Tips Berkomunikasi Efektif Dengan Anak Laki-laki dan Perempuan




Banyak orangtua yang tidak mengetahui bahwa sebenarnya berkomunikasi dengan anak perempuan dan laki-laki ternyata membutuhkan trik yang berbeda. Agar pesan yang disampaikan dapat diterima dan dipahami dengan baik, orangtua wajib mengetahui bagaimana cara berkomunikasi dengan anak laki-laki dan dengan perempuan. Pasalnya, perbedaan jenis kelamin tidak hanya sebatas pada penampilan fisiknya, namun juga karakteristik masing-masing dalam berkomunikasi. 


Perbedaan ini dipengaruhi oleh struktur otak keduanya. Penelitian membuktikan bahwa otak laki-laki dan perempuan bekerja dengan cara berbeda.


Perbedaan otak perempuan dan laki-laki


Sebuah penelitan tahun 1995 dari Yale University menemukan bahwa laki-laki lebih menggunakan otak kanannya untuk berbicara, sementara perempuan menggunakan kedua sisinya yaitu bagian kiri dan kanan. Temuan ini didapat setelah menguji sekelompok partisipan untuk menetapkan bagian otak yang mana digunakan untuk menyusun kata-kata. Setelahnya, peneliti memindai otak mereka dengan scan MRI untuk mendeteksi perubahan dalam aliran darah ke bagian-bagian otak tertentu.


Struktur otak perempuan


Otak terbagi menjadi bagian kanan dan kiri. Kedua sisi otak ini dihubungkan oleh seikat serat saraf yang disebut corpus callosum. Corpus callosum memungkinkan kedua belahan otak berkomunikasi dan bertukar informasi. Roger Groski, ahli neurologi dari University of California, Los Angeles (UCLA) menegaskan bahwa otak perempuan memiliki corpus callosum yang lebih tebal dibandingkan laki-laki. Itu sebabnya, jumlah sambungan saraf antara otak kiri dan kanan milik perempuan juga 30% lebih banyak daripada otak laki-laki.


Banyaknya jumlah serabut saraf yang melintang dari sisi kiri ke kanan otak menjadikan perempuan lebih cepat menyimpulkan sesuatu dibanding laki-laki. Namun, ini juga dibarengi oleh ukuran hippocampus yang lebih besar dibanding laki-laki. Hippocampus adalah bagian otak yang menyimpan memori, yang membuat perempuan bisa melihat satu masalah dari berbagai sudut pandang dan mengolah banyak informasi lebih cepat. Otak perempuan didesain untuk dapat menyerap informasi lima kali lebih cepat dibandingkan laki-laki.


Bagian kiri otak berkaitan dengan pemikiran logis dan intuisi. Perempuan juga memiliki lebih banyak porsi gray matter di daerah hippocampusnya. Grey matter memengaruhi kemampuan anak perempuan dalam menyerap kosa kata, membaca, dan menulis yang lebih cepat. Karenanya, seorang perempuan pada umumnya bisa melontarkan hingga 20 ribu kata per hari  sementara laki-laki hanya sekitar 8 ribu kata.


Struktur otak laki-laki


Volume rata-rata otak laki-laki 10 persen lebih besar dibandingkan otak perempuan. Ini yang membuat laki-laki terbukti lebih unggul dalam dalam menyelesaikan tugas visual-spasial daripada perempuan. Salah satu contohnya adalah keterampilan berhitung.


Otak laki-laki memiliki lebih banyak sambungan saraf dari depan ke belakang, yang dapat meningkatkan pemahaman nalar; sehingga membuat mereka lebih waspada dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Ini yang membuat laki-laki pada umumnya lebih sigap untuk mengambil tindakan.


Karena ukuran otak yang lebih besar, laki-laki memiliki kemampuan motorik yang jauh lebih kuat dibandingkan perempuan. Kemampuan ini dapat digunakan untuk kegiatan yang memerlukan koordinasi yang baik antara tangan dan mata, seperti melempar bola atau memalu paku.


anak bersosialisasi


Berkomunikasi dengan anak laki-laki


Berdasarkan penjelasan di atas, struktur otak yang berbeda memengaruhi pada bagaimana cara seorang pria dan wanita berkomunikasi. Oleh karena itu orangtua perlu memahami cara berkomunikasi yang efektif pada anak laki-laki maupun perempuan.


Berikut beberapa tips yang dapat digunakan orangtua dalam berkomunikasi dengan anak laki-laki:


Libatkan diri dengan kegiatan anak


Anak laki-laki kurang menyukai kontak mata. Untuk menyiasati hal ini, Anda bisa memancingnya untuk terbuka atau curhat dengan Anda lewat beragam aktivitas fisik yang ia sukai. Jika Anda ingin anak laki-laki Anda lebih terbuka mengenai masalahnya, Anda harus melibatkan diri dengan kegiatannya, misalnya permainan komputer, melukis, olahraga, dan lainnya. 


