Mengenal Kolostrum, Tetes ASI Pertama yang Penting Bagi Bayi




Kolostrum adalah cairan berwarna kekuningan yang keluar pertama kali sebelum ASI. Di minggu-minggu terakhir kehamilan hingga waktunya melahirkan, kolostrum sudah diproduksi oleh tubuh ibu. WHO merekomendasikan pemberian kolostrum sebagai makanan pertama bagi bayi yang baru lahir karena komposisinya yang ideal. Kolostrum tidak hanya memenuhi kebutuhan gizi bayi yang baru lahir, tetapi juga melindungi bayi karena bersifat mengaktivasi sistem imun.


Fungsi kolostrum bagi kesehatan bayi



  • Membantu menguatkan sistem imun bayi yang baru lahir.

  • Membentuk lapisan pada perut bayi yang dapat mencegah menempelnya patogen penyebab penyakit seperti bakteri dan virus.

  • Bersifat laksatif, membantu pencernaan bayi untuk mengeluarkan meconium (feses pertama yang berwarna gelap)

  • Membantu mencegah sakit kuning pada bayi dengan cara mengeluarkan zat-zat sisa berbahaya dari tubuh bayi.

  • Memberikan zat gizi yang cukup dan dibutuhkan oleh bayi untuk perkembangan dan pertumbuhan otak, mata, dan jantung bayi.

  • Memiliki kandungan protein yang tinggi dan berkualitas, rendah gula, kaya akan lemak baik dan vitamin.

  • Jumlah kandungan zat gizi nya pas dan sesuai untuk bayi sehingga mudah dicerna oleh perut bayi yang baru lahir.


Apa saja kandungan yang terdapat dalam kolostrum?


Kolostrum mengandung kadar protein yang tinggi, vitamin larut lemak, mineral, antioksidan, dan immunoglobulin. Imunoglobulin adalah antibodi yang didapat bayi dari ibu dan memberikan imunitas pasif pada bayi. Imunitas pasif ini dapat melindungi bayi dari bahaya penyakit yang disebabkan oleh bakteri maupun virus. Kolostrum juga secara natural bersifat laksatif sehingga membantu melancarkan pencernaan bayi.


Salah satu jenis immunoglobulin yang banyak terdapat dalam kolostrum adalah immunoglobulin A. Jenis immunoglobulin A yang terdapat pada kolostrum disebut sekretori IgA (S-IgA) karena memiliki protein yang bersifat melindungi senyawa immunoglobulin tersebut dari enzim-enzim pencernaan. Immunoglobulin A berperan untuk memberikan kekebalan atau imunitas pasif maupun aktif pada bayi yang baru lahir.  Fungsi spesifik dari immunoglobulin A adalah melindungi permukaan mukosa dan mencegah patogen-patogen dari luar (seperti bakteri dan virus) untuk menempel pada permukaan mukosa tersebut.


Immunoglobulin A bekerja pada sistem pencernaan terutama untuk melindungi bayi dari infeksi gastrointestinal. Itu mengapa molekul immunoglobulin A memiliki pertahanan khusus terhadap enzim-enzim pencernaan, agar bisa bekerja dalam mukosa saluran pencernaan. Selain itu sekretori IgA bersama dengan immunoglobulin M dapat melindungi bayi dari GI autoantigen yang dapat menyebabkan penyakit autoimun. Mereka yang mengalami defisiensi immunoglobulin A berisiko menderita penyakit yang berhubungan dengan pencernaan dan autoimun seperti misalnya coeliac disease serta infeksi dan inflamasi pada organ pencernaan.


Bagaimana jika bayi tidak bisa langsung menerima kolostrum setelah lahir?


Meskipun idealnya bayi diberi kolostrum langsung atau beberapa jam segera setelah lahir, tetapi ada beberapa keadaan yang mengharuskan ibu atau bayi menerima perawatan setelah proses kelahiran sehingga menyebabkan bayi tidak dapat langsung menerima kolostrum atau ASI. Atau ada juga kondisi medis tertentu yang menyebabkan ibu tidak bisa segera langsung menyusui bayinya. Hal ini dapat disiasati dengan pemerahan sebelum melahirkan.


Pemerahan kolostrum sebelum melahirkan dapat dilakukan kira-kira pada minggu-minggu terakhir kehamilan atau di atas minggu ke-32.


Kondisi apa saja yang memerlukan pemerahan kolostrum sebelum melahirkan?


Beberapa keadaan di mana ibu mungkin perlu memerah kolostrum sebelum kelahiran untuk menunjang kebutuhan asupan bayi yaitu:



  • Jika ibu menderita diabetes selama proses kehamilan, karena bayi yang lahir dari ibu dengan diabetes cenderung memiliki risiko menderita kadar gula darah rendah (hipoglikemia) pada 24 jam setelah kelahiran. Bayi membutuhkan kolostrum dengan segera untuk menjaga kadar gula darah.

  • Jika ibu menderita hypoplasia payudara (suatu keadaan yang menyebabkan pertumbuhan payudara menjadi terbatas) atau jika ibu sebelumnya pernah menjalankan operasi di area payudara.

  • Jika bayi menderita kelainan pada mulut dan sudah terdeteksi semenjak kehamilan. Bayi mungkin akan sulit untuk langsung mengisap dari puting ibu sehingga lebih mudah untuk memberikan kolostrum hasil perahan.

  • Jika bayi mengalami kelainan kongenital seperti misalnya Down syndrome atau komplikasi jantung.

  • Jika bayi dilahirkan melalui operasi caesar atau lahir prematur. Meskipun dalam proses kelahiran caesar pelaksanaan inisiasi menyusui dini masih mungkin dilakukan, tetapi besar kemungkinannya ibu akan segera dipisahkan dari bayi. Untuk itu akan lebih baik ibu memerah kolostrum terlebih dahulu agar bisa segera diberikan pada bayi.

  • Jika bayi yang lahir kembar, tentu agak sulit untuk langsung menyusui lebih dari satu bayi pada saat yang bersamaan.

  • Jika ada keturunan alergi terhadap protein susu sapi atau diabetes tipe 1, maka Anda mungkin ingin meminimalisir penggunaan susu formula. Sehingga, ada baiknya ibu menyiapkan kolostrum terlebih dahulu sehingga setelah proses kelahiran, bayi bisa segera menerima kolostrum.


Tentu akan lebih baik jika ibu bisa langsung menyusui bayi, tetapi jika keadaan tidak memungkinkan maka pemerahan sebelum kelahiran dapat dilakukan. Konsultasikan terlebih dahulu dengan bidan atau dokter terkait hal ini.


BACA JUGA:



  • Panduan Menyimpan ASI Agar Tetap Awet

  • Kenapa Inisiasi Menyusui Dini Pada Bayi Sangat Penting

  • Mengatasi 10 Masalah Utama yang Sering Dihadapi Oleh Ibu Hamil






0 Response to "Mengenal Kolostrum, Tetes ASI Pertama yang Penting Bagi Bayi"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...