Warisan Stretch Mark
Kehamilan membawa momen bahagia dan perubahan positif bagi seorang ibu. Namun kehamilan juga meninggalkan jejak pada penampilan yang kurang oke, yaitu stretch-mark yaitu gurat-gurat putih di kulit. Menurut dr. Srie Prihianti, SpKK, dokter spesialis kulit dari Erha Klinik, ada dua faktor penyebab stretch-mark. Salah satunya adalah kehamilan.
Saat hamil, kulit ibu meregang seiring dengan membesarnya tubuh dan bertambahnya berat badan. Karena tubuh membesar lebih cepat daripada kecepatan kulit untuk meregang, maka timbullah guratan yang dikenal dengan stretch-mark.
Faktor kedua adalah adanya peningkatan hormon saat hamil. Hormon-hormon ini menarik air lebih banyak dari kulit sehingga menyebabkan meregangnya ikatan antar serat kolagen. Hasilnya, kulit mudah robek ketika meregang dan membentuk guratan.
KAPAN MUNCUL?
Umumnya stretch-mark terlihat mulai trimester terakhir kehamilan yakni sekitar usia 7 atau 8 bulan. Namun ada juga beberapa ibu yang mulai terlihat stretch-mark lebih dini, ketika perutnya mulai membesar. Ibu dengan kulit terang, cenderung membentuk stretch-mark dengan warna pink. Sementara ibu dengan kulit lebih gelap stretch-mark-nya berwarna lebih terang dari kulit aslinya.
TAHAPAN STRETCH-MARK
Stretch-mark terbentuk secara bertahap hingga berakhir pada guratan putih atau silver di area tertentu.
Tahap 1
Mulanya timbul guratan berwarna pink di kulit, diikuti dengan rasa gatal. Kulit yang meregang ini akan terlihat gepeng dan tipis.
Tahap 2
Secara bertahap, stretch-mark akan memanjang dan melebar serta berubah warna menjadi kemerahan atau keunguan.
Tahap 3
Ketika stretch-mark sudah matang, warna kemerahan atau keunguannya akan menghilang. Beberapa bulan setelah kehamilan, rona merah atau pink ini tampak seperti menghilang, namun segera membentuk gurat putih pucat atau silver. Guratan-guratan ini kemudian berbentuk tidak beraturan dan terlihat sedikit tertekan ke dalam.
Kebanyakan ibu hamil memiliki stretch-mark di sekitar perut. Namun stretch-mark juga bisa muncul di payudara, selangkangan, pinggang, pinggul, bawah punggung dan sekitar bokong. Biasanya, stretch-mark muncul di area yang terdapat banyak lemak. Sebelum stretch-mark muncul, Anda perlu mencegahnya, sebab sekali muncul guratan, akan sangat sulit menghilangkannya.
SEBELUM TERJADI
Menurut dr. Srie Prihianti, salah satu pencegahan terbaik agar kulit tidak robek sampai membentuk selulit adalah dengan memastikan kulit Anda tetap terjaga elastisitasnya selama hamil. Sebab itu, ia menyarankan saat hamil Anda harus menjaga agar kulit selalu lembap dan lentur dengan:
- Skin food. Serat kolagen dan elastis diperlukan kulit yang terus meregang seiring dengan membesarnya bagian tubuh. Semakin kuat serat ini, kulit semakin sulit robek. Karena itulah, penting untuk mengonsumsi makanan kaya vitamin E, B, C, dan seng untuk membantu pembentukan kolagen pada kulit. Vitamin C penting untuk antioksidan yang melindungi jaringan kulit dari kerusakan. Vitamin B2 (Riboflavin) dan B3 (Niacin) juga penting untuk menjaga kesehatan kulit. Minumlah cukup air sekitar 2 liter per hari untuk menguatkan dan memperbarui sel-sel kulit.
- Olahraga. Selain untuk meningkatkan energi, mencegah mood swing, memperbaiki pola tidur dan meningkatkan pikiran positif tentang diri sendiri, olahraga juga membantu mencegah timbulnya stretch-mark. Berolahraga melancarkan sirkulasi darah sehingga menjaga kulit tetap elastis dan lentur saat mengalami peregangan.
- Bantuan lotion. Selain mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga, oleskan lotion, cream atau minyak secara berkala setiap hari di area sekitar tempat timbulnya stretch-mark. Lotion ini diformulasikan untuk menjaga elastisitas kulit. Gunakan sedikitnya dua kali sehari sedini mungkin sejak awal kehamilan. Dengan begitu, kulit Anda akan tetap terjaga kelembapannya dan lebih lentur ketika tubuh semakin membesar.
LOKASI STRETCH-MARK
Setelah melahirkan Anda memiliki stretch mark di:
- 73% di perut
- 18% pinggul
- 5% pinggang
- 4% payudara
0 Response to "Warisan Stretch Mark"
Post a Comment