7 Ciri Mata Belekan yang Harus Diwaspadai




Beberapa bukti dari tidur nyenyak jelas terlihat begitu Anda membuka mata di pagi hari rambut kusut, napas bau naga, jejak air liur yang mengering di pipi, dan mata belekan.


Dan sementara penyebab dari sisa-sisa tidur ini cukup jelas, alasan di balik kerak yang kadang lengket kadang keras yang menghiasi sudut-sudut mata ini tidak banyak diketahui orang. Mengapa mata belekan hanya di malam hari? Terbuat dari apa belek sebenarnya? Pelajari lebih lanjut tentang fenomena kotoran mata ini, dan meskipun ini adalah bagian yang cukup normal dan sehat dari waktu tidur: kapan harus khawatir.


Mata belekan adalah hasil kotoran dan air mata yang mengering


Mata Anda menghasilkan lendir kotoran mata, alias rheum, sepanjang hari. Lendir kotoran mata berasal dari campuran produk limbah, debu, iritan, sel kulit mati, dan benda asing berpotensi bahaya yang tertangkap masuk ke dalam mata. Jika benda asing masuk ke dalam mata, hal ini akan menyebabkan mata merah, gatal, tidak nyaman, hingga berair. Reaksi mata berair ini adalah respon alami sistem tubuh terhadap benda asing yang menyusup ke dalam mata.


Air mata merupakan komponen penting dari kesehatan mata yang baik. Air mata terdiri dari kombinasi air, lendir encer yang diproduksi oleh konjungtiva (disebut mucin), dan meibum zat berminyak yang dikeluarkan oleh kelenjar meibom, terletak membujur di kelopak mata, yang membantu menjaga mata Anda tetap lembap terlumasi sekaligus membilas kotoran keluar dari mata di antara kedipan. Lapisan tipis air mata ini terus menggenangi permukaan mata Anda setiap kali Anda berkedip, membuang segala sampah dan sisa rheum melaui saluran pembuangan air mata sebelum lendir mengeras di mata Anda. Kadang, kita bahkan mengucek pojokan mata untuk menghapus kotoran mata ini.


Saat Anda tidur, Anda tidak berkedip. Permukaan mata tetap terjaga kelembapannya karena mata tertutup rapat. Alih-alih melanjutkan proses pembersihan mata, lendir dan segala sisa sampah yang mungkin masuk saat Anda terakhir kali membuka mata tidak terbuang. Produksi air mata juga berkurang saat Anda tidur, menyebabkan peningkatan kekeringan mata. Gaya gravitasi juga memainkan peran dalam membantu menjatuhkan kotoran ke bagian bawah mata, menuju saluran drainase air mata layaknya pipa pembuangan. Namun, akibat kekeringan permukaan mata tidak semua sampah mata dapat dengan mudah melalui saluran ini. Partikel-partikel yang bervolume atau berukuran besar mungkin tertinggal, menumpuk di pojokan mata. Sisa kotoran mata juga mungkin ditemukan di pojok terluar mata atau di sepanjang bulu mata. Inilah yang disebut sebagai belek.


Semakin kering permukaan mata (atau jika Anda cenderung memiliki kondisi mata kering), tekstur belek akan kering, berupa serpihan remah kasar atau berpasir. Jika masih ada sisa-sisa kelembapan dalam mata, belek akan memiliki tekstur sedikit lengket berlendir. Kebanyakan orang bisa membersihkan belek di mata dengan hanya mengusap mata di pagi hari. Jika dirasa sulit, waslap hangat atau mencuci muka dapat membantu. Beberapa orang mungkin merasa perlu untuk menghapus sisa belek yang masih menempel dengan menggunakan obat tetes mata saline.


Kapan mata belekan harus diwaspadai?


Normal untuk mengalami mata belekan. Tetapi, jika Anda melihat adanya perubahan konsistensi, tekstur, jumlah, atau warna dari belek mata Anda, yang mungkin juga diikuti oleh rasa sakit, hal ini bisa menunjukkan suatu penyakit atau infeksi mata tertentu.


Berikut adalah beberapa jenis belek mata dan kondisi yang mungkin berhubungan dengannya. Jika anda memiliki salah satu kondisi mata belekan di bawah ini, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter untuk diagnosis yang lebih tepat dan pengobatan yang dibutuhkan.


