10 Hal yang Harus Mama Ketahui tentang Menindik Telinga Bayi
Bicara soal menindik telinga bayi memang membingungkan ya, Ma. Apalagi ditambah banyaknya mitos yang kebenarannya masih diragukan.
Ada yang menyarankan agar bayi sebaiknya langsung ditindik saat lahir, karena ambang sakitnya masih rendah. Namun, ada juga yang menyarankan untuk menunda menindik telinga bayi, karena tidak tega tentunya.
Padahal, urusan menindik telinga bayi tidak serumit itu lho, Ma. Untuk itu, ayo cari tahu 10 hal yang harus Mama perhatikan sebelum menindik telinga bayi.
1. Tidak ada batasan usia
Entah langsung ditindik atau menunggu beberapa bulan, ternyata tidak ada batasan usia untuk melakukannya, Ma. American Academy of Pediatrics (AAP) menyampaikan bahwa menindik telinga bayi di usia berapa saja tidak berisiko, asalkan dilakukan dengan tepat dan higienis.
2. Menunggu 2 Tahun
Walau AAP tidak melarang jika Mama mau langsung menindik telinga bayi baru lahir, namun AAP juga menyarankan untuk menunggu bayi berusia 2 tahun.
Alasannya?
Ada beberapa hal yang menjadi alasan, seperti tubuh anak usia 2 tahun sudah lebih kuat pada alergi, anak sudah cukup mengerti untuk mengikuti instruksi, dan kulit telinganya masih cukup lembut tetapi sudah tidak seringkih saat baru lahir.
3. Setelah imunisasi lengkap
Alasan lain dari menunggu anak berusia 2 tahun untuk menindik telinganya adalah karena di usia itu, anak sudah diberikan imunisasi lengkap (termasuk tetanus).
Bahkan sebuah penelitian menguak fakta bahwa anak yang ditindik ketika usianya 1 sampai 10 tahun, maka hasilnya akan lebih terbebas dari keloid.
4. Bantuan tenaga profesional
Setelah menentukan kapan waktu yang tepat, kini waktunya Mama memilih tempat dan jasa yang tepat untuk menindik telinga bayi. Ada yang lebih memilih toko perhiasan, ada yang lebih memilih jasa petugas medis.
Di mana pun pilihan Mama, pastikan orang, peralatan, dan lokasinya steril ya. Maka, jangan ragu untuk melakukan riset terlebih dahulu dan jangan asal memilih tempat menindik telinga.
5. Pastikan anak dalam kondisi prima
Untuk mengurangi risiko iritasi dan hal tak diinginkan lainnya, pastikan si Kecil ada dalam keadaan sehat saat hendak ditindik telinganya. Bagaimana jika anak baru saja sembuh dari sakit? Ah, sebaiknya ditunda saja ya, Ma.
Walau jarang terjadi, namun kondisi kurang sehat bisa meningkatkan risiko infeksi jika ternyata anak mengalami gangguan jantung kongenital.
6. Bawa mainan kesayangannya
Selain harus sehat, sebaiknya bayi juga ditindik dalam mood yang sedang baik juga. Nah, jika Mama khawatir anak mendadak rewel, maka tidak ada salahnya menyiapkan mainan kesayangannya. Empeng juga efektif untuk mengalihkan perhatian anak saat ditindik, Ma.
7. Pakai kemeja saja
Saat harinya tiba, sebaiknya si Kecil mengenakan kemeja atau pakaian berkancing lainnya. Hal ini bisa mengurangi risiko antingnya tersangkut kaus ketika Mama melepas pakaiannya.
8. Pilih anting kecil
Jangan pernah memberi si Kecil anting yang terlalu panjang, besar, atau tajam, karena anak bisa menariknya sekuat tenaga. Sebaiknya, berikan ia anting tusuk kecil (post-type earrings) yang lebih aman dan ringan untuknya.
9. Masa penyembuhan
Menurut AAP, bisa dibutuhkan waktu 4 hingga 6 minggu hingga luka di telinga bayi sembuh sempurna. Selama masa itu, berikan perhatian lebih akan kemungkinan terjadinya infeksi ya, Ma.
Jangan lupa, bersihkan anting setidaknya seminggu sekali. Caranya mudah, gunakan saja cotton bud yang sudah dicelup ke cairan disinfektan.
10. Waspada infeksi
Perawatan di masa penyembuhan yang kurang tepat dalam menyebabkan infeksi, kenali gejala awalnya. Beberapa di antaranya adalah: kuping merah, keluar cairan dari titik tindikan, timbul ruam atau bintil merah, demam.
Jika sudah terjadi infeksi, jangan coba untuk menyembuhkannya sendiri. Sebaiknya ke dokter saja ya, Ma, agar diatasi dengan tepat.
Dengan mengikuti instruksi yang tepat, menindik telinga bayi bukan lagi hal yang perlu dikhawatirkan kan, Ma?
0 Response to "10 Hal yang Harus Mama Ketahui tentang Menindik Telinga Bayi"
Post a Comment