Kenali Jenis dan Gejala Gangguan Bipolar

loading...

Belakangan ini, gangguan bipolar banyak dibicarakan bersamaan dengan munculnya kasus Marshanda yang diduga mengidap bipolar disorder II. Selang beberapa hari kemudian, komedian Robin Williams meninggal dunia dan kabarnya ia pun mengalami depresi yang merupakan bagian dari gangguan jiwa yang sama. Lalu apa sebenarnya gangguan bipolar itu?

Episode Mania dan Depresi


Gangguan bipolar sering dikaitkan dengan perubahan mood atau suasana perasaan yang berubah-ubah. Pada penderita gangguan bipolar, mereka akan mengalami suasana perasaan yang sangat ekstrem berupa episode mania (peningkatan mood dan energi, gembira berlebihan, mudah marah, banyak bicara, ide kebesaran) dan episode depresi (penurunan mood, murung, sedih, menarik diri, tidak semangat). Masing-masing episode ini, baik mania maupun depresi, terjadi selama periode waktu tertentu. Gangguan bipolar ini sangat serius dan bisa berisiko menyebabkan penderita cenderung untuk bunuh diri atau menyakiti dirinya sendiri. 

Read Also


Pada beberapa kasus, gangguan bipolar dapat dikontrol dengan mengkonsumsi obat-obatan dalam jangka waktu yang lama dan melakukan konseling dengan psikiater (dokter spesialis kedokteran jiwa). Gangguan bipolar sendiri memiliki beberapa tipe, di antaranya:

1. Bipolar Disorder I
Pada gangguan bipolar I, penderita akan mengalami episode mania dan depresi secara bergantian disertai kesulitan yang bermakna dalam hal pekerjaan, sekolah, atau dalam suatu hubungan. Tipe ini adalah yang paling berat dan dapat berkembang menjadi lebih parah dan berbahaya.

2. Bipolar Disorder II
Pada gangguan bipolar II, penderita akan mengalami episode depresi dan hipomania (bentuk mania yang lebih rinbgan) secara bergantian. Periode depresi yang dialami biasanya akan bertahan lebih lama daripada periode hipomania.

3. Bipolar campuran
Pada tipe ini, penderita akan mengalami episode depresi dan mania secara bersamaan atau pada urutan yang cepat.

4. Cyclothymic Disorder
Gangguan ini merupakan bentuk ringan dari gangguan bipolar. Pada gangguan ini, hipomania dan depresi ringan akan saling bergantian selama minimal 2 tahun.

dr. Cecilia Januette S., Sp. KJ juga menuturkan tanda dan gejala masing-masing episode pada gangguan bipolar. Berikut ini adalah tanda dan gejala mania :
1. Gembira berlebihan.
2. Mudah marah.
3. Gelisah.
4. Peningkatan energi.
5. Membutuhkan lebih sedikit tidur.
6. Pikiran yang cepat.
6. Dorongan seks tinggi.
7. Cenderung membuat rencana besar dan tidak dapat dicapai.

Sementara itu, berikut ini adalah tanda dan gejala depresi :
1. Sedih.
2. Cemas.
3. Mudah tersinggung.
4. Kehilangan energi.
5. Menangis yang tidak terkontrol.
6. Perubahan nafsu makan yang menyebabkan penurunan atau peningkatan berat badan.
7. Peningkatan kebutuhan untuk tidur.
8. Kesulitan membuat keputusan.
9. Pikiran kematian atau bunuh diri.

Selain itu ada beberapa gejala yang sangat terlihat pada penderita gangguan bipolar, di antaranya:
1. Perubahan suasana hati: Seperti yang telah kita ketahui, suasana hati penderita gangguan bipolar akan sangat mudah berubah-ubah. Terkadang mereka menjadi manik (terlalu senang) atau hypomanic pada masa tertentu, namun pada kesempatan lain mereka akan merasa sangat tertekan. 
2. Perubahan siklus yang ekstrem: Beberapa orang dengan gangguan bipolar memiliki pergeseran suasana hati dengan sangat cepat dan ekstrem. Bahkan, pada beberapa penderita akan mengalami perubahan suasana hati hanya dalam waktu sejam. 
3. Psikosis: Pada episode yang lebih parah, baik mania atau depresi, dapat menyebabkan psikosis. Psikosis adalah gangguan mental berat di mana seseorang kehilangan kemampuan untuk mengenali realitas atau hubungan dengan orang lain. Maka tidak aneh jika penderita psikosis akan berperilaku sangat aneh dan tidak tepat. 

Nah, jika Anda atau siapa pun memiliki gejala-gejala tersebut, ada baiknya untuk segera berkonsultasi dengan dokter, tim medis atau psikiater. Pasalnya, gangguan bipolar tidak akan sembuh sendiri sehingga penderita gangguan bipolar membutuhkan bantuan dari tim medis. Selain itu, tim medis pun bisa lebih mengontrol gejala yang Anda alami. 
Namun, jika Anda merasa enggan atau malu untuk langsung mendatangi psikiater, sebaiknya Anda menceritakan atau curhat pada orang yang Anda percayai seperti keluarga, kekasih, atau sahabat. Mereka mungkin akan membantu Anda dalam mencari langkah pertama yang sebaiknya Anda ambil untuk melakukan pengobatan. (DS)

Di-review oleh dr. Cecilia Januette S., Sp. KJ
 

loading...

Related Posts

0 Response to "Kenali Jenis dan Gejala Gangguan Bipolar"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel