapura pada anak dengan penyakit lainnya adalah ruam yang mucul tidak gatal. Mulanya ruam ini muncul sebagai bentol merah, kecil, datar, yang berubah menjadi bintil atau sariawan.


Bintil adalah bentol dengan puncak gelembung berisi cairan. Bintil bisa pecah terbuka dan mengelupas, meninggalkan luka lecet yang terasa sakit dengan dasar kemerahan. Luka dan lecet biasanya hilang dalam seminggu atau lebih.


Memang akan sulit bagi Anda untuk mengetahui apakah anak (terutama yang sangat kecil) memiliki gejala flu Singapura jika luka hanya timbul dalam mulut atau tenggorokan. Pasalnya anak-anak yang masih sangat kecil mungkin tidak dapat memberi tahu Anda bahwa mereka memiliki sakit tenggorokan.


anak susah makan saat sakit


Meski begitu, bukan berarti Anda tidak dapat mengenali ciri-ciri flu Singapura pada anak. Jika seorang anak berhenti makan atau minum, atau ogah-ogahan makan atau minum, ini bisa menandakan bahwa ada sesuatu yang salah. Nah, di sinilah Anda sudah harus mulai waspada.


Ciri-ciri flu Singapura pada anak lainnya adalah anak Anda mungkin akan mengalami nyeri otot atau gejala flu klasik lainnya seperti mudah marah atau gelisah, tidur lebih sering atau lama dari biasanya, mulai meneteskan air liur (karena sakit saat menelan) atau pun hanya ingin minum cairan dingin.


Biasanya diperlukan waktu 3 sampai 6 hari bagi anak untuk memperlihatkan ciri-ciri flu Singapura seperti yang sudah disebutkan di atas setelah terinfeksi virus. Ini disebut masa inkubasi.


Dalam beberapa kasus, seseorang anak mungkin tidak menunjukkan ciri-ciri flu Singapura sama sekali, atau gejala yang muncul sangat ringan. Orangtua mungkin pada awalnya menyangka bahwa bintil yang dialami anak hanya sariawan biasa sehingga seringnya disepelekan dan tidak diberikan penanganan yang tepat.


Apa yang harus saya lakukan jika anak saya tertular flu Singapura?


Sebenarnya tidak ada obat flu Singapura pada bayi dan anak yang spesifik. Ini karena flu Singapura biasanya tidak memerlukan pengobatan khusus selain perawatan rumahan untuk membiarkan siklus hidup virusnya berlalu dengan sendirinya. Istirahat di rumah sampai benar-benar sembuh adalah obat flu Singapura terbaik yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi kondisi ini.


Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membantu meringankan gejala flu Singapura adalah:



  • Berikan anak Anda banyak cairan dingin untuk membantu dengan sakit tenggorokan dan menghindari dehidrasi air dingin atau susu adalah pilihan obat flu Singapura yang ideal. Anda juga bisa memberikan bayi susu atau ASI dalam porsi yang lebih kecil tapi lebih sering. Makanan dingin seperti es krim atau agar-agar juga dapat membantu.

  • Hindari memberinya sesuatu yang asin, pedas, atau asam jika mulutnya sakit. Makanan/minuman ini bisa membuat sariawan lebih menyakitkan.

  • Berikan makanan lembut jika ia kesulitan menelan, seperti sup, bubur, atau kentang tumbuk.

  • Anak-anak dengan lecet pada tangan atau kaki mereka harus menjaga daerah kulit tersebut tetap bersih dan terbuka. Cuci kulit dengan air hangat dan sabun, keringkan dengan benar.

  • Jika muncul bintil sariawan, oleskan sedikit salep antibiotik. Antibiotik bisa jadi obat flu Singapura yang ampuh untuk membantu mencegah infeksi dan tutup dengan kain kasa tipis.

