8 Bahan Kimia Beracun yang Sering Ditemui Dalam Rumah




Bahan kimia dan material yang Anda temukan dalam rumah tangga dapat memancarkan racun berbahaya yang tak hanya memengaruhi kualitas udara dalam ruangan, tapi juga bisa membahayakan kesehatan Anda sekeluarga. Efek sampingnya mulai dari pusing dan mual, tak enak badan, reaksi alergi, hingga kerusakan organ.


Produk-produk rumah tangga ini yang meliputi perekat ubin, plastik, asbes dan beton, cat, cairan pembersih lantai, hingga kapur barus mengandung senyawa organik volatil (VOC). VOC digambarkan oleh para pakar sebagai campuran beragam bahan kimia yang dilepaskan dari berbagai sumber dan setidaknya 10 kali lipat lebih berbahaya bagi tubuh jika terus terperangkap dalam ruangan, terutama pada anak-anak. Setidaknya ada 80 ribu bahan kimia yang terkandung dalam perkakas harian rumah tangga, dan kurang lebih 1.300 di antaranya dianggap sebagai perusak hormon.


Bahan kimia beracun yang bersembunyi di dalam rumah Anda


1. Aseton


Ditemukan di: penghapus kuteks, polish mebel, wallpaper, alkohol topikal


Ketika terekspos udara, aseton menguap dengan sangat cepat dan mudah sekali terbakar. Aseton dapat menyebabkan keracunan fatal yang mengancam nyawa, namun sangat jarang terjadi karena tubuh mampu memecah aseton dalam jumlah besar yang terserap ke dalam sistem. Untuk sampai bisa keracunan, Anda harus mengonsumsi atau menelan porsi aseton dalam jumlah luar biasa besar dalam waktu singkat. Gejala keracunan aseton ringan termasuk sakit kepala, bicara cadel, lesu, kurang koordinasi indera gerak, dan rasa manis di mulut. Oleh karena itu, penggunaan aseton untuk menghapus kuteks warna-warni di kuku Anda harus dilakukan di ruangan terbuka dan jauh dari nyala api. Selalu jauhkan produk-produk yang mengandung aseton dari jangkauan anak.


Alternatif: Gunakan produk penghapus kuteks yang mencantumkan label bebas aseton. Hal yang sama berlaku untuk pemoles furnitur; pelicin furnitur berbasis air bekerja sama efektifnya dengan produk yang mengandung aseton.


2. Benzena


Ditemukan di: cat, lem, gas yang dilepaskan dari karpet, wax, deterjen, emisi dari pembakaran bahan bakar gas, asap rokok, kapur barus, alat penghilang bau


Benzena menguap ke udara dengan sangat cepat. Massa jenis uap benzena lebih berat daripada udara biasa dan bisa tenggelam ke daerah dataran rendah. Udara luar ruangan mengandung benzena dalam jumlah kecil dari asap tembakau, SPBU, knalpot kendaraan bermotor, dan emisi industri. Udara dalam ruangan umumnya mengandung kadar benzena yang lebih tinggi daripada di udara luar dari paparan harian produk rumah tangga.


Benzena bekerja dengan mengacaukan kerja sel dalam tubuh. Sebagai contoh, paparan benzena jangka panjang dapat menyebabkan sumsum tulang untuk tidak memproduksi cukup sel darah merah. Benzena juga dapat merusak sistem kekebalan tubuh dengan mengubah kadar antibodi dan menyebabkan hilangnya sel darah putih yang dapat menyebabkan anemia, atau lebih buruk lagi, leukimia dari paparan berat dan berkepanjangan. Beberapa wanita yang menghirup benzena dalam jumlah besar selama berbulan-bulan memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur dan penurunan ukuran indung telur mereka.


Alternatif: Cari produk rumah tangga yang berlabel bebas benzena, dan sebisa mungkin kurangi penggunaan kapur barus untuk meredam bau tak sedap di rumah. Bunga lavender segar, selain dapat mempercantik rumah, harumnya ampuh untuk usir bau apek dan serangga pengganggu.


