Ini 8 Pertanyaan yang Harus Mama Jawab Mengenai Haid Pertama
Mama, siap-siap yuk untuk haid pertama gadis kecil Mama.
Haid pertama biasanya terjadi di usia 10-12 tahun. Persiapan sudah bisa dilakukan sebelum hari itu tiba. Meski begitu, gadis Mama mungkin saja bingung dan takut ketika melihat bercak darah.
Nah, itu saatnya Mama harus siap menjawab pertanyaan-pertanyaan ini. Yuk, simak juga jawabannya!
1. Ma, haid itu apa?
Pertama, kenalkan anak pada istilah lain dari haid, yaitu menstruasi, mens, atau datang bulan. Ini penting agar ia tidak bingung ketika mendengar istilah itu di luar sana.
Berikutnya, jelaskan bahwa semua perempuan normal pasti mengalami haid setiap bulan. Haid menandakan kondisi rahim dan sistem reproduksi yang sehat.
Haid adalah proses luruhnya dinding rahim karena sel telur yang matang tidak terbuahi. Paling gampang sih, saat menjelaskan hal ini dengan bantuan video atau buku. Di usia 10 tahun, anak sudah cukup bisa menerima dan paham kok, hal-hal seperti ini.
2. Kenapa aku harus haid sekarang?
Gadis Mama mungkin merasa gak nyaman saat haid datang dan menganggapnya beban.
Tugas Mama adalah memberi penjelasan bahwa ia seharusnya senang menyambut haid pertamanya. Ini adalah tanda bahwa rahimnya sehat dan sistem reproduksinya sudah mulai aktif. Tanda bahwa ia sudah layak disebut remaja dan bukan lagi anak-anak.
Berikan gambaran-gambaran menyenangkan seperti ia akan bertambah tinggi dan memiliki lekuk tubuh. Haid yang menjadi gerbang menuju masa dewasa.
3. Bagaimana caranya aku tahu kalau sedang haid di bulan depan?
Setelah Mama menjelaskan bahwa haid akan selalu datang setiap bulan, gadis Mama pasti bertanya bagaimana cara mengetahuinya.
Ia yang baru sekali mengalami haid tidak bisa merasakan keluarnya sedikit darah di awal periode. Jelaskan padanya jika bagian kelamin mulai terasa lembap atau basah, segera pergi ke kamar mandi untuk mengecek apakah ada darah yang keluar.
4. Berapa lama sih haid ini?
Jelaskan pada Si Gadis bahwa haid normalnya terjadi antara 3-7 hari, dengan volume darah yang keluar berbeda-beda setiap orang. Tapi ada juga yang mengalami haid sampai lebih dari 7 hari, tergantung dengan kondisi hormon dan kesehatan.
Di awal-awal masa haidnya, Mama sebaiknya menanyakan apakah darah yang keluar masih banyak, atau apakah sudah berhenti agar ia tidak merasa bingung dan canggung dalam menghadapinya.
5. Selama nunggu haid berikutnya, aku harus bagaimana?
Mungkin bagi Mama pertanyaan ini menggelikan. Tapi percayalah dulu saat baru mendapat haid pertama kali, hal ini juga pernah terlintas di benak Mama.
Haid menjadi sesuatu yang baru dan menarik perhatian Si Gadis. Mengetahui bulan depan ia akan mendapat haid lagi, mungkin akan membuatnya bertanya-tanya dan berjaga-jaga.
Katakan padanya bahwa ia tak perlu melakukan apa-apa untuk mempersiapkan haid bulan depan.
Ia boleh beraktivitas seperti biasa dan ajarkan untuk lebih merawat organ intimnya. Membasuh sampai benar-benar bersih setelah buang air, lalu mengelapnya dengan tisu sampai kering sebelum kembali memakai celana. Ajarkan cara mengelap yg benar yaitu dengan mengusap vagina dari arah depan ke belakang (anus).
6. Apakah haid bikin aku kesakitan?
Haid sebenarnya tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti jika terjadi secara normal. Sedikit kram perut dan emosi yang menjadi tidak stabil adalah dua dampak umum yang biasa terjadi. Tapi beberapa perempuan mengalami haid yang sampai membuat kesakitan, bahkan sampai lemas dan pingsan. Ini terjadi jika kondisi tubuhnya tidak dalam keadaan baik, ada gangguan hormonal, atau sesuatu yang tidak beres dengan sistem reproduksi.
Jadi Mama jelaskan saja padanya bahwa haid bukanlah suatu hal yang menyakitkan, meskipun menyebabkan darah keluar.
Ceritakan bahwa darah yang keluar itu bersifat kotor dan tidak baik bagi tubuh, makanya haid terjadi setiap bulan seperti sistem pembersih otomatis pada rahim perempuan.
Haid sebenarnya tidak menimbulkan rasa sakit yang berarti jika terjadi secara normal. Sedikit kram perut dan emosi yang menjadi tidak stabil adalah dua dampak umum yang biasa terjadi. Tapi beberapa perempuan mengalami haid yang sampai membuat kesakitan, bahkan sampai lemas dan pingsan. Ini terjadi jika kondisi tubuhnya tidak dalam keadaan baik, ada gangguan hormonal, atau sesuatu yang tidak beres dengan sistem reproduksi.
Jadi Mama jelaskan saja padanya bahwa haid bukanlah suatu hal yang menyakitkan, meskipun menyebabkan darah keluar.
Ceritakan bahwa darah yang keluar itu bersifat kotor dan tidak baik bagi tubuh, makanya haid terjadi setiap bulan seperti sistem pembersih otomatis pada rahim perempuan.
7. Kalau orang lain tahu aku lagi haid bagaimana?
Hampir semua anak perempuan yang baru pertama mengalami haid akan merasa malu. Ia takut orang lain mengetahuinya dan menjadikan bahan olokan. Atau barangkali ia takut menghadapi pertanyaan orang tentang haid pertamanya.
Katakan pada anak mama bahwa ia tidak perlu malu. Ia juga bebas untuk menceritakan atau menyembunyikan haid pertamanya dari orang sekitar. Karena kadang ada anak yang begitu excited, lalu menceritakan pada teman-teman dekatnya di sekolah bahwa ia sudah mengalami haid.
8. Apa yang gak boleh aku lakukan waktu haid?
Dulu saat baru pertama kali haid, pernahkah Mama berpikir bahwa tidak boleh kencing atau mandi agar tidak menyentuh area kelamin? Mungkin sekarang cerita itu menjadi lucu. Tapi pada gadis kecil Mama, pikiran-pikiran itu sedang menghantuinya.
Jelaskan padanya bahwa haid tidak merubah aktivitas harian. Ia tetap harus mandi, bersekolah, makan, dan tentu saja tidak perlu menahan kencing.
Di setiap ajaran agama juga dijelaskan bagaimana aturan untuk perempuan yang sedang haid. Ada larangan masuk tempat ibadah, gugurnya kewajiban beribadah, dan lain-lain. Nah, aturan dalam ajaran agama ini yang perlu Mama terangkan pada Si Kecil.
Sudah siap ya sekarang, Ma?
0 Response to "Ini 8 Pertanyaan yang Harus Mama Jawab Mengenai Haid Pertama"
Post a Comment