1. Lendir hijau atau keabuan kental


Belek mata yang menyerupai lendir kehijauan atau putih keabuan dapat menunjukkan infeksi mata yang diakibatkan bakteri piogenik (produsen nanah), alias konjungtivitis bakterial. Peradangan selaput mata ini juga ditandai dengan mata kemerahan, seperti berpasir, teriritasi, dan gatal. Dalam beberapa kasus, pembentukan belek bisa begitu parah sehingga menyegel mata Anda tertutup rapat sementara saat Anda bangun pagi.


2. Lendir kekuningan


Lendir kekuningan yang disertai dengan rasa sakit saat berkedip dan bejolan kecil di kelopak mata seperti jerawat (bengkak, kemerahan) dapat disebabkan oleh tembel, alias hordeolum (mata bintitan). Kelenjar kelopak mata kada bisa tersumbat dan terinfeksi, menyebabkan lendir. Mata bintitan biasanya akan sembuh sendiri, namun penting untuk menahan diri dari memecahkan nanah dari benjolan tersebut guna menghindari risiko infeksi menyebar ke bagian mata lain atau ke kulit di sekitar mata.


3. Bebola lendir berwarna putih atau kuning


Bebola lendir berwarna putih atau kuning yang jatuh bersama air mata adalah tanda umum dari dakriosistitis, infeksi sistem drainase air mata atau kantung nasolakrimalis. Jika Anda memiliki kondisi ini, Anda mungkin mengeluhkan rasa sakit di seluruh wajah, kemerahan dan pembengkakan di sekitar area tulang hidung atas dengan pojok mata dalam. Anda juga mungkin memiliki lendir yang keluar dari puncta, lubang drainase kecil di kelopak mata. Kondisi ini dapat menjadi serius jika tidak ditangani dengan antibiotik.


4. Belek tebal kering berpasir


Belek yang berkerak menumpuk tebal di kelopak dan bulu mata mungkin disebabkan oleh blepharitis. Blepharitis kadang disebabkan oleh bakteri yang ditemukan di kulit Anda. Bakteri dapat tumbuh dan menginfeksi kelopak dan bulu mata, menyebabkan kemerahan dan peradangan. Kelopak mata juga dapat menebal dan membentuk sisik kulit mati seperti ketombe.


5. Lendir berbusa berwarna kuning kehijauan


Disfungsi kejelnjar meibom (MGD) dapat menyebabkan terbentuknya belek di mata yang berlendir bertekstur seperti nanah berwarna kuning kehijauan yang berbusa, serta diikuti oleh beberapa gejala menyakitkan lainnya.


6. Cair


Air mata yang bercampur dengan sedikit lendir, tetapi juga bisa berwarna kuning pucat, dapat disebabkan oleh konjungtivitis viral. Konjungtivitis virus sering dikaitkan dengan virus penyebab penyakit pernapasan bagian atas. Virus ini menyebabkan pembengkakan kelompak mata, penglihatan kabur, mata kemerahan, dan sensasi kelilipan terus-menerus. Peradangan dan iritasi yang disebabkan virus akan menyebabkan mata Anda terus berair. Kondisi ini sangat menular.


7. Lendir putih berair, lengket, dan berserabut


Lendir putih berserabut yang menempel di pojokan mata dapat mewakili gejala konjungtivitis alergi. Reaksi alergi memungkinkan mata memproduksi belek dan partikel asing lainnya menyatu bersama, mengental di bagian bawah mata. Konjungtivitis alergi dipicu oleh alergen serbuk sari, bulu, debu dan iritan umum lainnya yang menyebabkan alergi mata. Hal ini juga dapat disebabkan oleh reaksi alergi terhadap polutan kimia, makeup, cairan lensa kontak, dan tetes mata. Tidak seperti mata merah akibat virus atau bakteri, konjungtivitis alergi tidak menular dan selalu mempengaruhi kedua mata.


Selain konjungtivitis, ada banyak infeksi mata yang menyebabkan mata belekan abnormal. Ini termasuk: herpes mata (infeksi virus berulang), keratitis jamur (peradangan kornea yang jarang namun serius) dan Acanthamoeba keratitis (infeksi parasit yang berpotensi membutakan; biasanya disebabkan oleh pemakaian lensa kontak yang tidak higienis atau berenang sambil mengenakan lensa kontak). Jika mata belekan berupa nanah atau darah (pendarahan subconjunctival) terjadi setelah cedera mata, kunjungi dokter mata Anda segera untuk pengobatan. Semua cedera mata harus diperlakukan sebagai darurat medis.


0 Response to "7 Ciri Mata Belekan yang Harus Diwaspadai"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...