  • Obat flu Singapura lainnya untuk mengatasi demam dan rasa nyeri adalah paracetamol atau ibuprofen, jika dokter Anda menyetujuinya. Oleh karena itu, selalu konsultasi ke dokter sebelum Anda menggunakan obat flu Singapura pada bayi dan anak.

  • Jangan berikan aspirin sebagai obat flu Singapura pada bayi dan balita. Pasalnya aspirin dapat menyebabkan sindrom Reye pada anak, suatu penyakit langka tapi berpotensi fatal.


Selain yang sudah disebutkan di atas, antasida juga bisa jadi pilihan lain untuk obat flu Singapura pada anak. Pasalnya obat ini dapat membantu meringankan rasa sakit akibat gejala flu Singapura.


Anda dapat mencelupkan kapas dalam campuran satu banding datu dari antasida cair (seperti Mylanta) dan antihistamin anak cair (seperti Benadryl), dan lapisi sariawan dalam mulut anak dengan solusi tersebut.


Kombinasi dari kedua obat nonresep ini akan melindungi dan meredakan peradangan luka. Pada kasus yang berat, dokter Anda dapat merekomendasikan menambahkan obat resep ke dalam campuran tersebut.


Pada dasarnya penyakit flu Singapura pada bayi biasanya akan hilang dalam beberapa hari sampai seminggu, sehingga anak Anda dapat sembuh sepenuhnya. Selama seminggu pertama sejak ia menunjukkan gejala, ia akan sangat menular.


Akan tetapi virus tetap dapat ditularkan selama berminggu-minggu sesudahnya. Orangtua mungkin tertular penyakit dari anak-anak mereka dan bahkan tidak menyadarinya.


Kapan anak harus dibawa ke dokter?


Jika anak Anda tidak memperlihatkan perbaikan gejala flu Singapura atau justru menunjukkan tanda-tanda di bawah ini, segera hubungi dokter:



  • Jika bayi Anda berusia di bawah tiga bulan dan suhu rektalnya mencapai 38C atau lebih tinggi. Bayi sangat muda dengan demam tinggi harus diawasi dengan hati-hati.

  • Jika bayi Anda berusia minimal 3 bulan dan suhunya mencapai 38,5C atau lebih; atau jika ia berusia setidaknya 6 bulan dan suhu tubuhnya mencapai 39,5C.

  • Jika bayi Anda menunjukkan tanda-tanda dehidrasi, seperti mulut kering atau enam jam berlalu tanpa buang air kecil.


Apakah gejala flu Singapura pada anak dapat muncul lagi kemudian hari?


Ya, anak Anda dapat saja memunculkan gejala flu Singapura apabila ia tertular kembali di kemudian hari. Sama seperti pilek dan flu, anak akan meningkatkan kekebalan terhadap virus tertentu yang membuatnya sakit. Namun infeksi ini disebabkan oleh sejumlah virus yang berbeda, sehingga mungkin untuk mendapatkannya lebih dari sekali.


Apa yang bisa dilakukan untuk mencegah flu Singapura pada anak?


Selain tidak ada obat flu Singapura yang spesifik, sampai saat ini pun belum ada vaksin untuk mencegah flu Singapura pada anak atau infeksi lain yang serupa. Penyakit ini dapat menyebar melalui kontak dengan kotoran, air liur, lendir dari hidung, atau cairan dari sariawan yang pecah.


Hentikan dulu semua kegiatan anak, termasuk pergi ke sekolah, saat ia mengalami demam atau lecet terbuka pada kulit dan di mulut. Bahkan setelah anak sembuh, sisa virus hidup dapat tertinggal dalam kotoran (feses) mereka selama beberapa minggu, sehingga infeksi masih dapat menyebar ke orang lain.


Beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah anak Anda mengembangkan gejala flu Singapura adalah:



  • Mengistirahatkan anak di rumah sampai keadaannya benar-benar pulih. Anda juga disarankan untuk tidak menyuruhnya bersekolah atau bermain dengan teman sebayanya sementara waktu hingga kondisinya membaik.

