Bagaimana Cara Mendiskusikan Perceraian yang Mama Hadapi Kepada Anak
?
Dalam membangun kehidupan berkeluarga, Mama tentu mengharapkan segala yang terbaik di mana keutuhan keluarga dapat terus dipertahankan. Namun, segala hal pada akhirnya bisa menjadi alasan yang tepat untuk memutuskan perceraian.
Tentu, anak mama tercinta yang masih berusia dini akan menjadi sosok yang butuh diberikan pemahaman yang membuatnya jauh dari kemungkinan negatif pada kondisi psikologi dan mentalnya.
Dalam rangka itu, kamu menyediakan jawaban dari Bagaimana cara mendiskusikan perceraian yang Mama hadapi kepada anak? sebagaimana dilansir dari laman verywellfamily.com yang telah di-review oleh seorang pakar anak dari Amerika Serikat bernama Joel Forman, MD.
1. Mulailah dengan Papa
Sebagai orang dewasa, kita tentu memahami bahwa perceraian sebenarnya merupakan permasalahan antara Mama dan Papa saja. Akan tetapi, kehadiran anak mama tercinta tentulah pada akhirnya melibatkan dirinya untuk ikut mengerti dan memahami kondisi yang ada.
Namun, sebelum Mama mulai mendiskusikan mengenai perceraian yang Mama hadapi kepada anak mama, Mama dianjurkan untuk memulai segala sesuatu dengan Papa. Dengan kata lain, rendahkanlah hati Mama untuk memprioritaskan Si Anak dan perasaannya.
Tentu, hal tersebut dapat terjaga apabila perceraian tidak menghasilkan kondisi yang intense. Untuk itu, lakukanlah perencanaan mengenai waktu keluarga, bagaimana berdiskusi dengan anak mama baik bersama atau sendiri-sendiri dan hal lain semacamnya.
2. Ketahui kapan dan di mana Mama berdiskusi dengan anak
Mama dan Papa telah bertemu dengan mendiskusikan rentetan perencanaan yang fokusnya mengenai proses tumbuh kembang anak mama yang akan melalui keadaan di mana kondisi keluarga tidak dapat lagi dipertahankan keutuhannya.
Sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengetahui kapan dan di mana Mama berdiskusi dengan Si Anak. Dalam rangka ini, Mama sebaiknya memerhatikan emosi anak mama apakah keadaannya dalam kondisi bisa diajak berdiskusi atau tidak.
Sebagai rekomendasi seorang pakar anak sekaligus psychotherapist dari Amerika Serikat bernama Amy Morin, LCSW, menyarankan supaya Mama memilih waktu weekend di mana Si Anak sedang dalam keadaan santai dan gembira dan lakukanlah di rumah ketimbang tempat umum.
3. Topik diskusi yang sebaiknya diangkat
Sebagaimana tujuan Mama untuk membuat Si Anak memahami mengenai perceraian yang tengah Mama dan Papa hadapi, tentu saja topik yang diangkat berputar pada hal-hal terkait permasalahan tersebut.
Akan tetapi, para psychotherapist berpendapat bahwa Mama harus tetap mengetahui bahan-bahan diskusi yang sebaiknya diangkat secara spesifik. Dalam perihal ini, Mama ditekankan untuk memberi penjelasan tanpa menyalahkan pihak Papa atau orang lain.
Berikanlah pesan bahwa Mama dan Papa hanya serta-merta tidak dapat tinggal di rumah yang sama seperti selama ini. Namun, biarkan Si Anak mengerti bahwa hal tersebut tidak membuat Mama dan Papa tidak mencintai satu sama lain dan sama-sama mencintai Si Anak.
4. Memberikan kepastian mengenai ketidakpastian
Ketika Mama memulai diskusi mengenai perceraian yang tengah dihadapi, anak mama tercinta pastilah akan merasakan sedikit kebingungan, keheranan, dan perasaan lain semacamnya yang menggambarkan ketidakpastian mengenai beberapa hal yang ditangkapnya.
Seperti, aku harus tinggal dengan siapa, dong?atau seberapa sering aku harus berpindah dari tempat Papa ke tempat Mama? Dalam menjawab ketidakpastian yang mungkin masih dalam proses perencanaan bersama Papa, Mama disarankan memberi satu kepastian.
Hal itu adalah kepastikan bahwa Maam dan Papa sedang berupaya keras untuk mencari solusi terkait hal itu. Supaya anak mama merasa lega, berikanlah satu janji bahwa Mama akan segera menginformasikannya setelah semuanya selesai direncanakan bersama Papa.
5. Berikan rasa nyaman pada perasaan Si Anak
Di usianya yang masih dini, anak mama masih berkemungkinan besar untuk memahami segala sesuatu sebagai hal yang tidak membebaninya. Akan tetapi, perubahan hidup dalam keluarga yang dapat dibayangkannya sekejab akan tetap membuat Si Anak sedih.
Atas dasar itu, ketika Mama berupaya dalam sebuah diskusi untuk membuatnya mengerti mengenai perceraian yang tengah Mama hadapi bersama Papa, Mama sangat ditekankan untuk memberikan comfort yang menenangkan pikiran dan perasaannya meskipun Si Anak tidak mengekspresikannya.
Seperti, peluklah anak mama tercinta dan katakana, Jangan khawatir karena semuanya akan baik-baik saja, kita semua tetap satu keluarga yang mencintai satu sama lain, dan hal-hal lainnya yang membuat anak mama merasa baik.
6. Bekerja sama dengan pihak sekolah
Di usianya di mana anak mama sudah masuk sekolah, Mama tentu harus mempertimbangkan perencanaan dan keputusan untuk bekerja sama dengan pihak sekolah supaya Si Anak dapat menjalani proses tumbuh kembangnya dengan positif.
Hal ini dapat dilakukan dengan bagaimana Mama sebaiknya melakukan pendekatan pada guru atau wali kelas Si Anak kemudian jelaskanlah segalanya secara terperinci sebagai landasan supaya Sang Guru dan sekolah memberi perhatian khusus terkait perceraian keluarga.
7. Hadirkan waktu kumpul keluarga senantiasa
Di atas segalanya, diskusi tentulah membutuhkan bukti secara nyata yang di mana Mama sebaiknya memastikan bahwa tidak tinggal bersama tetap menghadirkan waktu kebersamaan dengan Papa dan Mama untuk Si Anak.
Hal ini dapat diupayakan dengan pembagian waktu Si Anak bersama Mama dan Papa secara terpisah dan juga bersama apabila memungkinkan. Juga, Mama dianjurkan untuk menghadirkan waktu kumpul keluarga besar supaya anak mama merasa baik-baik saja.
Sekarang, Mama telah mengetahui hal-hal apa saja yang sebaiknya dilakukan untuk membuat anak mama tercinta bisa melalui kondisi keluarga yang di mana Mama dan Papa harus menghadapi perceraian.
Theres always a solution for every problem. Jangan khawatir dan tetap bahagia bersama keluarga ya, Ma!
0 Response to "Bagaimana Cara Mendiskusikan Perceraian yang Mama Hadapi Kepada Anak"
Post a Comment