5 Pertanyaan Paling Umum Seputar Metode Kangguru, yang Perlu Ibu Tahu Jawabannya




Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa secara global ada 15 juta bayi yang lahir prematur setiap tahunnya. Sementara itu, Indonesia menempati peringkat kelima sebagai negara dengan jumlah bayi prematur terbanyak di dunia. Jika tak ditangani dengan benar, tumbuh kembang bayi prematur dapat sangat terganggu. Metode kangguru hadir sebagai metode perawatan bayi prematur dan BBLR. Metode kangguru juga mempunyai banyak manfaat bagi ibu dan bayi.


Berikut semua yang perlu Anda tahu seputar metode kangguru.


Apa itu metode kangguru?


Perawatan metode kangguru (PMK) pertama kali diperkenalkan oleh Rey dan Martinez di Bogota, Columbia pada tahun 1979. Metode ini mengadaptasi perilaku hewan kangguru untuk merawat bayinya yang baru lahir. Bayi kangguru lahir sangat prematur dan kemudian akan disimpan dalam kantung perut ibu kangguru untuk mencegahnya mengalami kedinginan, sekaligus untuk mendapatkan susu dari ibunya.


Perilaku kangguru ini kemudian menjadi dasar metode kangguru, muncul sebagai alternatif perawatan bayi dengan BBLR dan terbatasnya fasilitas inkubator bagi bayi prematur. Di sisi lain, satu hal yang menjadi kekurangan perawatan dalam inkubator adalah minimnya waktu kontak kulit antara ibu dan bayinya.


Dengan diciptakannya metode PMK, bayi prematur akan menghabiskan lebih banyak berdekapan dengan ibu sebagai alternatif sumber kehangatan daripada di dalam tabung inkubator. Metode ini kemudian juga sekaligus memberikan waktu bagi ibu dan anak untuk menjalin ikatan batin.


Bagaimana cara melakukan metode kangguru?


Hal yang harus diperhatikan dalam melakukan metode kangguru adalah posisi bayi. Tempatkan bayi di antara payudara ibu, sehingga dada ibu dan bayi bertemu. Posisi bayi yang dekat dengan payudara ibu dapat merangsang produksi ASI.


Kepala bayi dipalingkan pada satu sisi (kanan atau kiri) dan kepala sedikit ditengadah. Tujuannya untuk menjaga saluran napas bayi tetap terbuka, sementara juga memungkinkan bayi dan ibu bertatap mata. Posisi lengan dan kaki bayi harusnya menekuk seperti posisi katak.


Biarkan bayi dalam kondisi telanjang, hanya menggunakan popok, kaus kaki, dan topi. Ini dimaksudkan agar semakin luas kontak kulit yang terjadi antara bayi dan ibu. Bayi dimasukkan ke dalam baju ibu dan ditempatkan tepat di dada ibu sehingga terjadi kontak kulit antara ibu dan bayi.


Posisi bayi kemudian diamankan dengan kain pengikat atau kain panjang sehingga bayi tidak jatuh ketika ibu berdiri. Jangan ikat kain terlalu kencang agar bayi masih memiliki cukup ruang untuk bernapas. Pernapasan ibu akan merangsang pernapasan bayi.


Perawatan metode kangguru harus dilakukan secara bertahap dan terus-menerus. Semakin lama durasi melakukan metode kangguru, semakin baik bagi bayi. Metode kangguru yang dilakukan kurang dari 60 menit dapat membuat bayi stres karena perubahan yang dirasakan bayi terjadi terlalu cepat.


Bagaimana PMK bisa membantu menguatkan ikatan batin ibu dan anak?


Kontak kulit antara ibu anak akan memicu pelepasan hormon oksitosin dalam darah ibu sehingga menimbulkan sensasi tenang dan mengantuk. Secara psikologis, ini akan membuat ibu lebih siap lahir batin untuk mengurus bayinya. Metode PMK membuat ibu merasa lebih kompeten dan lebih responsif terhadap bayinya sehingga meningkatkan pemberian ASI pada bayi dibandingkan pada ibu yang tidak melakukan PMK.


Kulit ibu memiliki suhu yang sama dengan rahim sehingga bayi akan merasa hangat dan tenang saat berada di dada ibu. Ini juga turut membantu menjaga suhu tubuh bayi sehingga bayi tidak merasa kedinginan. Dengan cara ini juga bayi dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan luar lebih mudah.


Terlebih, bayi dapat merasakan detak jantung ibu dan merasakan napas ibu ketika didekap lewat metode kangguru. Sensasi ini mirip seperti saat ia masih berada di dalam kandungan. Hal ini tentu membuat bayi merasa lebih tenang. Selain itu, hal ini juga bisa membuat bayi memiliki detak jantung dan napas yang lebih normal. Kenyamanan dan ketenangan yang didapatkan oleh bayi ini membuat bayi lebih jarang menangis setelah tangisan pertama saat lahir.


Apakah PMK dapat meningkatkan produksi ASI ibu?


Ibu dengan bayi prematur yang dirawat di NICU dilaporkan mengalami peningkatan level stres. Hal ini dapat menghambat pelepasan hormon menyusui dan menghambat naluri bayi untuk mulai menyusu. Bayi bisa saja ogah menyusu karena mendeteksi stres dan kelelahan yang dirasa ibunya. Akibatnya, produksi ASI bisa berhenti, dan bayi jadi makin jarang menyusu.


PMK mengutamakan adanya kontak kulit langsung antara ibu dan bayi. Kontak langsung antar kulit ibu dan bayi dapat merangsang naluri bayi untuk bergerak menuju payudara ibu ketika ia sudah siap untuk menyusu. Isapan pertama bayi untuk menyusu kemudian memicu pelepasan hormon oksitosin dan prolaktin pada tubuh ibu sehingga merangsang produksi kolostrum dan keluarnya ASI yang lebih cepat.


Prolaktin akan terus berada di peredaran darah ibu selama 30 menit setelah isapan pertama bayi, sehingga terus dapat merangsang payudara untuk menghasilkan ASI yang berikutnya. Oleh karena itu, semakin sering bayi menyusu, makin banyak pula ASI yang diproduksi. Sebaliknya, semakin jarang bayi menghisap, semakin sedikit payudara menghasilkan ASI.


Apakah PMK boleh dilakukan pada bayi dengan usia cukup bulan?


PMK awalnya ditujukan untuk perawatan bayi baru lahir dengan kondisi prematur atau BBLR (berat lahir rendah). Akan tetapi PMK juga sama bermanfaatnya bagi bayi yang terlahir cukup umur. Bayi cukup bulan (lahir di usia kehamilan 37-42 minggu) yang ditempatkan dalam posisi kangguru 1 menit segera setelah lahir dilaporkan memiliki suhu tubuh yang lebih stabil, kadar gula darah yang baik, dan lebih cepat menempel pada puting ibu untuk mulai menyusu.


0 Response to "5 Pertanyaan Paling Umum Seputar Metode Kangguru, yang Perlu Ibu Tahu Jawabannya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...