  • Mencuci tangan dan menjaga kebersihan pribadi adalah perlindungan terbaik. Ingatkan semua orang dalam keluarga Anda untuk sering-sering mencuci tangan mereka, terutama setelah menggunakan toilet atau mengganti popok anak, dan sebelum menyiapkan atau makan makanan.

  • Jangan biarkan anak Anda berbagi mainan atau memberikan ciuman saat dia terinfeksi.

  • Cuci dan sterilkan mainan dan benda-benda lain yang mungkin memiliki kuman.

  • Hindari berbagi peralatan makan dan mandi dengan orang yang terinfeksi.

  • Cuci dan sterilkan pakaian, seprai, dan selimut yang terkontaminasi dengan sabun dan air panas.

  • Ajarkan balita Anda bagaimana cara menjaga kebersihan anggota tubuhnya sendiri. Ini adalah hal penting karena dalam banyak kasus anak di balita paling rawan terkena flu Singapura.


Apa saja komplikasi yang mungkin terjadi dari penyakit flu Singapura pada bayi dan balita?


Komplikasi kesehatan dari hand, foot and mouth disease  sebenarnya tidak umum. Pada dasarnya jika Anda dapat memastikan si kecil mendapatkan perawatan yang tepat seperti yang sudah disebutkan di atas, komplikasi penyakit ini pun jarang akan terjadi. Ini karena hand, foot and mouth disease adalah penyakit yang memunculkan tanda-tanda serta gejala ringan.


Beberapa komplikasi yang mungkin terjadi dari penyakit flu Singapura adalah:


Kuku jari kaki dan tangan lepas


diabetes penyebab kuku kuning


Dalam beberapa kasus, flu Singapura pada bayi dan balita dapat menyebabkan komplikasi iniKondisi ini umumnya terjadi dalam beberapa minggu setelah anak mengembangkan gejala flu Singapura


Sampai saat ini, para ahli belum mengetahui apakah hilangnya jari kuku kaki dan jari kuku tangan disebabkan oleh penyakit hand, foot and mouth disease atau tidak.


Namun, dalam laporan yang diulas, hilangnya kuku kaki jari kaki dan kuku jari tangan ini hanya bersifat sementara, dan kuku-kuku tersebut pun dapat tumbuh kembali tanpa perawatan medis.


Dehidrasi


Komplikasi yang paling umum dari hand, foot and mouth disease atau flu Singapura adalah dehidrasi. Seperti yang sudah dijabarkan di atas, penyakit ini bisa menyebabkan luka di mulut dan tenggorokan sehingga membuat anak merasakan kesakitan dan kesulitan untuk menelan.


Nah, hal tersebutlah yang pada akhirnya membuat anak berisiko mengalami dehidrasi karena kesulitan untuk makan dan minum. Oleh sebab itu, sebagai orangtua pastikan anak Anda mendapatkan asupan cairan yang cukup apapun caranya selama ia terkena penyakit ini. Jika anak Anda mengalami dehidrasi berat, cairan intravena (IV) mungkin diperlukan.


Meningitis virus atau aseptik


Virus penyebab flu Singapura pada bayi dan balita dapat menyebabkan meningitis jika virus tersebut masuk ke dalam selaput atau cairan otak. Meningitis sendiri adalah infeksi langka yang terjadi pada selaput otak (meninges), cairan serebrospinal yang mengelilingi otak dan sumsum tulang belakang.


Ensefalitis (radang otak)


Ensefalitis atau yang dikenal sebagai radang otak adalah kondisi peradangan pada otak. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh infeksi virus, dan merupakan kondisi kesehatan yang serius, serta dapat menyebabkan gangguan pada bahasa, ingatan, bahkan kematian. Kabar baiknya, ensefalitis adalah komplikasi yang sangat jarang terjadi.


0 Response to "Panduan Merawat Anak yang Tertular Flu Singapura"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...