Gula Tersembunyi pada Makanan Anak

Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah sadar akan bahayanya asupan gula berlebih dari makanan. Awareness ini sudah cukup meluas dan para Bunda sekarang tidak lagi mudah memberikan gula-gula, permen, atau manisan untuk membujuk si kecil. 
 
Berdasarkan Survey KonsumsiMakanan Individu (SKMI) Indonesia tahun 2014, sebanyak 29,7% masyarakat Indonesia mengonsumsi gula harian melebihi batas rekomendasi World Health Organization / WHO (<50 gram/hari). Asupan gula disarankan tidak melebihi 10% total kalori sehari, sehingga bila kebutuhan energi anak sebesar 1200 kkal, maka maksimal asupan gulanya per hari adalah 30 gram atau enam sendok teh.
 
Gula sebagai salah satu jenis karbohidrat sederhana yang sangat mudah diserap tubuh dapat cepat meningkatkan kadar gula darah yang akhirnya akan memicu peningkatan insulin untuk memasukkan gula dari darah ke dalam sel untuk digunakan atau disimpan bila tidak digunakan. Dampak asupan gula berlebih bervariasi mulai dari sakit gigi, kenaikan berat badan hingga penyakit kronis antara lain obesitas, diabetes, penyakit kardiovaskular dan sindrom metabolik. 
 
Tidak hanya gula yang terlihat jelas yang perlu kita hindari,tetapi juga gula yang tersembunyi atau hidden sugars. Apakah yang dimaksud dengan gula tersembunyi? 
Gula tersembunyi adalah gula yang tidak langsung terlihat tetapi terlarut atau terkandung dalam makanan atau minuman, baik gula tambahan dalam makanan olahan, maupun gula yang memang terkandung dalam bahan makanan secara alami. Jangan langsung yakin bahwa suatu makanan tidak mengandung gula tersembunyi hanya karena rasanya pahit, asam, atau gurih. Bacalah label komposisi bahan makanan dalam makanan kemasan, juga lihat resep masakan. Jangan kaget menemukan bahwa ternyata makanan pedas atau minuman asam sekalipun mengandung gula dalam jumlah yang  tidak sedikit. Inilah yang disebut dengan gula tersembunyi.
 
Beberapa jenis makanan yang diklaim sebagai makanan sehat ternyata mengandung gula tersembunyi, terutama makanan olahan yang diklaim berserat tinggi. Contohnya: sereal, biscuit atau roti gandum, granola, minuman oat, jus, rujak, es, sup buah, puding, jeli, dan agar-agar. Beberapa jenis minuman yang juga mengandung gula antara lain minuman isotonik, minuman diet, susu kacang, susu beras, susu almond, berbagai produk susu antara lain eskrim, smoothies, yogurt, minuman bersoda, teh dan kopi. Klaim no added sugar atau unsweetened pada kemasan minuman atau makanan artinya tidak ada gula yang ditambahkan. Namun demikian, makanan atau minuman tersebut masih mengandung gula tersembunyi karena gula terdapat secara alami dalam bahan makanan seperti madu,tebu,buah dan umbi-umbian manis.
 
Asupan gula tersembunyi ini merupakan asupan kalori tambahan tanpa manfaat nutrisi lainnya, kadang disebut empty calories atau kalori kosong, dan orang yang mengonsumsinya biasanya tidak mengompensasinya dengan mengurangi konsumsi total makanan per harinya.Kandungan gula yang tersembunyi dalam beberapa jenis makanan dan minuman kemasan dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 1. Kandungan gula tersembunyi dalam makanan dan minuman kemasan
 
                               Kandungan Gula Per Saji
Minuman bersoda kemasan 3447 gram
Saus 3-16   gram 
Minuman jus dan minuman rasa buah 1265 gram
Air dengan rasa 1025 gram
Sup sayur 824 gram
Makanan penutup dan berbagai produk susu 616 gram
Makanan sarapan olahan dan smoothies 1648 gram
Minuman teh dan kopi 1260 gram
Sayur kalengan 825 gram
Roti tawar 812 gram
Bumbu salad 3 16 gram
Mi instan 8 16 gram

 
Tips menghindari gula tersembunyi yang ada pada makanan anak:
1. Biasakan membaca label komposisi makanan atau minuman kemasan. 
2. Kenali nama lain dari gula antara lain: sucrose, fructose, juice, maltose, dextrose, glucose, honey, syrup.
3. Batasi konsumsi makanan dan minuman kemasan, antara lain: roti, saus, sambal, bumbu salad, sup, jus buah, dan semua minuman manis, bersoda,beralkohol.
4. Pilih minum air putih daripada minuman bergula
5. Konsumsi buah segar sebagai camilan, bukan jus buah dengan tambahan gula pasir atau camilan manis.  
 
(dr. Dian Novita Chandra, M.Gizi)
 
 
Referensi:
WHO. Guideline: sugars intake for adults and children.WHO Library Cataloguing-in-Publication Data. 2015.
Atmarita, Jahari AB, Sudikno, Soekatri M. Asupangula, garam, danlemak di Indonesia: analisis survey konsumsimakananindividu (SKMI) 2014. GiziIndon 2016;39:114.
Boulton J,Hashem KM, Jenner KH, Lloyd-Williams F, Bromley H, Capewell S. How much sugar ishidden in drinks marketed tochildren? A survey of fruitjuices, juice drinks andsmoothies. BMJ Open2016;6:e010330.
Mari JAT. Hidden sugar in food: a risk for health. IJCND 2017;3:57. 
Journal of Clinical Nutrition & Dietetics
ISSN 2472-1921

0 Response to "Gula Tersembunyi pada Makanan Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...