10 Fakta tentang Adaptasi Lidah Bayi pada Rasa Makanan
Mama pasti tahu kalau makanan yang Mama konsumsi turut memberikan rasa pada ASI. Lalu pertanyaannya, apakah bayi baru lahir sudah bisa menikmati aneka rasa tersebut? Ternyata newborn belum mengenal semua rasa, Ma. Dibutuhkan waktu untuk lidah bayi beradaptasi dengan berbagai rasa, dimulai dari rasa manis hingga pahit.
Untuk menambah pengetahuan Mama, yuk kenali tahapan adaptasi lidah bayi pada aneka rasa makanan. Namun jangan terburu-buru mau memperkenalkan rasa ya, Ma, karena semua harus sesuai dengan usia si Kecil.
1. Janin pun mengenal rasa
Seperti yang dikatakan Ikatan Dokter Anak Indonesia, sejak usia 12 minggu kehamilan, janin mulai terpajan berbagai macam komponen rasa, termasuk glukosa, protein, dan asam amino, lemak, serta garam. Itu artinya, sejak masih di dalam kandungan, indera pengecap si Kecil sudah mulai belajar mengenal rasa.
Uniknya lagi, ketika janin berusia 26-28 minggu, dibuktikan adanya perubahan wajah terhadap berbagai stimulasi rasa yang berbeda. Wah, ekspresinya pasti lucu ya, Ma.
2. Hanya mengenal rasa manis
Tahukah Mama kalau bayi baru lahir lebih mudah beradaptasi terhadap rasa manis? Mungkin ini salah satu penyebab kebanyakan anak menyukai permen dan cokelat ya, Ma, karena mereka mengenal rasa ini lebih dulu dari rasa lainnya.
3. Menolak pahit dan asam
Ternyata bayi baru lahir pun sudah cerdas dalam memilih rasa lho, Ma. IDAI mengatakan kalau bayi baru lahir selalu menolak makanan atau minuman dengan rasa asam dan pahit. Hebat kan?
Dengan begitu, bayi sudah memiliki refleks untuk menjaga dirinya tetap aman jika tidak sengaja menelan apapun yang rasanya pahit atau asam. Bisa jadi ini minuman basi atau bahkan zat rumah tangga kan, Ma.
4. Mengenal asin di usia 4 bulan
Ketika baru lahir, bayi belum bisa merespons rasa asin.
Rasa asin sendiri mulai berkembang setelah ia berusia 4 sampai 6 bulan, sedangkan kapan mulai tumbulnya respons terhadap rasa gurih belum banyak diketahui, tulis dr. Titis Prawitasari, Sp.A(K) dalam artikelnya di situs resmi IDAI.
5. Bentuk pertahanan tubuh
Mulai dari menolak rasa pahit dan asam hingga tidak merespons asin, sebenarnya ini merupakan suatu mekanisme pertahanan alamiah dari bayi, Ma. Jadi jika terdapat racun atau kontaminan yang mungkin terdapat dalam makanan, maka bayi bisa dengan sigap menjauhkannya.
6. Anak ASI lebih mudah mengenal rasa
Seperti yang Mama ketahui, rasa makanan yang Mama konsumsi dapat terdeteksi dalam ASI sekitar 1-2 jam setelahnya. Tak heran kalau rasa dan aroma ASI sangat berbeda-beda, tergantung makanan Mama.
Itu sebabnya bayi yang mendapatkan ASI seharusnya lebih mudah beradaptasi dengan berbagai macam rasa.
7. Rasa ASI pengaruhi rasa favorit anak
Dengan mengenalkan aneka rasa saat masa kehamilan dan menyusui, maka hal ini ikut memengaruhi rasa favorit bayi ketika diberikan makanan padat kelak lho, Ma. Jadi kalau ingin anak suka dengan sayur dan buah, tidak ada salahnya untuk memulainya dari diri Mama sendiri.
8. Jangan sampai anak trauma
Saat mengenalkan rasa baru pada anak, sebaiknya lakukan perlahan dan dicampurkan dengan makanan yang Mama tahu pasti disukai Si Kecil. Jangan paksa anak memakannya jika reaksinya seperti akan muntah, karena itu bisa membuatnya trauma yang akan ia kenang seumur hidupnya.
Tidak mau kan anak membenci suatu rasa seumur hidup, hanya karena pernah dipaksa memakannya?
9. Ciptakan suasana menyenangkan
Pernah menebak, kenapa ya anak suka dengan permen dan es krim? Selain rasa manis memang enak bagi lidah anak, namun ternyata anak juga lebih suka dengan makanan yang diberikan dalam suasana gembira.
Dengan kata lain, permen, cokelat, es krim, selalu menjadi pilihan yang menyenangkan bagi anak karena memang lebih sering diberikan di suasana yang menyenangkan (di pesta ulang tahun misalnya).
10. Coba lagi hingga 5-10 kali
Saat dikenalkan rasa baru, bayi menolak dan langsung menyemburkan makanannya? Jangan patah semangat dulu, Ma. Memang dibutuhkan pengulangan dalam mengenalkan menu baru, hingga lidah bayi dapat beradaptasi dengan rasanya.
IDAI mengatakan bahkan Mama perlu mencoba 5-10 kali lagi dalam mengenalkan rasa baru pada anak.
Selalu semangat dalam memberikan yang terbaik (dan terlezat!) untuk Si Kecil ya, Ma.
0 Response to "10 Fakta tentang Adaptasi Lidah Bayi pada Rasa Makanan"
Post a Comment