Darurat Pornografi pada Anak, Berikut Cara Mencegahnya!
Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, maka tak heran jika kini internet sudah melekat pada kehidupan anak-anak.
Kehadiran internet memang memiliki sisi positif, seperti mengasah motorik dan kreatifitasnya. Namun, tidak semuanya positif!
Hal negatif pun juga bisa ia dapatkan hanya melalui akses internet. Salah satunya adalah paparan pornografi yang tersebar bebas dan luas di dunia maya.
Dengan kemudahannya untuk di akses, maka tidak menutup kemungkinan jika anak mama turut menonton film porno di smartphone-nya. Hal tersebut juga dapat di dukung oleh pengaruh dari teman sepergaulannya di sekolah.
Maka dari itu, jika bukan keluarga, maka siapa lagi yang akan mencegah anak dari pengaruh menonton pornografi?
Bukan hanya otak yang akan dirusak oleh film yang satu ini, namun juga mental Si Anak. Lalu, bagaimana cara mencegah hal tersebut agar tidak terjadi?
Tidak perlu gundah, kali ini Popmama.com akan memberikan 7 strategi pencegahan agar anak tidak menonton dan terpapar negatifnya pornografi.
Simak dengan teliti daftar berikut ini ya, Ma!
1. Terapkan aturan keluarga sedini mungkin
Setiap keluarga pastinya memiliki aturan masing-masing agar dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Contoh kecil misalnya seperti aturan jam main anak, aturan yang harus ia lakukan, serta aturan tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan.
Nah, dengan menerapkan aturan keluarga sejak dini, maka tidak menutup kemungkinan bahwa Mama juga dapat membuat aturan pada mereka untuk tidak menonton jenis film yang mengandung unsur pornografi.
Jika ia tidak sengaja melihat adegan yang menjurus ke arah pornografi di televisi atau dimanapun, maka ajarkan pada mereka untuk menutup mata, karena mereka belum cukup umur untuk melihat hal tersebut.
Namun perlu diingat, jangan hanya melarangnya saja, Mama juga perlu menjelaskan padanya mengapa mereka harus mematuhi aturan-aturan tersebut agar ia dapat menerima apa yang Mama perintahkan dengan sepenuh hati.
Tanpa penjelasan yang akurat, maka justru ia akan lebih penasaran akan hal tersebut. Tidak menutup kemungkinan pula jika nantinya ia akan menoton pornografi secara sembunyi-sembunyi tanpa sepengetahuan Mama.
2. Sokong dengan agama
Tidak cukup hanya dengan aturan keluarga saja, aturan agama juga perlu Mama jelaskan pada anak, karena aturan agama merupakan aturan terkuat yang pernah dibuat di muka bumi ini.
Maka dari itu, untuk mencegah pornografi pada anak, ada baiknya jika Mama juga turut memberikan pengertian pada mereka atas dasar agama yang dipercayai.
Setiap agama pun pasti melarang hal negatif layaknya tontonan yang tidak mendidik dan berbahaya bagi mental dan otak seorang anak, seperti pornografi.
Agar semakin meyakinkannya, Mama dapat menunjukan padanya ayat-ayat yang mengandung larangan akan hal tersebut.
Tidak lupa juga untuk terus mengingatkanya akan bahaya pornografi.
3. Berikan edukasi seks sejak dini jika perlu
Kebanyakan masyarakat Indonesia memang agak tabu mengenai hal yang satu ini. Namun kenyataanya, pendidikan seksual sejak dini sangat diperlukan untuk anak.
Tidak harus dijelaskan selengkap mungkin, Mama hanya perlu menjelaskan basic-nya saja seperti menjelaskan anggota tubuh yang tidak boleh disentuh oleh orang lain serta menjelaskan beberapa anggota tubuh yang perlu ditutup dan dijaga agar tidak terlihat oleh orang lain.
Dengan melakukan hal tersebut, berarti Mama sudah mulai mengenalkannya secara perlahan mengenai edukasi seks. Dengan begitu, Mama dapat dengan mudah masuk ke topik pembicaraan utama yaitu bahayanya menonton pornografi bagi perkembangan mereka.
4. Batasi penggunaan internet pada anak
Sumbu utama dari permasalahan pornografi di dunia adalah akses internet yang sangat mudah untuk masuk ke dalam situs tersebut.
Maka dari itu, sebagai orangtua ada baiknya jika Mama membatasi penggunaan internet pada mereka. Biasakan untuk menggunakan gadget sebagai alat komunikasi dan bersosialiasai, bukanlah hal-hal negatif semacam itu.
Selain membatasi penggunaan internet, Mama juga harus menyaring situs-situs yang tidak layak untuk diakses oleh anak sehingga saat ia sedang menonton YouTube, tidak ada rekomendasi video yang berbau pornografi di dalamnya.
5. Isi hari-harinya dengan kegiatan positif
Salah satu hal yang dapat menyebabkan anak menonton pornografi adalah lengangnya kegiatan yang ia jalani.
Dengan waktu lengang yang ia miliki, maka bukan tidak mungkin jika hasrat penasarannya tidak dapat dibendung lagi sehingga ia mengakses video-video pornografi melalui internet secara diam-diam.
Maka dari itu, untuk mengatasinya, Mama perlu memberikannya kegiatan-kegiatan positif, seperti les ataupun mengikuti organisasi di dalam maupun di luar sekolah.
Dengan begitu, maka kesibukannya pun sudah dipenuhi dengan hal-hal positif, sehingga tidak ada lagi rasa penasaran akan pornografi.
6. Tanamkan bahaya pornografi bagi otak dan metalnya
Pengertian dari orangtua merupakan pilihan terbaik yang dapat Mama dan Papa lakukan. Maka dari itu, menanamkan bahaya pornografi sejak dini perlu dilakukan sebelum ia terpapar lebih dulu oleh lingkungan di sekitarnya.
Jika anak lebih dekat dengan Mama, maka akan lebih baik jika Mama yang menjelaskannya. Namun jika ia lebih dekat dengan Papa, maka bukan tidak mungkin pula jika Papa yang memberikan pengertian padanya.
Tujuan utamanya tetaplah harus sampai pada anak, yaitu tidak menonton apapun jenis pornografi.
7. Berikan kepercayaan, jangan selalu mencurigainya
Jika Mama dan Papa sudah melakukan semua hal diatas, maka berikanlah kepercayaan pada mereka. Jangan terlalu mencurigainya ya!
Mencurigainya terlalu berlebihan seperti selalu mengecek gadgetnya justru akan membuat anak menjadi tidak nyaman dan akan semakin berbohong.
Berikanlah kepercayaan pada mereka. Kalaupun ia berbohong, maka cepat atau lambat Mama akan mengetahui gerak-geriknya.
Nah, itulah ketujuh cara mencegah pornografi pada anak usia dini. Meskipun seakan tidak mungkin, namun kenyataanya saat ini sudah ada banyak anak usia muda yang terpapar akan dampak negatif pornografi.
Stay aware, Ma!
0 Response to "Darurat Pornografi pada Anak, Berikut Cara Mencegahnya!"
Post a Comment