Tentang Vaksin HPV yang Jarang Diketahui

Kanker serviks merupakan pembunuh utama perempuan di dunia. Setiap tahun tidak kurang dari 15.000 kasus kanker serviks terjadi di Indonesia. Itu membuat kanker serviks disebut sebagai penyakit pembunuh perempuan ketiga di Indonesia. Kanker serviks disebabkan Human papilomavirus atau disingkat HPV. 
 
Kabar baiknya, ada vaksin yang bisa melindungi dari jenis HPV yang paling berbahaya. Nah, berita buruknya, pemberian vaksin ini direkomendasikan untuk anak laki-laki dan perempuan berusia 11 sampai 12 tahun. Benarkah? Bagaimana Anda yang telah lewat usia ini, apakah tetap boleh mendapatkan vaksin HPV?
 
Infeksi menular seksual yang paling umum 
Semua orang yang aktif secara seksual, kemungkinan besar telah terpapar HPV. Sebagian besar kasus tidak menyebabkan gejala, dan sekitar 90% infeksi HPV akhirnya sembuh sendiri. 
 
Secara teori memang infeksi HPV bisa sembuh sendiri, tapi masalahnya, HPV dapat menyebar melalui hubungan seks oral, vagina atau anal, bahkan ketika orang yang terinfeksi tidak memiliki gejala tertentu  (dan karena itu mereka tidak tahu telah terinfeksi). Kondom  dapat membantu mengurangi risiko penularan, namun tidak mudah, karena HPV dapat menginfeksi daerah yang tidak terjangkau oleh kondom.
 
Kasus HPV yang tidak hilang sendiri dapat menyebabkan kutil kelamin atau menyebabkan sejumlah penyakit menular. Infeksi menular seksual.
 
Beberapa jenis HPV jadi penyebab kanker
Menurut data WHO terdapat lebih dari 100 jenis HPV, dan 13 jenisnya dikategorikan termasuk berisiko tinggi mengakibatkan kanker. 
 
HPV dianggap  bertanggung jawab terhadap 90% kasus kanker dubur dan serviks. Ini juga terkait dengan kanker vagina, vulva (mulut vagina), penis, rektum dan tenggorokan. 
Kanker serviks bisa terdeteksi lebih awal dengan pap smear. Tapi tidak ada skrining atau tes untuk kanker lain yang disebabkan oleh HPV. Itu artinya, mereka tidak terdeteksi sampai terjadi kanker yang sulit diobati. 
 
Kapan saat yang efektif pemberian vaksin? 
Vaksin HPV terbaru melindungi terhadap sembilan jenis virus yang berbeda, dua yang menyebabkan penyakit genital dan tujuh yang dapat mengakibatkan kanker. Vaksin sangat efektif, dan menurut penelitian vaksin ini tetap efektif , setidaknya sampai 10 tahun dalam melindungi Anda dari kanker. 

Vaksin HPV lebih efektif pada mereka yang belum pernah terpapar virus HPV melalui aktivitas seksual. Itu sebabnya, vaksin direkomendasikan untuk diberikan pada anak berusia 11-12 tahun. Tapi jika Anda melewatkan kesempatan mendapatkan vaksin pada usia tersebut, Anda bisa mendapatkannya pada usia yang lebih dewasa. 
 
Pusat pengendalian dan pencegahan penyakit Amerika merekomendasikan sebaiknya vaksin diberikan pada pria heteroseksual berusia 21 tahun dan perempuan sampai usia 26 tahun. 
Vaksin yang diberikan pada seseorang yang telah aktif secara seksual memang tidak terlalu efektif dalam pencegahan. 
 
Bagaimana jika Anda berusia di atas 26 tahun? Vaksin ini aman dikonsumsi pada usia berapa pun, namun semakin tua, semakin sedikit perlindungan kanker yang ditawarkannya. Menurut American Cancer Society, mungkin tidak efektif untuk mendapatkan vaksin setelah Anda berusia 26 tahun. Tapi, Australia merekomendasikan agar wanita berusia di atas 45 tahun juga perlu mendapatkan vaksin HPV. 
 
Vaksin HPV dijamin aman
Banyak cerita beredar tentang keamanan vaksin. Beberapa orang khawatir atau yakin bahwa vaksin tersebut menyebabkan kondisi autoimun, gangguan sistem saraf, pembekuan darah, dan banyak lagi. Beberapa orang bahkan mengklaim vaksin tersebut menyebabkan kematian.
 
Jangan mudah percaya berita tidak benar. Vaksin HPV tergolong aman. Ada banyak penelitian untuk membuktikannya, termasuk studi tahun 2013 tentang hampir satu juta anak perempuan di Swedia dan Denmark yang tidak menemukan hubungan antara vaksin dan masalah neurologis, autoimun, atau pembekuan darah lainnya. Tahun ini, WHO mengeluarkan pernyataan posisi mengenai vaksin HPV, yang menulis bahwa tidak ada bukti soal ketidakamanan vaksin. 
 
Memang ada cerita ketakutan dan banyak di antaranya tragis tentang vaksin ini. Tapi hanya karena sesuatu yang tragis terjadi pada seseorang setelah mereka mendapatkan vaksin, tidak berarti vaksin tersebut menyebabkan hal yang tragis itu terjadi. Setiap ilmuwan akan cepat mengingatkan Anda bahwa hanya karena dua hal terkait, tidak berarti menyebabkan yang lain terjadi.
 
Satu-satunya efek samping vaksin yang umum adalah rasa sakit, kemerahan, atau pembengkakan di tempat suntikan, demam, sakit kepala, mual, dan nyeri otot atau sendi. 
 
Satu-satunya orang yang seharusnya tidak mendapatkan vaksin tersebut adalah mereka yang  memiliki alergi parah terhadap salah satu komponen vaksin tersebut. Maka itu, sebelum mendapatkan vaksin, beritahu dokter tentang alergi berat yang Anda alami. 
 
Pemberian vaksin juga tidak disarankan untuk perempuan hamil, tapi dibolehkan bagi ibu menyusui. Bagaimana jika Anda sakit? Sebaiknya tunggu sampai Anda merasa lebih baik untuk mendapatkan vaksin ini. 
 
 
Ditinjau oleh: dr. Jezy Reisya

0 Response to "Tentang Vaksin HPV yang Jarang Diketahui"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...