Panduan Aman Mengajarkan Anak Berenang Tanpa Takut Tenggelam




Renang merupakan jenis olahraga yang dapat dilakukan oleh orang segala usia, termasuk anak-anak. Bahkan, berenang sebagai pilihan aktivitas fisik si kecil justru bagus untuk mendukung tumbuh kembangnya. Namun, bagaimana cara amannya mengajarkan anak berenang?


Kenapa harus pilih olahraga renang untuk anak?


Mengenalkan renang sedini mungkin pada anak-anak akan menumbuhkan rasa kecintaan dengan air. Renang sendiri memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh maupun kehidupan sosial anak. Renang dapat membantu menjaga kesehatan sistem jantung dan paru, meningkatkan kelenturan tubuh, serta menjaga berat badan tetap sehat. Menurut penelitian, renang yang dilalukan secara teratur merupakan cara yang efektif untuk mencegah dan mengatasi obesitas pada anak.


Anak rentan tenggelam di kolam renang


Namun meski renang banyak manfaatnya, bukan berarti olahraga ini aman tanpa pengawasan orangtua. Sebab faktanya, kasus tenggelam di kolam renang terjadi cukup tinggi.


Penelitian yang dilakukan The Royal Life Saving National Drowning Australia tahun 2015 menunjukan bahwa anak berusia di bawah 5 tahun adalah kelompok yang paling rentan mengalami tenggelam. Lebih dari setengah kasus tenggelam yang dilaporkan terjadi di kolam renang.


Oleh karena itu, orangtua harus tahu bagaimana cara amannya mengajarkan anak berenang.


Tips mengajarkan anak berenang dengan aman


Menurut American Red Cross, ada beberapa tahap yang aman untuk mengajarkan anak berenang. Berikut caranya:


1. Kenalkan dengan air


Tujuannya adalah untuk membuat anak merasa nyaman dan tidak panik saat berada di dalam air. Jika anak masih belum berani lasuk ke kolam, mulailah dengan duduk di pinggir kolam terlebih dahulu ditemani dengan orangtua atau instruktur. Berikan mainan kesukaanya ketika sang anak duduk di pinggir kolam dan harus selalu diawasi. Dengan melakukan hal ini, anak akan mulai menjelajah di sekitar kolam dan mulai beradaptasi dengan kolam renang. Tapi ingat jangan pernah lepaskan pengawasan Anda.


Selanjutnya, perlihatkan ke anak bagaimana cara bernapas ketika masuk air. Tarik napas dengan mulut sebelum masuk air, lalu buang napas di dalam air menggunakan hidung sehingga akan ada gelembung- gelembung yang muncul di air. Lalu, ajak anak untuk mencobanya di pinggir kolam


Perlu diingat ketika pertama msauk kolam renang bersama anak, apalagi jika pertama kali, jangan melompat sambil menggendong anak, gunakan tangga dan masuk pelan-pelan, jangan terburu-buru hingga membuat anak takut dan tidak ingin memasuki kolam.


2. Ajari cipak-cipuk dulu


Tentu anak yang baru nyebur di kolam tidak akan langsung bisa lancar berenang gaya kupu-kupu layaknya Michael Phelps juara dunia. Ajarkan anak cipak-cipuk terlebih dulu, seperti meluncur, mengayuh, bergerak dalam air, menyelam sebentar, tahan napas minimal 5 detik dalam air, dan bagaimana keluar dari kolam renang.


Dalam keadaan darurat macam-macam kemampuan dasar inilah yang sangat diperlukan. Kemampuan dasar ini juga merupakan fondasi utama untuk mempelajari teknik 4 gaya renang selanjutnya.


3. Mengembangkan kemampuan gerakan gaya pada renang


Setelah anak sudah memiliki keberanian, mulailah untuk mengajarkan teknik gaya renang. Bisa dimulai dengan memberikan pelatihan tendangan kaki gaya bebas atau gaya dada, dilanjutkan dengan gerakan tangan, dan gaya-gaya renang yang lainnya secara bertahap. Perlu diingat juga bahwa proses ini tidaklah instan, sehingga perlu dilakukan berulang-ulang di latihan-latihan berikutnya.


Selain dari segi teknik renangnya, pastikan juga kondisi kolam renangnya ketika mengajari anak berenang:



  • Pastikan kondisi kolam renang yang akan digunakan bersih dan terawat, ph air yang ideal untuk kolam renang adalah 7.4-7.6.

  • Pastikan temperatur air pas untuk belajar, tidak telralu dingin atau tidak terlalu panas (28-30C).

  • Cek kedalaman kolam renang, biasanya untuk mengajarkan anak-anak akan lebih mudah jika kedalaman kolam renang yang digunakan kedalamannya se-pinggang atau se-dada pengajarnya. Pilih juga area kolam dengan kedalaman yang rata agar mudah untuk memegang anak

  • Adanya penjaga kolam yang memiliki keahlian CPR (Cardiopulmonary resuscitation) dan First Aid di beberapa titik kolam renang apalagi jika kolam berukuran olympic size atau berukuran besar.

  • Ada baiknya orang tua atau instruktur juga memiliki keahlian melakukan CPR (Cardiopulmonary resuscitation) dan pertolongan pertama untuk memberikan penanganan langsung yang dilakukan orang terdekat jika terjadi tenggelam.


Selain itu, biasakan sebelum memulai latihan renang untuk melakukan pemanasan agar menjadi kebiasaan anak di latihan-latihan selanjutnya. Streching memiliki peranan penting untuk menurunkan risiko cedera sendi maupun otot.


0 Response to "Panduan Aman Mengajarkan Anak Berenang Tanpa Takut Tenggelam"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

loading...

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel

loading...