3. Etanol


Ditemukan di: parfum, cologne, produk tata rambut, deodorant, shampo, obat kumur, hand sanitizer, penyegar ruangan, pemoles furnitur, sabun cuci piring, deterjent, pelembut pakaian


Paparan terhadap etanol yang masih dalam batas wajar tak selalu membawa dampak bagi kesehatan. Kebanyakan orang akan terpapar etanol dari mengonsumsi minuman keras dengan tingkat konsentrasi etanol bisa bervariasi dari 4-45%. Namun, jika Anda terkena kontak dengan etanol murni dalam jumlah besar (oral, kulit, maupun hirup) gejala keracunan bisa bervariasi, mulai dari mual muntah, reaksi alergi kulit, kejang, bicara melantur, koordinasi tubuh kacau, mata terasa panas terbakar, hingga dalam kasus ekstrim, koma. Namun, paparan konsentrasi tinggi lebih mungkin terjadi dalam lingkungan kerja seperti di industri atau laboratorium, di mana etanol murni kadang digunakan. Paparan etanol di udara dan air di lingkungan umum terbilang sangat rendah karena senyawa ini mudah dipecah oleh sinar matahari.


Alternatif: Ketika menggunakan produk pembersih rumah tangga yang mengandung etanol, pastikan untuk membuka jendela lebar-lebar atau membuat sistem penyaringan udara yang efektif yang akan menyerap bahan kimia.


4. Formalin


Ditemukan di: asbes dan beton, asap rokok, kompos gas atau minyak tanah yang menyala, furnitur yang terbuat dari pressed wood dengan perekat yang mengandung resin urea-formaldehida (UF), kantung plastik


Formaldehida adalah senyawa kimia turunan dari pembakaran dan proses alam tertentu yang umum digunakan secara luas oleh industri untuk memproduksi bahan bangunan dan berbagai produk rumah tangga. Dengan demikian, mungkin ada jejak formalin dalam konsentrasi yang cukup besar baik di dalam maupun luar ruangan.


Ketika formaldehida hadir di udara pada tingkat yang melebihi 0,1 ppm, beberapa orang mungkin mengalami efek samping seperti mata berair; sensasi terbakar di mata, hidung, dan tenggorokan; batuk; suara mengi; mual; iritasi kulit; dan sakit dada. Paparan konsentrasi tinggi dapat memicu serangan asma pada orang yang memilikinya, juga dapat menyebabkan bronkitis. Formalin telah terbukti menyebabkan kanker pada hewan dan dicurigai dapat menyebabkan kanker pada manusia.


Alternatif: Jangan merokok, dan terutama jangan merokok di dalam ruangan. Buka jendela selebar mungkin untuk membiarkan udara segar masuk, terutama ketika Anda menggunakan produk oembersih dan insektisida. Cobalah untuk menjaga suhu di dalam rumah pada pengaturan suhu rendah dan nyaman. Juga, habiskan banyak waktu di luar ruangan mencari udara segar sebanyak mungkin. Hal ini sangat penting untuk keluarga dengan anak-anak, orang tua atau anggota keluarga dengan penyakit kronis seperti asma.


5. Toluena


Ditemukan dalam: cat, karet, pewarna, lem, percetakan


Toluena adalah agen pelarut yang sangat baik untuk cat, lak, pengencer, dan perekat. rute yang paling umum dari paparan melalui inhalasi. Gejala keracunan toluena termasuk efek CNS (sakit kepala, pusing, ataksia, mengantuk, euforia, halusinasi, tremor, kejang, dan koma), aritmia ventrikel, pneumonia kimia, depresi pernapasan, mual, muntah, dan ketidakseimbangan elektrolit. Orang yang terkena paparan ringan dari uap toluena tidak menimbulkan risiko keracunan akut.


Alternatif: Periksa label cat apakah produk yang Anda gunakan mengandung toluena. Jika ya, buka setiap ventilasi udara lebar-lebar guna memungkinkan kelancaran pertukaran udara segar. Poles cat untuk setiap mebel atau perlengkapan rumah tangga lainnya di udara terbuka (taman atau jalanan depan rumah) untuk mencegah cat melepaskan gas berbahaya yang bisa mengendap dalam rumah.


