Ajarkan Disiplin Pada Anak













Disiplin perlu diterapkan sedini mungkin agar anak dapat memahami konsep "benar dan salah", meski ia butuh waktu untuk memahami  konsep tersebut. Beberapa ahli mengatakan, kesalahan terbesar dalam mendisiplinkan anak adalah ketika bertentangan dengan alam mereka. 

Dalam  buku The Child Whisperer; The Ultimate Handbook for Raising Happy, Successful, and Cooperative Children   Carol Tuttle, terapis energi dan guru spiritual asal AS menuliskan tentang empat tipe anak. Berdasarkan itu,  menurutnya, Anda dapat menerapkan disiplin dengan memahami apa yang ia butuhkan, bagaimana mengerti maksud lain dari sikapnya caranya dengan bertanya pada diri sendiri-, dan bagaimana cara menghadapinya.

Tipe 1: Anak penuh cinta
KEKUATAN: ada di dalam kemampuan bersosialisasi.
KARAKTER: sosok  yang friendly dan periang. Setiap hari ia  penuh semangat dan kerap random dalam melakukan atau menyukai sesuatu. Anak tipe ini terkesan hiperaktif dan sulit diandalkan.
KEBUTUHAN: sesuatu yang sifatnya menyenangkan untuk dilakukan dan happy parents.

CARA MENGHADAPI
1. refleksikan situasi dengan bertanya pada diri sendiri, misalnya:
o Apakah ia dikontrol berlebihan?
o Jangan-jangan ia merasa sendirian?
o Apakah Ia merasa hidupnya kurang playfull?
Jika benar, bisa jadi perilakunya adalah bentuk ungkapan non-verbal-nya.

2. Berikan kejutan-kejutan kecil seperti jalan-jalan ke area bermain air atau ke pasar malam. Anak tipe ini butuh suasana baru yang ceria.

3. Kenalkan ia pada anak dari teman Anda. Ia butuh bermain dengan anak lain dan bahagia bila bisa menjalin persahabatan dengan banyak anak.

4. Ciptakan suasana seru dan menyenangkan, meski dengan cara yang sederhana. Misalnya, manfaatkan sisir untuk kegiatan bernyanyi.





Tipe 2: Anak sensitif
KEKUATAN: terletak pada emosionalnya.
KARAKTER: perasaannya sangat halus, lemah lembut, dan sangat berhati-hati menggunakan perasaannya yang membuatnya bijaksana, meski ia sering dibilang pemalu dan hipersensitif.
KEBUTUHAN: kekuatan perasaan, sebab ia lebih sering melihat dan menilai sesuatu berdasarkan rasa. Ia juga membutuhkan koneksi kuat dengan keluarga karena hanya keluarga yang dianggap paling mengerti perasaannya.

CARA MENGHADAPI
1. Refleksikan situasi dengan bertanya pada diri sendiri, misalnya:
o Apakah ia merasa tidak didengarkan suaranya?
o Apakah ia merasa keinginannya sering diabaikan?
o Apakah ada kegiatannya yang tidak sesuai dengan keinginannya?
Jika benar, bisa jadi perilakunya itu adalah bentuk ungkapan non-verbal nya.

2. Tenangkan ia dengan cara memeluk, mencium, atau mengukapkan kata-kata cinta. Kata-kata dari orang  dicintainya akan membuatnya luluh.

3. Berikan ia waktu untuk relaks tak perlu didondir dengan pertanyaan kenapa atau omelan. Bisa jadi ia jenuh dengan aktivitasnya saat itu.

4. Buat koneksi dengan signal yang sama dengan balita Anda. Masuk dan dalami perasaannya. Caranya tak lain adalah sering ngobrol berdua atau lakukan aktivitas nge-date. 



Tipe 3: Anak tekun
KEKUATAN: terletak pada tubuh atau fisiknya.
KARAKTER: anak yang sangat aktif, energik gigih, super sibuk, dan selalu tekun melakukan kegiatan yang sudah dipilihnya. Tak heran bila banyak yang menyebutnya sebagai anak ambisius dan penuntut.
KEBUTUHAN: pengalaman-pengalaman baru yang menantang. Hal ini membuat ia juga butuh orangtua yang selalu mendukung dirinya melakukan kegiatan-kegiatan barunya.

CARA MENGHADAPI
1. Refleksikan situasi dengan bertanya pada diri sendiri, misalnya:
o  Apakah ia merasa kurang dengan aktivitas yang menuntut tubuhnya untuk bergerak?
o  Apakah ia terlalu sering mendengar kata Tidak ?
o  Apakah ada sesuatu yang membuat dirinya mudah menyerah?
Jika benar, bisa jadi perilakunya adalah bentuk ungkapan non- verbal-nya.

2. Selalu penuh semangat untuk mendorongnya melakukan tugas yang sudah dipilihnya atau dorong ia mencoba hal-hal yang baru.

3. Bebaskan ia bergerak dengan membiarkannya  mengekplorasi apa yang ada di dekatnya. Biarkan ia bebas menggerakan anggota tubuhnya.

4. Sediakan dan up-date list tempat petualangan yang perlu ia coba. Info terbaru bisa Anda peroleh dari rubrik weekenders ayahbunda.


 

Tipe 4: Anak super serius
KEKUATANNYA adalah sisi intelektual.
KARAKTER suka menganalisa, menghasilkan sesuatu, dan memilih untuk menyelesaikan tugas apa pun yang sudah dimulai. Biasanya tugasnya berakhir dengan tepat dan digambarkan secara detail. Ia cenderung suka mengkritik.
ANAK BUTUH dihargai hasil karyanya dan biasanya ia akan memberikan sesuatu sesuai dengan apa yang ia terima.

CARA MENGHADAPI
1. Refleksikan situasi dengan bertanya pada diri sendiri, misalnya:
o  Apakah ia butuh dihormati lebih besar dibandingkan anak lain?
o  Apakah ia butuh waktu untuk fokus dalam memelajari sesuatu?
o  Apakah ada sesuatu yang menurutnya tak sesuai dengan pengertiannya?
Jika benar, bisa jadi perilakunya itu adalah bentuk ungkapan non-verbal-nya.

2. Hormati apa yang sudah dilakukannya.

3. Dukung langkah-langkahnya, meski terkadang kurang tepat. Beri ia  kritik, namun  cara yang membuatnya terkesan bodoh.

4. Fokus mendengarkan ketika ia menjelaskan sesuatu.

0 Response to "Ajarkan Disiplin Pada Anak"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...