Tips Mengoptimalkan Perkembangan Otak Anak di Masa Emas




Jika ditanya, kapan sih masa emas anak, mungkin sebagian besar dari Anda akan menjawab sampai anak berusia 5 tahun. Apa iya benar?


Di awal-awal kehidupannya, memang anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan pesat, tidak terkecuali perkembangan otaknya. Pada tahun-tahun awal kehidupan, anak dengan cepat dapat belajar serta mengeksplor lingkungan sekitarnya. Sehingga, anak lebih mudah untuk meniru kebiasaan orang-orang di sekitarnya. Pada masa-masa inilah otak anak masih berkembang, sehingga rangsangan untuk meningkatkan fungsi otak anak sangat diperlukan. Tapi, benar nggak sih hanya sampai usia anak 5 tahun?


Sebenarnya sampai usia berapa otak anak berkembang?


Seperti yang sudah kita ketahui, periode awal perkembangan manusia dapat mempengaruhi kehidupan pada tahap berikutnya. Perkembangan yang buruk pada usia ini dapat mempengaruhi kesehatan, baik fisik dan mentalnya.


Di masa awal kehidupan manusia, perkembangan fungsi otak terjadi dengan sangat cepat. Perkembangan otak anak sudah mulai pada saat anak masih dalam kandungan dan berlanjut sampai anak lahir. Walaupun pembentukan sel otak hampir selesai sebelum lahir, namun pematangan otak, jalur saraf penting, dan koneksi secara progresif dikembangkan setelah anak lahir pada usia dini.


Bayi yang baru lahir memiliki sekitar 100 miliar sel otak. Otak mencapai setengah dari berat matangnya sekitar usia 6 bulan dan mencapai 90% dari berat akhirnya pada usia 8 tahun. Jadi, otak anak ternyata masih berkembang sampai anak berusia 8 tahun.


Waktu anak lahir sampai berusia 8 tahun adalah periode kritis dalam perkembangan berbagai keterampilan motorik, kognitif, emosional, dan pertumbuhan fisik pada anak. Periode anak usia dini merupakan periode perkembangan di mana lingkungan sangat berpengaruh dalam menentukan perkembangan dan pertumbuhan otak dan sistem saraf pusat. Lingkungan tidak hanya mempengaruhi jumlah sel otak dan jumlah koneksinya tetapi juga cara koneksi tersambung. Oleh karena itu, dukungan dari lingkungan pada masa ini harus sangat diperhatikan. Lingkungan sekitar yang dirasakan oleh indera anak dapat memberikan pengalaman yang mempengaruhi perkembangan otak anak, mencakup suara, sentuhan, penglihatan, penciuman, makanan, pikiran, obat, cedera, penyakit, dan faktor lainnya.


Bukti ilmiah menunjukkan bahwa jika otak tidak menerima rangsangan yang tepat selama periode kritis ini, akan sangat sulit untuk otak menyambungkan kembali dirinya di lain waktu. Ketidakcukupan gizi sebelum lahir dan pada tahun-tahun pertama kehidupan dapat sangat mengganggu perkembangan otak dan menyebabkan gangguan neurologis dan perilaku, seperti ketidakmampuan belajar dan keterbelakangan mental.


Tekanan pada masa awal kehidupan anak juga dapat mempengaruhi fungsi otak dan pembelajaran anak. Penelitian menunjukkan bahwa anak yang mengalami tingkat stres tinggi pada tahun-tahun awal kehidupan mereka, berisiko lebih besar untuk mengalami kesulitan dalam perkembangan kognitif, perilaku, dan emosi di kehidupan selanjutnya.


Jadi, kesimpulannya adalah lingkungan dan gizi yang baik pada awal kehidupan anak sampai anak berusia 8 tahun sangat diperlukan untuk mengoptimalkan perkembangan otak anak. Orangtua dapat memberikan rangsangan pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan fungsi otak pada masa ini, tetapi jangan sampai membuat anak merasa tertekan.


Bagaimana perkembangan anak sampai usia 8 tahun?


Semenjak lahir ke dunia, anak menggunakan semua indera mereka untuk merasakan lingkungan dan mereka juga mulai mengembangkan rasa sebab-akibat yang didapatkan dari bagaimana cara orangtua mengasuh. Anak usia dini mengalami masa pertumbuhan yang luar biasa di semua bidang.


Sampai anak berusia 3 tahun, secara fisik, tinggi anak bertambah dua kali lipat dan berat badan anak bertambah empat kali lipat. Dari segi keterampilan motorik, anak usia 3 tahun sudah menguasai banyak keterampilan, seperti duduk, berjalan, menggunakan toilet, makan sendiri, menulis, dan koordinasi tangan-mata yang dapat dilihat dari kemampuannya dalam melempar dan menangkap bola. Dari segi keterampilan kognitif yang dapat dilihat dari kemampuan bahasa, anak sudah mempunyai sebanyak 300-1000 kosakata dan sudah mampu untuk menggunakan bahasa.


Antara usia 3-5 tahun, perkembangan anak terus berlanjut dan anak mulai mengembangkan keterampilan motoriknya. Pada usia 5 tahun, anak sudah pandai menggunakan pensil, krayon, dan gunting. Perkembangan motorik kasar dapat ditunjukkan dengan kemampuan berdiri dan keseimbangan dengan satu kaki. Kemampuan bahasa anak usia 5 tahun ditunjukkan dengan lebih banyak memiliki kosakata, sekitar 1500 kata. Mereka sudah mampu untuk berbicara sebanyak 5-7 kalimat dan bisa bercerita. Pada usia 3-5 tahun, anak juga sedang mengembangkan keterampilan sosioemosional, seperti membentuk hubungan pertemanan, mengenal jenis kelamin, dan pengembangan rasa benar-salah.


Pertumbuhan fisik melambat antara usia 5-8 tahun, sedangkan proporsi tubuh dan keterampilan motorik menjadi lebih halus. Pada usia 8 tahun, anak sudah mampu menunjukkan beberapa pemahaman konsep dasar yang jelas, seperti waktu dan uang. Anak usia ini sudah mampu mengerti hal yang jelas, tetapi masih sulit untuk memahami hal yang abstrak.


Jadi, sebaiknya orangtua membantu anaknya dalam mengembangkan keterampilan motorik, kognitif, dan emosional pada periode kritis ini. Pengembangan berbagai keterampilan pada masa-masa awal kehidupan anak dapat membantu anak mempersiapkan diri untuk memasuki dunia sekolah. Oleh karena itu, pendidikan anak usia dini sangat penting karena pada masa ini otak anak memerlukan banyak rangsangan agar perkembangannya optimal.


BACA JUGA



  • Baguskah Komputer untuk Perkembangan Anak?

  • Membesarkan Anak di Bawah Asuhan Gadget, Apa Dampaknya?

  • Tips Melatih Anak Agar Tidak Ngompol di Sekolah






0 Response to "Tips Mengoptimalkan Perkembangan Otak Anak di Masa Emas"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...