ASI Eksklusif Pengaruhi Otak Anak Hingga Usia Dewasa




Apakah Anda memberikan ASI eksklusif pada anak Anda? Pemberian ASI eksklusif merupakan salah satu hal yang sebaiknya dilakukan oleh seorang ibu untuk menjaga serta menunjang pertumbuhan bayi.


ASI, makanan dengan paket lengkap bagi bayi


ASI adalah makanan yang paling sempurna untuk bayi yang baru lahir, karena sangat mudah dicerna oleh bayi yang sistem pencernaannya masih sensitif serta memiliki kandungan zat gizi yang sangat kaya dan tepat untuk kebutuhan bayi. Tidak hanya itu, ASI juga dianggap sebagai pelindung bagi bayi agar tidak terkena berbagai penyakit infeksi yang rentan dialami oleh bayi. Beberapa studi mengatakan bahwa ASI menurunkan risiko bayi terkena penyakit infeksi akibat bakteri, parasit, jamur, dan virus. ASI yang pertama kali keluar, disebut kolostrum, memiliki kandungan IgA yaitu zat kekebalan yang tidak ada di dalam susu formula.


Kandungan ASI yang sangat tepat untuk kebutuhan bayi membuat ASI mudah diserap dan dicerna oleh tubuh. Selain itu, ASI mengandung enzim pencernaan yang memudahkan penyerapan zat gizi di dalam tubuh bayi. Pemberian ASI juga menghindarkan bayi terkena penyakit kronis dan akut pada masa mendatang. Oleh karena itu, ASI merupakan cara terbaik untuk menjaga status kesehatan dan gizi anak. Jika setiap anak diberikan ASI eksklusif, setidaknya terdapat 800 juta jiwa anak selamat dari berbagai penyakit infeksi, malnutrisi, bahkan kematian dini. Di dalam ASI, terkandung berbagai vitamin serta mineral yang dibutuhkan bayi untuk menunjang pertumbuhan perkembangannya. Bahkan, pemberian ASI juga berpengaruh pada kemampuan kognitif serta belajar anak hingga ia dewasa nanti, bagaimana bisa?


ASI berpengaruh pada kemampuan kognitif anak


Berbagai penelitian telah membuktikan manfaat pemberian ASI eksklusif pada bayi. ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6 bulan penuh tanpa memberikan makanan atau minuman apapun pada bayi selain ASI dan kemudian dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun namun diiringi dengan pemberian makanan pendamping ASI.


Sebuah penelitian yang melibatkan sebanyak 1.300 partisipan dari Boston Childrens Hospital menyatakan bahwa anak yang diberikan ASI eksklusif memiliki tingkat IQ dan kemampuan kognitif yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan ASI oleh ibunya. Dalam penelitian ini, tes IQ dilakukan ketika anak berusia 3 tahun dan 7 tahun. Pada anak yang berusia 3 tahun dan diberikan ASI eksklusif ditemukan kemampuan motorik, menggambar, serta kemampuan visual yang lebih baik. Sedangkan pada anak yang berusia 7 tahun, tes yang dilakukan adalah tes kemampuan verbal serta nonverbal, dan diketahui bahwa kemampuan verbal serta nonverbal pada anak yang diberikan ASI eksklusif lebih bagus.


Penelitian lain juga menyatakan bahwa anak yang diberikan ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa ada pemberian makanan atau minuman apapun dan kemudian dilanjutkan hingga anak berusia 2 tahun diiringi dengan pemberian MP-ASI, memiliki IQ 4 hingga 5 poin lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan ASI eksklusif. Bahkan penelitian tersebut melakukan perbandingan terhadap durasi pemberian ASI. Anak yang hanya diberikan ASI 3 bulan pertama kehidupan memiliki IQ 2 poin lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang tidak diberikan ASI sama sekali. Sedangkan pemberian ASI yang dilakukan selama 4-6 bulan diketahui mempunyai nilai IQ 3,8 lebih tinggi dari pada anak yang hanya diberi ASI selama 3 bulan. Tetapi angka tersebut masih lebih rendah jika dibandingkan dengan anak yang mengonsumsi ASI ekslusif selama 6 bulan penuh dan melanjutkannya hingga umur 2 tahun.


ASI mengandung DHA yang penting untuk perkembangan otak anak


Berbagai studi telah menyatakan bahwa ASI memiliki dampak yang sangat baik dalam kelangsungan hidup anak, terkait dengan status gizi, status kesehatan, serta perkembangan dan pertumbuhan anak. ASI juga dapat menunjang perkembangan otak dan pertumbuhan bayi. Hasil analisis yang melibatkan berbagai penelitian, membuktikan bahwa ASI dapat meningkatkan fungsi kognitif anak. Hal ini salah satunya disebabkan karena ASI mengandung docosahexaenoic acid (DHA) dan arachidonic acid yaitu jenis asam lemak tidak jenuh ganda yang sangat baik untuk perkembangan otak anak. Setiap ibu yang menghasilkan ASI memiliki kandungan DHA dan AA di dalam ASI-nya, tetapi setiap ibu memiliki kadar DHA dan AA yang berbeda-beda, tergantung dengan diet serta makanan yang dikonsumsi oleh ibu. Beberapa penelitian menyatakan bahwa ibu yang sering mengonsumsi makanan laut yang tinggi akan DHA, seperti ikan salmon dan ikan tuna, memiliki kandungan DHA yang lebih banyak dalam ASI-nya.


Tidak hanya itu, ASI juga mengandung berbagai komponen bioaktif esensial yang berguna untuk pertumbuhan serta perkembangan sistem saraf pusat. Komponen bioaktif yang berpengaruh terhadap perkembangan otak yaitu, brain-derived neurotrophic factor (BDNF) dan glial cell-line derived neurotrophic factor (GDNF). Kedua komponen ini ditemukan pada ASI setidaknya setelah 90 hari setelah kelahiran. Di dalam sel tubuh bayi, GDNF dan BDNF meningkatkan perkembangan serta sistem pertahanan sel saraf pusat yang kemudian berpengaruh pada kerja otak bayi.


BACA JUGA



  • Benarkah Terapi Bayi Tabung Meningkatkan Risiko Kanker Pada Wanita?

  • Tangisan Bayi Ternyata Berbeda-beda, Tergantung Bahasa Ibu

  • Perhatikan, Ini 10 Tanda Gigi Bayi Anda Mau Tumbuh






0 Response to "ASI Eksklusif Pengaruhi Otak Anak Hingga Usia Dewasa"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...