5 Tantangan yang Sering Dihadapi Setelah Transplantasi Organ

Biasanya orang-orang yang telah menjalani transplantasi organ dapat hidup normal setelahnya. Akan tetapi, tetap saja transplantasi organ bisa membawa beberapa tantangan, baik itu tantangan fisik ataupun tantangan mental.
Read Also
Banyak orang yang masih salah persepsi tentang kehidupan mereka pasca operasi transplantasi organ. Setelah operasi, masih banyak orang yang berpikir bahwa efek dari transplantasi ini akan berakhir dalam waktu beberapa minggu. Salah besar. Waktu pemulihan pasca operasi membutuhkan determinasi yang tinggi, karena meskipun transplantasi organ ini memang mungkin menyelamatkan hidup Anda, tetapi Anda harus memperhatikan banyak hal untuk merawat organ baru di dalam tubuh Anda ini. Berikut 5 tantangan-tantangan yang Anda mungkin hadapi pasca transplantasi organ.
Efek samping obat-obat setelah transplantasi organ
Obat-obatan yang dikonsumsi untuk menekan sistem imun setelah transplantasi organ memang merupakan obat keras yang dapat mengakibatkan efek samping lain di seluruh tubuh. Yang artinya, obat ini bukan hanya menekan sistem imun, akan tetapi obat ini juga berakibat ke seluruh tubuh. Jadi, kabar buruknya adalah Anda mungkin mengalami beberapa masalah kesehatan akibat efek samping obat ini. Kabar baiknya adalah efek samping ini akan berkurang seiring berjalannya waktu.
Berikut daftar-daftar efek samping yang mungkin Anda alami:
- Mual dan muntah-muntah
- Diare
- Sakit kepala
- Tekanan darah tinggi
- Kadar kolestrol tinggi
- Muka bengkak
- Anemia
- Arthritis
- Tulah melemah
- Berat badan naik
- Susah tidur
- Moody
- Kesemutan pada tangan dan kaki
- Jerawat atau masalah kulit lain
- Gemetaran
- Rambut rontok
- Tumbuh bulu di beberapa bagian tubuh
Ya, memang terlihat daftar yang sangat panjang. Akan tetapi, jangan keburu stress. Tidak semua orang akan mengalami efek samping seperti yang disebutkan di atas. Setiap orang memiliki respons berbeda-beda terhadap obat ini. Pastikan Anda menginformasikan efek samping yang Anda alami ke dokter Anda. Dokter Anda mungkin akan mengubah obat-obatan yang Anda minum.
Masalah-masalah kesehatan
Masalah-masalah kesehatan ini bergantung, mulai dari yang hanya mengganggu, sampai yang mengancam nyawa. Berikut daftar-darftar masalah kesehatan yang mungkin dialami oleh penerima organ:
1. Diabetes
2. Kadar kolestrol tinggi
Kadar kolestrol tinggi memang sering terjadi pada orang-orang penerima transplantasi organ akibat efek samping dari obat-obatan pengontrol sistem imun.Tidak ada tanda-tanda fisik ketika kolestrol Anda tinggi. Akan tetapi, hal ini bisa jadi berbahaya. Kolestorol ini dapat menyumbat peredaran darah Anda, dan mungkin akan merusak organ baru Anda. Selain itu, hal ini juga dapat menyebabkan penyakit jantung.
3. Tekanan darah tinggi
Sama halnya seperti kadar kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi merupakan efek samping dari obat-obatan penekan sistem imun. Hal ini dapat menyebabkan masalah serius. Akan tetapi, biasanya tekanan darah tinggi akan berkurang seiring turunnya dosis obat penekan sistem imun yang Anda minum. Anda mungkin harus mengubah gaya hidup Anda untuk membantu menstabilkan tekanan darah Anda, yaitu dengan cara makan makanan yang sehat dan olahraga secara teratur.
4. Masalah pencernaan
Hal ini sangan lazim terjadi pada penerima transplantasi organ akibat efek samping dari steroid. Biasanya, dokter Anda akan membuatkan resep obat untuk membantu masalah ini. Dari diri Anda sendiri, Anda bisa menghindari meminum minuman beralkohol dan yang mengandung kafein, serta biasakan meminum obat bersamaan dengan makanan Anda untuk mengurang iritasi.
5. Encok
Meningkatnya asam urat di darah dapat menyebabkan encok, alias rasa sakit atau peradangan di bagian sendi. Hal ini juga disebabkan atau diperparah oleh efek samping dari obat-obatan penekan sistem imun. Pengobatan untuk masalah ini bergantung pada kondisi Anda. Bisa jadi dokter Anda mengganti obat-obatan yang Anda minum untuk mengatasi masalah ini.
6. Masalah seksual
Beberapa orang yang menerima transplantasi organ memiliki masalah seksual seperti hilangnya gairah seksual. Tanda-tanda ini dapat terjadi akibat masalah kesehatan, pengaruh obat, stress, atau kombinasi dari ketiga masalah tersebut. Meskipun terkadang mungkin hal ini memalukan, konsultasikan juga hal ini dengan dokter Anda. Tidak ada yang perlu dianggap malu, dokter Anda mungkin punya solusi untuk menyelesaikan masalah ini.
7. Tumbuh bulu
Bisa jadi tumbuh bulu yang tidak diinginkan di beberapa bagian tubuh Anda. Solusinya tentu saja shaving, waxing, atau menggunakan produk-produk tertentu untuk memangkas bulu-bulu tersebut.
