Plus Minus 3 Jenis Susu Alternatif Bagi yang Alergi Susu Sapi
Alergi susu sapi bukanlah hal yang tidak biasa terutama pada anak kecil. Selain alergi, intoleransi laktosa juga menjadi salah satu alasan mengapa anak tidak bisa mengonsumsi susu sapi. Pada mereka yang mengalami intoleransi laktosa, tubuh tidak dapat mencerna laktosa (komponen gula alami yang terdapat dalam produk susu), sehingga ketika laktosa sampai ke usus besar tanpa dicerna, akan timbul masalah pada perut. Gejala intoleransi laktosa misalnya perut kembung, sakit, dan bloating setelah meminum susu sapi. Pada mereka yang alergi susu, gejalanya dapat berupa gatal-gatal, muntah, diare, sakit perut, hidung dan mata berair, serta batuk-batuk dan sesak napas. Mereka yang memiliki alergi pada susu harus memperhatikan produk-produk yang kemungkinan menggunakan susu sebagai bahan dasarnya, misalnya:
- Mentega
- Keju
- Margarin
- Yoghurt
- Es krim
- Sereal
- Makanan bayi
- Cake, biskuit, krakers
- Pudding, custard
- Saus instan
Waspadai juga produk-produk yang mengandung kasein, whey, dan laktosa pada kolom bahan bakunya.
Susu alternatif pengganti susu sapi
Bagi mereka yang mengalami intoleransi laktosa atau alergi susu sapi, ada beberapa jenis susu yang dapat menjadi alternatif selain susu sapi.
1. Susu kedelai
Salah satu produk olahan kedelai ini sangat gampang ditemukan, mulai dari pasar sampai supermarket-supermarket besar. Cara pembuatannya pun sangat mudah. Kacang kedelai cukup direndam minimal 12 jam, setelah itu dipisahkan dari kulitnya dan kemudian diblender bersama dengan air hingga lembut lalu disaring dipisahkan dari ampasnya. Susu kedelai dapat ditambah gula bahkan perasa sesuai dengan selera Anda. Dalam satu gelas kecil (240 ml) susu kedelai mengandung 150 kkal, 7 gram protein, dan 24 gram karbohidrat. Namun kandungan zat gizi tersebut dapat bertambah seiring dengan penambahan gula.
Susu kedelai merupakan sumber protein, vitamin A, vitamin B12, vitamin D, dan potasium yang baik. Kandungan protein dalam susu kedelai hampir setara dengan susu sapi, dan dalam susu kedelai terdapat 9 asam amino esensial yang dibutuhkan oleh tubuh. Karena berasal dari tumbuhan, susu kedelai juga tidak mengandung kolesterol sehingga baik bagi kesehatan jantung. Selain untuk dikonsumsi sehari-hari, susu kedelai saat ini juga mulai digunakan sebagai pengganti susu sapi dalam produk kue dan masakan. Namun konsumsi susu kacang kedelai harus dibatasi bagi mereka yang memiliki masalah dengan penyakit tiroid.
2. Susu almond
Sekarang ini susu almond semakin dikenal terutama di kalangan vegetarian dan pencinta makanan sehat. Harga susu almond cenderung lebih mahal daripada susu kedelai dan biasanya dijual tanpa menggunakan pemanis. Kalau pun diberi pemanis, yang umum digunakan adalah pemanis alami seperti madu atau buah kurma. Cara pembuatannya kurang lebih sama dengan susu kedelai, direndam selama kira-kira 12 jam, diblender dengan air berikut ditambahkan pemanis atau perisa lalu disaring menggunakan kain. Selain sebagai alternatif bagi mereka yang alergi susu, susu almond juga bisa digunakan untuk memasak, campuran smoothies, oatmeal, maupun kopi.
Jika dibandingkan dengan susu kedelai, susu almond memiliki jumlah kalori yang lebih rendah, sekitar 90 kalori per gelas nya (240 ml). Susu almond juga lebih kaya akan asam lemak tidak jenuh serta kaya akan vitamin E. Satu porsi susu almond sudah dapat memenuhi kebutuhan vitamin Esebesar 50%. Tidak hanya vitamin E, kandungan vitamin A dan vitamin D dalam susu almond juga dapat membantu mencukupi kebutuhan harian Anda.
Jika Anda ingin mengonsumsi susu almond, pilihlah susu almond yang tidak mengandung bahan tambahan seperti pemanis atau perisa buatan. Susu almond rumahan (homemade) biasanya masih memliki nilai gizi yang lengkap. Pada susu almond pabrikan biasanya sudah ditambahkan vitamin, stabilizer, pemanis, serta bahan-bahan lain untuk membuat rasa susu almond menjadi semirip mungkin dengan susu sapi. Tetapi susu almond homemade biasanya kurang mengandung protein serta kalsium sehingga Anda harus mencari sumber makanan lain untuk mencukupi kebutuhan protein dan kalsium harian Anda, jangan hanya mengandalkan susu semata.
3. Susu kacang mede
Tidak hanya enak dijadikan camilan, kacang mede ternyata juga bisa dijadikan susu. Cara pembuatannya juga sama dengan susu almond, bisa Anda buat sendiri di rumah atau membeli yang sudah jadi. Campurna yang biasanya dipakai untuk membuat susu kacang mede adalah kurma, sea salt, dan perisa vanila.
Meskipun kacang mede cenderung rendah lemak, tetapi kacang mede memiliki kandungan vitamin, mineral, dan antioksidan yang tinggi. Di dalamnya terdapat vitamin E, vitamin K, vitamin B6, fosfor, zinc, magnesium, dan zat besi. Membantu menjaga kesehatan jantung, mata, hingga kelancaran peredaran darah juga merupakan fungsi dari kacang mede. Satu gelas susu kacang mede dapat memenuhui 15% kebutuhan vitamin K, 13% zat besi, dan 25% kebutuhan magnesium harian Anda.
BACA JUGA:
- Mengenal Jenis-jenis Susu dan Perbedaannya
- 8 Kelebihan Susu Almond Dibanding Susu Lainnya
- Kenapa Bayi Tak Boleh Minum Susu Sapi
0 Response to "Plus Minus 3 Jenis Susu Alternatif Bagi yang Alergi Susu Sapi"
Post a Comment