Otak laki-laki memang tidak dirancang untuk mengerjakan banyak hal dalam satu waktu. Namun karena ia lebih waspada dengan apa yang terjadi di sekitarnya, maka ia tidak akan keberatan sering menghentikan kegiatannya sejenak untuk menjawab pertanyaan ibunya. Maka, dia akan bisa berbicara terbuka sambil melakukan kegiatan tersebut.


Pancing anak untuk bercerita


Otak laki-laki memiliki kemampuan untuk memisahkan dan menyimpan informasi. Sehingga, biasanya anak laki-laki atau bahkan laki-laki dewasa sekalipun cenderung menyimpan semua masalah sendirian. Oleh karena itu, sebagai orangtua, pancing anak laki-laki Anda untuk bercerita dengan cerita terlebih dahulu. Ceritakan pengalaman Anda sewaktu kecil ketika dilanda masalah dan bagaimana Anda mengatasinya. Anda juga bisa bercerita mengenai pentingnya peran orangtua Anda dalam penyelesaian masalah Anda sewaktu kecil.


Jangan bertele-tele


Sederhanakan kalimat Anda jika berbicara dengan anak laki-laki Anda. Langsung berbicara pada inti masalah dapat memudahkan anak laki-laki Anda mencerna topik pembicaraan dengan lebih baik ketimbang berbicara bertele-tele dan tidak langsung pada intinya.


Biarkan anak laki-laki Anda mengelola emosinya  


Jika anak laki-laki Anda sedang terbawa emosi, biarkan ia sejenak terlarut di dalamnya. Hal ini membantu memberinya pelajaran penting bahwa emosi adalah hal yang normal dan bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti.


Jika anak laki-laki menangis, kesal, atau marah, Anda bisa bertanya Ayah lihat kamu lagi marah, ada apa?. Dalam kondisi ini, Anda tidak perlu menawarkan solusi apapun, cukup hadir dan menanyakan bahwa Anda ingin mendengar apa yang mereka katakan. Jangan biarkan mereka meredam amarahnya sendirian.


tips untuk orang tua dalam menjaga kesehatan anak


Berkomunikasi dengan anak perempuan


Dengarkan apapun yang dibicarakan


Anak perempuan cenderung lebih mudah untuk curhat blak-blakan ketimbang anak laki-laki. Bahkan, jika dipancing sedikit saja biasanya anak perempuan akan menjelaskan panjang lebar mengenai kejadian yang ia alami di sekolah hari ini.


Tugas Anda sebagai orangtua adalah menjadi pendengar yang baik. Jangan memotong atau menyela pembicaraan ketika anak sedang asik berbicara. Tanpa disadari, Anda juga sekaligus mencontohkan untuknya bagaimana menjadi pendengar yang baik.


Jika waktunya Anda yang harus berkomunikasi dengan anak Anda mengenai prestasi, masalah, atau hal penting lainnya, anak akan melakukan hal yang sama karena perempuan cenderung lebih peka pada situasi.


Berbicara dari hati ke hati


Jika Anda kehabisan cara bagaimana menghadapi anak perempuan Anda yang tidak mau mendengarkan, tandanya Anda perlu berbicara dari hati ke hati.


Di otak perempuan, ada lebih banyak koneksi saraf di daerah yang terkait dengan memori dan kognisi sosial. Maka tidak mengherankan jika perempuan cenderung lebih baik dalam mengingat, memahami bagaimana perasaan orang lain alias berempati, dan mengetahui cara merespon yang benar dalam segala situasi sosial.


Itu sebabnya jika Anda selama ini menegur dengan emosi tapi tidak pernah berhasil, lakukan hal sebaliknya. Dekati anak Anda secara perlahan dan ajak bicara dari hati ke hati. Berbicara dari hati ke hati memungkinkan anak untuk memahami apa yang Anda rasakan. Nada bicara yang lembut cenderung membuat anak melunak. Biar bagaimanapun, otak anak dirancang sedemikian rupa untuk lebih mudah menerima kelembutan dibanding kekerasan.


Tatap mata anak perempuan Anda ketika berbicara


Penelitian menunjukkan bahwa dalam percakapan tatap muka, tanda-tanda non lisan mempengaruhi 60-80 persen dampak pesan tersebut. Sementara suara dan kata-kata hanya berpengaruh sekitar 20-30 persen saja. Indra penglihatan seorang perempuan mampu menganalisis informasi tersebut dan kemampuan otaknya dengan cepat menggabungkan dan mengolah informasi lisan, visual, dan tanda-tanda lainnya. Oleh karena itu, jika Anda ingin berkomunikasi dengan anak perempuan Anda, tataplah matanya.


Berikan sentuhan


Perempuan adalah makhluk perasa. Sentuhan pun menjadi cara ampuh untuk menenangkan anak perempuan yang sedang dalam masalah atau dilanda kesedihan. Berikan sentuhan lembut sebelum Anda mengajaknya berbicara. Bahkan penelitian menyebutkan untuk membesarkan anak-anak yang bermental sehat, peluklah mereka sesering mungkin.


0 Response to "Tips Berkomunikasi Efektif Dengan Anak Laki-laki dan Perempuan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...