6. Xylene


Ditemukan di: emisi gas buang kendaraan bermotor, cat, pernis, cat kuku, perekat, semen karet


Paparan ringan hingga sedang terhadap uap xylene dapat menyebabkan mata panas memerah, bengkak, berair, penglihatan kabur; dan/atau iritasi kulit ringan, seperti ruam kemerahan dan bengkak, kulit terasa kering dan gatal; iritasi pada hidung dan tenggorokan. Paparan terhadap xylene dalam jumlah besar sangat berbahaya, karena dapat menyebabkan depresi sistem saraf pusat yang menyebabkan mual dan muntah serta sakit kepala, dan berkunang-kunang; hingga kerusakan hati dan ginjal, hilang kesadaran, kegagalan sistem pernapasan, bahkan kematian.


Alternatif: Periksa label cat apakah produk yang Anda gunakan mengandung xylene. Jika ya, buka setiap ventilasi udara lebar-lebar guna memungkinkan kelancaran pertukaran udara segar. Poles cat untuk setiap mebel atau perlengkapan rumah tangga lainnya di udara terbuka (taman atau jalanan depan rumah) untuk mencegah cat melepaskan gas berbahaya yang bisa mengendap dalam rumah. Jangan pernah membiarkan mesin mobil menyala di garasi tertutup.


7. Phtalate


Ditemukan di: ubin, tirai shower, kulit sintetis, perkakas rumah tangga yang dibuat dari PVC vinyl (untuk membuat plastik fleksibel dan liat), produk pengharum ruangan (phtalate digunakan untuk menjaga parfum tidak menguap); cat kuku, cat tembok, pernis mebel; cling wrap dan wadah makanan plastik


Studi mengungkapkan bahwa anak laki-laki yang lahir dari ibu dengan konsentrasi phthalate tinggi dalam sistemnya menderita kelainan pada alat kelamin mereka. Bahan kimia ini mengganggu testosteron dan estradiol, hormon yang memengaruhi perkembangan payudara. Studi telah menemukan bahwa wanita yang menderita kanker payudara memiliki tingkat phthalate yang lebih tinggi daripada wanita yang tidak memiliki kanker.


Alternatif: Hindari pengharum ruangan apapun yang mengandung pewangi sintetik, misalnya kapur baru atau semprotan aerosol. Hindari perkakas rumah tanggan yang berbahan dasar vinyl, dan selalu simpan makanan Anda di wadah kaca, keramik, atau stainless steel.


8. Bisphenol A (BPA)


Ditemukan di: wadah makanan kaleng, perkakas rumah tangga yang terbuat dari plastik, botol minum plastik produksi lama (sebelum tahun 2012), botol susu bayi model lama (sebelum 2011), bon belanja


Produksi BPA sebenarnya dimulai pada tahun 1930 sebagai estrogen sintetik yang diberikan pada wanita. Jadi, tidak mengherankan bahwa paparan terhadap bahan kimia ini mengarah ke perubahan hormon, seperti penurunan produksi sperma, pubertas dini pada anak-anak perempuan, dan kemandulan pada orang dewasa. Studi lab juga mencurigai bahwa paparan BPA dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan keguguran. BPA juga mengganggu metabolisme tubuh dan memainkan peran dalam penyakit jantung, obesitas, dan diabetes.


Alternatif: Selalu prioritaskan membeli bahan pangan segar atau beku daripada makanan kaleng. Anda juga dapat membatasi risiko paparan tambahan dengan menolak bon belanjaan yang tidak perlu-perlu amat.


Polusi dalam rumah tangga bisa Anda siasati dengan menempatkan tanaman hias penyegar ruangan di tempat-tempat strategis. Untuk cari tahu tanaman hias pembersih udara terbaik, klik di sini.


0 Response to "8 Bahan Kimia Beracun yang Sering Ditemui Dalam Rumah"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...