3 Jenis Obat Penambah Darah Plus Perawatan Rumahan untuk Anemia
Saat seseorang kekurangan darah, kemungkinan besar gejala yang akan muncul adalah lemas, pusing, dan badan lemas. Kondisi ini disebut anemia, di mana tubuh tidak memiliki sel darah merah sehat yang cukup untuk membawa oksigen ke berbagai jaringan tubuh. Jika Anda mengalami anemia, tandanya Anda membutuhkan obat penambah darah untuk mencukupi kebutuhan sel darah merah agar tubuh dapat melakukan fungsinya dengan baik.
Obat penambah darah
Obat penambah darah itu ada banyak jenisnya. Anda tidak bisa sembarangan mengonsumsi obat-obatan ini. Sebaiknya periksa langsung ke dokter supaya dokter bisa menentukan obat mana yang paling cocok dengan kondisi Anda. Dokter mungkin menganjurkan beberapa jenis obat penambah darah berikut ini.
1. Multivitamin dan zat besi
Penyebab anemia yang paling umum adalah kekurangan zat besi. Untuk itu, pemberian obat yang mengandung multivitamin dan zat besi dimaksudkan untuk mencukup kebutuhan vitamin serta zat besi yang tidak Anda dapatkan dari makanan.
Selain itu, keduanya juga sering digunakan untuk mengobati kekurangan zat besi atau vitamin yang disebabkan oleh penyakit tertentu, kehamilan, gangguan pencernaan, dan kondisi lainnya.
Selalu konsumsi obat sesuai aturan dokter. Jangan minum lebih dari dosis yang disarankan. Selain itu, hindari mengonsumsi multivitamin lain dalam waktu dua jam sebelum atau sesudah mengonsumsi obat ini.
Biasanya obat anemia ini tidak boleh dikonsumsi oleh ibu hamil tanpa seizin dokter. Untuk itu, beri tahu dokter jika Anda sedang hamil untuk menyesuaikan jenis obat yang aman.
2. Epoetin alfa
Epoetin alfa adalah bentuk protein buatan manusia yang membantu tubuh memproduksi sel darah merah. Protein ini dapat berkurang ketika Anda mengalami gagal ginjal atau menggunakan obat-obatan tertentu.
Epoetin alfa digunakan untuk mengobati anemia yang disebabkan oleh kemoterapi atau penyakit ginjal kronis, atau anemia yang disebabkan oleh penggunaan zidovudine untuk mengobati HIV (human immunodeficiency virus). Epoetin alfa juga digunakan untuk mengurangi kebutuhan transfusi sel darah merah pada orang yang menjalani prosedur operasi tertentu.
Obat penambah darah yang satu ini disuntikkan di bawah kulit atau ke pembuluh darah melalui infus. Namun, dokter tidak menyarankan untuk menggunakan obat ini bila Anda memiliki tekanan darah tinggi yang sulit dikendalikan, dan memiliki aplasia sel merah murni (sejenis anemia) setelah menggunakan epoetin alfa, atau menggunakan botol epoetin alfa multidosis saat sedang hamil dan menyusui.
3. Hydroxyurea
Obat ini biasanya diresepkan untuk orang yang menderita anemia sel sabit untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi kebutuhan transfusi darah. Anemia sel sabit adalah penyakit anemia turunan di mana tidak adanya sel darah merah sehat untuk mengantarkan oksigen ke seluruh tubuh. Jika biasanya sel darah merah berbentuk bulat maka pada kondisi ini sel berbentuk seperti bulan sabit, kaku, dan lengket. Akibatnya sel kesulitan bergerak melalui pembuluh darah yang dapat memperlambat atau menghentikan aliran darah dan oksigen ke seluruh bagian tubuh.
Biasanya dokter meresepkan obat ini berdasarkan berat badan, kondisi medis, hasil tes laboratorium, dan respon tubuh terhadap pengobatan. Obat ini diminum dengan menelannya secara utuh tanpa menghancurkan, mengunyah, atau membuka kapsul.
Perawatan rumahan untuk meningkatkan sel darah merah
1. Makan makanan bergizi
Selain minum obat penambah darah, Anda juga bisa mengonsumsi makanan dengan berbagai kandungan yang dapat meningkatkan sel darah merah seperti:
Zat besi
- Daging merah seperti daging sapi
- Hati sapi
- Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, brokoli, kangkung
- Kuning telur
- Kacang polong
Folat
- Sayuran berdaun hijau gelap seperti bayam, brokoli, dan kangkung
- Kacang-kacangan
- Alpukat
- Pepaya
- Pisang
- Kiwi
Vitamin B-12
- Daging sapi
- Ikan
- Produk susu
- Telur
Tembaga
- Daging unggas seperti ayam, bebek
- Kerang
- Kacang polong
- Ceri
Vitamin A
- Ubi jalar
- Labu
- Wortel
- Paprika merah
- Semangka
- Blewah
Saat Anda mengonsumsi makanan di atas, hindari minum teh karena dapat mengganggu penyerapan zat besi pada tubuh Anda. Jika memang Anda sangat ingin minum teh, sebaiknya tidak bersamaan dengan makanan di atas. Tunggu sekitar 2 jam setelah makan.
Selain itu, untuk meningkatkan penyerapan zat besi, Anda bisa mengonsumsi makanan di atas berdekatan dengan mengonsumsi buah-buahan yang kaya vitamin C seperti jambu dan stroberi.
2. Rutin berolahraga
Olahraga secara teratur sangat baik untuk kesehatan, termasuk pada orang yang kekurangan sel darah merah. Selain menyehatkan, olahraga juga menjadi kunci penting untuk memproduksi sel darah merah. Saat berolahraga, tubuh membutuhkan lebih banyak oksigen. Ketika tubuh membutuhkan oksigen, otak kemudian memberikan sinyal pada tubuh untuk memproduksi sel darah merah.
Oleh karena itu, jika Anda mengidap anemia ada baiknya untuk melakukan olahraga yang Anda senangi dibandingkan hanya berdiam diri. Jogging, renang, dan jalan santai bisa menjadi pilihan olahraga yang bisa Anda lakukan untuk membantu meningkatkan sel darah merah di dalam tubuh.
3. Mengonsumsi probiotik
Mengonsumsi berbagai makanan maupun suplemen yang mengandung probiotik bisa menjaga sistem pencernaan tetap sehat. Probiotik memang tidak meningkatkan produksi sel darah merah secara langsung. Akan tetapi, probiotik dapat membantu menjaga usus tetap sehat sehingga mampu melakukan penyerapan berbagai vitamin dan mineral dengan baik.
Sebuah penelitian dari Stanford University, Amerika Serikat, menemukan fakta bahwa orang yang mengonsumsi suplemen probiotik mengalami peningkatan kadar vitamin B dan zat besi. Maka, mengonsumsi makanan kaya probiotik seperti yogurt, acar, miso, dan berbagai makanan fermentasi lainnya mampu menjaga kesehatan usus untuk dapat melakukan fungsinya dengan maksimal.
0 Response to "3 Jenis Obat Penambah Darah Plus Perawatan Rumahan untuk Anemia"
Post a Comment