5 Gangguan Perut yang Sering Dialami Anak
1. Gumoh
Kapan muncul Sering terjadi pada bayi.
Gejala Bayi menjadi rewel, cengeng, kadang-kadang sampai menjerit. Pada kasus yang berat, mungkin dijumpai darah pada gumoh si kecil, biasanya karena ada gangguan menelan atau batuk kronis berulang.
Penyebab Pengeluaran isi lambung ke dalam saluran pencernaan atas yang berlangsung tidak secara terus-menerus, namun hanya sesaat.
Akibatnya Gumoh yang terjadi terus-menerus bisa menyebabkan komplikasi, yakni radang saluran pencernaan bagian atas (asam lambung masuk saluran pencernaan atas).
Kapan ke dokter Biasanya anak gumoh setelah minum susu atau menangis. Itu wajar. Tapi, jika gumohnya terus berlangsung, segera bawa si kecil ke dokter. Dikhawatirkan terjadi komplikasi.
2. Sembelit
Kapan muncul Sekitar 40% di antaranya diawali sejak anak berusia 1-4 tahun.
Gejala
- Anak malas pup, sehingga sembelit menjadi-jadi.
- Ada rembesan cairan (soiling) yang mengotori celana anak. Ini terjadi sebab anak tidak bisa pup.
- Sebagian besar sembelit pada anak terjadi akibat organ pencernaan tidak menjalankan fungsinya.
- Berbagai hal yang bisa menyebabkan sembelit adalah perubahan pola makan, kurang minum, atau asupan susu berlebihan.
- Luka pada lubang anus. Biasanya luka tersebut terjadi pada waktu anak mengejan untuk pertama kalinya saat pupnya keras.
- Kelainan hormon dan karena obat-obatan.
Yang harus dilakukan
- Mengeluarkan pup secara paksa dengan cara memberinya jelly. Jangan gunakan sabun, sebab bisa menyebabkan iritasi. Cara lain adalah memasukkan obat khusus ke dalam lubang anus.
- Mencegah berulangnya akumulasi pup dengan melakukan terapi secara rutin. Misalnya, pemberian obat-obatan tertentu.
- Meningkatkan konsumsi air dan asupan makanan berserat.
3. Muntah
Kapan muncul Bisa terjadi pada semua usia.
Gejala
- Muntah-muntah sebelum atau sesudah makan dan minum.
- Muntah-muntah setelah kepala terbentur.
Akibatnya Bila tidak diperbaiki faktor penyebabnya, dapat menyebabkan dehidrasi.
Yang harus dilakukan Si kecil harus minum obat muntah untuk sementara waktu, dan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk mengetahui kelainan dalam perut.
Kapan ke dokter Segera bawa si kecil berkonsultasi ke dokter.
4. Diare
Kapan muncul Paling sering dialami anak usia 0-2 tahun.
Gejala Anak menjadi dehidrasi, mulai dari dehidrasi ringan sampai berat, bahkan mengancam jiwa. Pada dehidrasi ringan berat badan (BB) anak turun 0-5%, namun ia masih bisa beraktivitas. Pada dehidrasi sedang BB anak turun 5-10%, ia merasa kehausan namun masih bisa duduk. Sedangkan pada dehidrasi berat BB anak turun lebih dari 10%. Ia merasa lemas, haus berat, dan sering mengigau.
Penyebab Ada beberapa penyebab diare, yakni virus (50-70%) Rotavirus, bakteri (25%) E. Coli, Shigela vibrio cholerae, salmonela, serta protozoa (5%) jenis cryptosporidium. Anak bisa tertular kuman-kuman penyebab diare ini melalui makanan dan minuman yang tercemar, misalnya akibat tidak terjaganya kebersihan peranti makan dan minum atau tangan.
Akibatnya Si kecil akan kehilangan sejumlah cairan dan elektrolit tubuh karena muntah dan diare yang cair.
Yang harus dilakukan
- Mengganti cairan yang hilang dengan pemberian oralit, yang kebutuhannya tergantung dari berat ringannya dehidrasi.
- Secepatnya memberi nutrisi setelah muntah berhenti. Pada beberapa kasus, diare bisa pula diikuti muntah-muntah. Pemberian ASI atau pemberian makanan lengkap setelah 4 jam rehidrasi.
- Teruskan pemberian makanan sesuai umur anak dengan menu yang sama ketika ia sehat. Ini dilakukan untuk mengganti nutrisi yang hilang. Sebaiknya makanan diberikan sedikit tapi sering.
- Berikan anak suplemen zinc untuk meningkatkan kekebalan dinding usus besarnya.
5. Sakit perut berulang
Kapan muncul Bisa terjadi pada semua umur.
Gejala Pada bayi dan anak, gejala sakit perut berulang tergantung pada umur. Pada usia 0-3 bulan biasanya berupa muntah. Pada usia 3 bulan hingga 2 tahun gejala yang muncul adalah muntah, menjerit, menangis, dan tanpa adanya trauma yang dapat dijelaskan secara persis. Usia 2-5 tahun anak sudah dapat mengatakan sakit perut, namun lokasinya belum bisa ditunjukkannya secara tepat.
Penyebab
- Bisa akibat organ pencernaan tidak menjalankan fungsinya, bisa pula akibat adanya kelainan pada organ tubuh.
- Faktor sosial atau psikis. Misalnya, sakit perut muncul ketika anak malas sekolah karena trauma atau ketakutan terhadap guru atau di-bully temannya.
- Infeksi, seperti infeksi bakteri.
- Intoleransi karbohidrat bagi anak yang berbakat alergi.
Yang harus dilakukan Tak mudah mendiagnosisnya dan butuh prosedur pemeriksaan lebih lanjut. Sebaiknya segera konsultasi pada dokter sebelum terlambat.
0 Response to "5 Gangguan Perut yang Sering Dialami Anak"
Post a Comment