Obat-obatan lain yang diminum setelah transplantasi organ
Dalam beberapa kasus setelah transplantasi organ, Anda mungkin membutuhkan obat-obatan lain untuk membantu Anda mengatasi efek samping dari obat penekan sistem imun, misalnya:
1. Antibiotik atau antifungal
Obat ini berfungsi untuk mengobati infeksi pada tubuh Anda yang terjadi akibat sistem imun Anda yang berfungsi tidak optimal akibat ditekan oleh obat penekan sistem imun.
2. Obat antasida atau antiulcer
Obat ini berfungsi untuk mengobati efek samping pada pencernaan Anda.
3. Obat diuretik
Obat ini berfungsi membantu masalah pada ginjal Anda dan tekanan darah tinggi
Banyak orang yang membutuhkan obat-obatan lebih selama waktu-waktu awal pasca operasi. Akan tetapi, jangan takut, seiring berjalannya waktu dokter Anda akan menurunkan dosis obat penekan sistem imun, yang artinya efek samping dari obat penekan sistem imun juga akan terus berkurang.
Karena orang-orang yang menerima transplantasi organ membutuhkan banyak sekali obat-obatan, Anda harus berhati-hati tentang interaksi obat-obatan tersebut satu dengan yang lain. Pastikan dokter Anda mengetahui semua obat yang Anda minum. Meskipun obat tersebut adalah suplemen atau obat herbal, tetap Anda harus mengonfirmasikan dulu ke dokter Anda apaha obat-obat tersebut aman diminum. Bahkan, beberapa jenis makanan seperti jus grapefruit dapat berinteraksi dengan beberapa obat pasca transplantasi organ.
Kondisi psikologis setelah transplantasi organ
Orang-orang yang menerima transplantasi organ biasanya akan mengalami berbagai macam perasaan takut, mulai dari masalah kesehatan yang mengancam nyawa sebelum transplantasi: ketika menunggu pendonor yang pas, pemulihan pasca transplantasi, dan kehidupan dengan organ yang baru. Maka dari itu, tidak heran kalau banyak orang-orang penerima transplantasi organ mengalami depresi atau rasa takut yang kronis. Obat-obatan yang diminum bisa jadi memperparah keadaan dan menyebabkan Anda semakin moody. Meskipun hal ini lazim terjadi, jangan anggap hal ini sebagai sesuatu yang normal. Konsultasikan hal ini dengan dokter Anda untuk mencari solusi yang tepat.
Kabar baiknya adalah sebagian besar orang-orang akan merasa lebih baik setelah menjalani transplantasi organ. Biasanya, setelah menerima transplantasi organ, orang-orang tersebut akan berkomentar seperti saya tidak ingat lagi seberapa sakit yang saya rasakan sebelum transplantasi, dan lain sebagainya. Akan tetapi, jangan buru-buru langsung memaksa tubuh Anda melakukan aktivitas-aktivitas ekstrim, tetap perhatikan dan jaga kondisi tubuh Anda.
Rutinitas setelah transplantasi organ
Pastikan Anda selalu berhubungan dengan dokter-dokter yang melakukan transplantasi organ pada Anda. Anda mungkin diberi jadwal untuk melakukan berbagai macam tes pasca operasi, meskipun hal ini bergantung dengan keadaan Anda. Misalnya, jika Anda menjalani transplantasi jantung, maka dokter Anda mungkin meminta Anda untuk datang kontrol dua kali seminggu selama dua bulan pertama. Kerja jantung yang memompa darah setiap saat perlu diperhatikan baik-baik.
Tentu saja, untuk para penerima transplantasi organ, kata infeksi adalah hal yang tidak akan terpisah sepanjang hidup Anda. Anda harus menyeimbangkan sistem imun Anda dengan tetap mengontrol dan menjaga gaya hidup Anda agar mendukung sistem imun Anda yang ditekan untuk menerima organ baru. Tetap konsultasikan segala jenis efek samping yang Anda alami akibat meminum obat penekan imun dengan dokter Anda agar dapat dicarikan jalan keluarnya.
Hal lain yang penting untuk dicamkan adalah bukan berarti Anda bisa hidup bebas seenaknya pasca transplantasi organ. Misalnya, Anda transplantasi ginjal akibat diabetes, akan tetapi Anda tidak mengontrol gaya hidup Anda pasca transplantasi sehingga diabetes kembali muncul, jadi apa gunanya transplantasi? Ingat selalu bahwa transplantasi organ bukan berarti tubuh Anda menjadi kebal terhadap penyakit di organ yang ditransplantasi tersebut.
Transplantasi organ memang adalah tentang tarik-ulur, alias ada keuntungan dan ada kerugian akibat tindakan ini. Akan tetapi, begitu Anda menyadari bahwa transplantasi ini dijalankan untuk membawa hidup Anda lebih baik, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk mematuhi semua prosedur yang harus dijalani pasca operasi. Jangan lupa juga meminta support dari keluarga, kerabat dekat, dan teman-teman Anda, apalagi waktu-waktu ketika baru saja selesai operasi. Jauh lebih baik bila Anda memiliki beberapa orang di sekitar Anda yang juga mengerti tentang obat-obatan Anda, sehingga mereka bisa membantu mengingatkan Anda untuk meminum obat-obatan atau menjaga pola hidup Anda sesuai aturan.
0 Response to "5 Tantangan yang Sering Dihadapi Setelah Transplantasi Organ"
Post a Comment