Mengatasi Sariawan Pada Bayi yang Masih Menyusui




Semua orang dapat mengalami sariawan, tidak terkecuali pada bayi. Ya, dalam tubuh setiap orang terdapat jamur candida albicans. Ini merupakan jenis jamur yang normal terdapat dalam sistem pencernaan semua orang. Namun, jamur ini dapat tumbuh dan menyebar ke bagian lain dalam tubuh dalam jumlah banyak sehingga dapat menyebabkan infeksi jamur atau sariawan. Lalu, bagaimana bayi yang sariawan dapat menyusu?


Apakah yang menyebabkan sariawan pada bayi?


Sariawan dapat tumbuh di mulut pada bayi yang menyusu. Sariawan tumbuh dengan baik di tempat yang hangat, lembab, dan manis, seperti kondisi mulut bayi Anda selama menyusu. Dari mulut bayi Anda, kemudian jamur yang menyebabkan sariawan dapat menyebar ke puting susu Anda. Jadi, sariawan pada mulut bayi Anda dapat berpindah ke puting Anda, dan begitu juga sebaliknya dari puting Anda ke mulut bayi Anda.


BACA JUGA: 9 Cara Memanfaatkan Minyak Kelapa untuk Bayi


Sariawan di mulut merupakan masalah umum pada bayi. Ini bisa memengaruhi sekitar 1 dari 20 bayi baru lahir dan 1 dari 7 bayi usia 4 minggu. Bayi dapat dengan mudah mengalami sariawan karena sistem kekebalan tubuh bayi belum sepenuhnya berkembang sehingga kurang mampu melawan infeksi. Selain itu, sariawan pada mulut bayi juga dapat terjadi jika bayi Anda atau Anda sendiri baru saja diobati dengan antibiotik. Antibiotik dapat mengurangi tingkat bakteri baik yang ada dalam mulut bayi atau tubuh Anda, sehingga hal ini memungkinkan jumlah jamur meningkat pada mulut bayi atau tubuh Anda. Bayi atau Anda bisa menjadi lebih rentan terhadap infeksi jamur.


Sariawan dapat menyebar dengan mudah jika puting Anda sudah lecet atau jika bayi Anda tidak menempel dengan baik. Jika sudah terjadi sariawan pada mulut bayi atau pada puting Anda, sebaiknya segera obati agar infeksi jamur tidak menyebar.


Apakah bayi sariawan bisa tetap disusui?


Sariawan pada bayi bukan menjadi hambatan Anda untuk tetap memberikan ASI pada bayi Anda. Bayi Anda harus tetap menyusui walaupun mungkin dapat membuatnya merasa kesakitan dan walaupun hanya bisa dalam waktu singkat. Ibu mungkin membutuhkan kesabaran yang lebih saat menyusui bayi yang sedang sariawan.


Selain itu, yang harus dilakukan adalah tetap menyusui bayi langsung di payudara Anda. Jangan memberikan bayi ASI yang sudah disimpan walaupun disimpan di dalam kulkas karena bisa saja terdapat jamur atau bakteri dalam ASI tersebut. Hal ini dilakukan untuk menghindari infeksi pada bayi.


Apa saja gejala bayi yang sedang sariawan?


Anda mungkin tidak bisa langsung menyadari bahwa bayi Anda sedang sariawan. Namun, Anda bisa melihat gejala-gejala yang ditunjukkan bayi yang sedang sariawan, seperti:



  • Bintik putih atau luka kecil pada lidah, gusi, langit-langit mulut atau bagian dalam pipi

  • Bayi menjadi gelisah saat makan

  • Bayi mungkin juga tidak ingin menyusu pada payudara Anda karena mulutnya sakit

  • Warna bibir menjadi pucat

  • Bayi mengalami ruam popok


Jamur yang menyebabkan sariawan juga dapat melalui sistem pencernaan bayi Anda dan menyebabkan ruam popok. Ruam biasanya sakit dan lembab dengan bintik-bintik merah, serta dapat menyebar ke lipatan kulit bayi.


Jika bayi menunjukkan gejala seperti di atas, sebaiknya segera bawa bayi ke dokter sebagai upaya untuk menyembuhkan sariawan pada bayi Anda. Terus susui bayi Anda dan jaga kebersihan semua peralatan yang kontak dengan mulut bayi Anda sehingga infeksi jamur yang menyebabkan sariawan tidak menyebar.


BACA JUGA: Mengatasi Puting Susu Lecet Pada Ibu Menyusui


Bagaimana mengobati sariawan pada bayi yang menyusu?


Walaupun bayi Anda sedang sariawan, namun Anda tetap perlu memberikan ASI pada bayi Anda. Bayi Anda mungkin enggan untuk menyusui karena rasa sakit pada mulutnya, frekuensi menyusu bayi Anda mungkin menjadi lebih sedikit, tapi bayi Anda tetap membutuhkan ASI sebagai makanan utamanya.


Untuk itu, jika bayi Anda mengalami sariawan, sebaiknya segera diobati. Sariawan pada bayi biasanya dapat diobati dengan gel atau cairan antijamur. Ini aman dipakai oleh bayi Anda. Selain itu, jangan lupa untuk mencuci tangan Anda setelah mengobati bayi Anda.


Beberapa obat antijamur yang biasanya dipakai untuk mengobati sariawan pada bayi adalah:


Miconazole


Miconazole tersedia dalam bentuk gel. Cara menggunakannya adalah dengan mengoleskan gel tersebut pada daerah yang mengalami sariawan pada mulut bayi. Oleskan gel tersebut dengan jari Anda secara perlahan. Jangan lupa untuk mencuci tangan Anda terlebih dahulu sebelum mengoleskan gel pada mulut bayi.


Nistatin


Nistatin tersedia dalam bentuk cairan yang digunakan dengan cara meneteskan cairan tersebut secara langsung ke daerah yang mengalami sariawan dengan pipet. Nistatin biasanya tidak menimbulkan efek samping dan mudah digunakan pada bayi.


Bagaimana cara mencegah sariawan pada bayi?


Sariawan disebabkan oleh infeksi jamur. Oleh karena itu, Anda perlu mencegah penyebaran infeksi jamur jika ingin mencegah sariawan. Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah sariawan pada bayi adalah:



  • Cuci bersih mainan bayi, botol, dot, dan pompa payudara agar semua peralatan tersebut terjamin kebersihannya. Anda perlu mencucinya dengan sabun dan air hangat.

  • Cuci tangan Anda setelah Anda menggantikan popok bayi untuk membantu mencegah penyebaran infeksi jamur yang bisa melalui sistem pencernaan bayi.

  • Cuci tangan Anda sebelum menyusui bayi.

  • Gunakan handuk khusus untuk bayi, terpisah dari handuk untuk anggota keluarga lainnya.

  • Cuci pakaian bayi Anda dengan air hangat (dengan suhu 60 C) untuk membunuh jamur dan keringkan pakaian bayi di bawah sinar matahari.

  • Jika payudara Anda mulai lecet, sebaiknya segera diobati sehingga payudara Anda tidak mengalami infeksi.

  • Jaga payudara Anda agar tetap kering sebelum maupun setelah Anda menyusui bayi Anda.


BACA JUGA: 8 Alasan Bayi Menarik Puting Ibu Saat Menyusu






0 Response to "Mengatasi Sariawan Pada Bayi yang Masih Menyusui"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...